Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Duga Ada Tim Broker yang Setor Uang ke Andhi Pramono

Kompas.com - 02/10/2023, 09:21 WIB
Syakirun Ni'am,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga sejumlah orang bekerja sebagai tim broker yang menyetorkan uang kepada Andhi Pramono.

Andhi merupakan mantan Kepala Bea dan Cukai Makassar yang ditetapkan sebagai tersangka dugaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri mengatakan, pihaknya telah mendalami keberadaan tim broker itu kepada tiga orang saksi yakni, pengusaha bernama Gerry Soewandi, pihak swasta Cindia Anggelika, dan karyawan swasta Daryono Saria.

Baca juga: KPK Kembali Cecar Istri dan Mertua Andhi Pramono, Ulik Aset dan Aliran Dana Terkait Dugaan Korupsi

"Didalami pengetahuannya antara lain terkait dengan dugaan adanya tim broker dalam aktifitas perdagangan bea cukai yang memberikan sejumlah uang pada tersangka Andhi Pramono," kata Ali dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Senin (2/10/2023)

"Untuk diperlancar dalam kegiatan usahanya," lanjut Ali.

Andhi Pramono diduga menjadi perantara sejumlah perusahaan ekspor impor dan memberikan rekomendasi yang memudahkan kegiatan mereka.

Sebagai broker, Andhi menghubungkan antar importir mencari barang logistik yang dikirim dari Singapura dan Malaysia.

Baca juga: KPK Angkut 3 Mobil Mewah Andhi Pramono di Batam, Ada Roadster dan Mini Morris

Barang-barang itu kemudian dikirim ke Vietnam, Thailand, Filipina, dan Kamboja.

Sementara itu, rekomendasi yang diberikan Andhi Pramono diduga menyalahi ketentuan kepabeanan. Pengusaha yang mendapatkan izin ekspor impor juga diduga tidak kompeten.

“Dari rekomendasi dan tindakan broker yang dilakukannya, Andhi Pramono diduga menerima imbalan sejumlah uang dalam bentuk fee,” ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.

Beberapa waktu terakhir, KPK terus mengusut transaksi keuangan Andhi dan menelusuri aset-asetnya yang diduga bersumber dari korupsi.

Baca juga: KPK Duga Andhi Pramono Ikut Kelola Lembaga Pendidikan di Semarang

Penyidik bahkan kembali memeriksa mertua Andhi Kamariah dan istrinya, Nurlina Burhanuddin beberapa waktu lalu di Batam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
ya benar itu ikan busuk mulai dari kepala dia pnya atasan lgi kan kemenkeu dst, membalas komentar andrytanzil : kalau kepalanya busuk, ya pasti seluruh yg ke bawah busuk, begitu gambaran para pejabat yg korup.


Terkini Lainnya
Alasan Retreat Gelombang Kedua Digelar di Kampus IPDN: Murah dan Efisien
Alasan Retreat Gelombang Kedua Digelar di Kampus IPDN: Murah dan Efisien
Nasional
Jumlah Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Mencapai 4.954 Jiwa
Jumlah Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Mencapai 4.954 Jiwa
Nasional
Antisipasi Dampak Konflik Antar Negara, Panglima Tegaskan Pertahanan Negara Harus Diperkuat
Antisipasi Dampak Konflik Antar Negara, Panglima Tegaskan Pertahanan Negara Harus Diperkuat
Nasional
Prabowo Setujui Pembentukan 5 Pengadilan Militer Baru di Indonesia
Prabowo Setujui Pembentukan 5 Pengadilan Militer Baru di Indonesia
Nasional
Yusril Luruskan Pernyataan soal Perjanjian Helsinki Tak Jadi Rujukan Sengketa 4 Pulau Aceh
Yusril Luruskan Pernyataan soal Perjanjian Helsinki Tak Jadi Rujukan Sengketa 4 Pulau Aceh
Nasional
Rombongan Kepala Daerah Bakal Naik Whoosh ke Lokasi Retret di Jatinangor
Rombongan Kepala Daerah Bakal Naik Whoosh ke Lokasi Retret di Jatinangor
Nasional
Makanan Diganti Bahan Mentah, Anggota DPR Sindir MBG Seperti Bagi-bagi Sembako
Makanan Diganti Bahan Mentah, Anggota DPR Sindir MBG Seperti Bagi-bagi Sembako
Nasional
Musrenbang Polri 2025, Menteri Rini: Polri Berperan Sentral dalam Reformasi Birokrasi dan Program Prioritas
Musrenbang Polri 2025, Menteri Rini: Polri Berperan Sentral dalam Reformasi Birokrasi dan Program Prioritas
Nasional
Daftar 87 Kepala Daerah yang Ikut Retret Gelombang II, Ada Gubernur Bali hingga Bangka Belitung
Daftar 87 Kepala Daerah yang Ikut Retret Gelombang II, Ada Gubernur Bali hingga Bangka Belitung
Nasional
KBRI Teheran Siaga 1, Komisi I Minta Percepat Evakuasi WNI di Iran
KBRI Teheran Siaga 1, Komisi I Minta Percepat Evakuasi WNI di Iran
Nasional
Kejagung Bantah Uang Rp 11,8 Triliun yang Disita dari Wilmar Group Uang Jaminan
Kejagung Bantah Uang Rp 11,8 Triliun yang Disita dari Wilmar Group Uang Jaminan
Nasional
Mendagri Minta DPRD dan Kepala Daerah Bersinergi Perkuat Kemandirian Fiskal
Mendagri Minta DPRD dan Kepala Daerah Bersinergi Perkuat Kemandirian Fiskal
Nasional
Prabowo Taruh Karangan Bunga Hormati Korban Pengepungan Leningrad di PD II
Prabowo Taruh Karangan Bunga Hormati Korban Pengepungan Leningrad di PD II
Nasional
Eks Mendag Enggar Juga Impor Gula, Tom Lembong: Kebijakan Itu Terus Berlanjut sampai Sekarang
Eks Mendag Enggar Juga Impor Gula, Tom Lembong: Kebijakan Itu Terus Berlanjut sampai Sekarang
Nasional
Perkuat Penanganan Masalah Hukum, Waskita Karya Teken Kerja Sama dengan Kejati DIY
Perkuat Penanganan Masalah Hukum, Waskita Karya Teken Kerja Sama dengan Kejati DIY
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau