Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada Sejarah Indonesia Kalah dari Denmark di Final Piala Thomas

Kompas.com - 21/05/2016, 19:19 WIB

KUNSHAN, Kompas.com - Laga final Piala Thomas 2016 kembali mempertemukan Indonesia dan Denmark untuk kelima kalinya. Kedua negara terakhir kali bertemu di final Piala Thomas 1996 di Hong Kong. Tiga pertemuan sebelumnya berlangsung di Tokyo tahun 1964, serta di Jakarta tahun 1973 dan 1979.

Baca juga: Indonesia Menang 3-0 atas Denmark pada Pertemuan Terakhir Piala Thomas 2002.

Indonesia pertama kali menekuk Denmark di final Piala Thomas pada tahun 1964 dengan skor 5-4. Saat itu partai final memainkan sembilan nomor yang terdiri dari lima nomor tunggal dan empat nomor ganda. Final berlangsung dua hari pada 21-22 Mei 1964.

Skuad tim Thomas Indonesia 1964 diisi oleh Ferry Sonneville (playing captain), Tan Joe Hok, Eddy Jusuf, Ang Tjing Siang (Muljadi) Tan King Gwan, Unang, Tutang, Wok Pek Shen (Darmadi) dan Liem Tjeng Kiang.

Tim Indonesia sudah melakukan persiapan ke Piala Thomas sejak Desember 1963. Tim berangkat menuju Tokyo 15 hari sebelum pertandingan dimulai karena mesti menempuh perjalanan dengan kapal laut.

Sekitar 2.500 supporter memadati Municipal Stadium, stadion tempat dilangsungkannya Piala Thomas 1964. Supporter terdiri dari pelajar Indonesia di Jepang dan banyak juga yang datang dari Indonesia khusus mendukung tim Thomas di Tokyo.

Di hari pertama, Indonesia dan Denmark sama kuat 2-2. Tim Indonesia pulang ke tempat menginap saat itu di Wisma Indonesia, diselimuti ketegangan akan hasil besok.

Pada hari kedua, Kops kali ini menantang Ferry Soneville. Sebuah kisah mengharukan terjadi pada laga ini. Ferry saat itu ketinggalan 6-14, satu angka lagi, Indonesia ketinggalan 2-3. Tetapi Ferry tak putus asa.

“Pada saat itu saya bersujud di lapangan memohon bantuan Tuhan Yang Maha Kuasa,” kata Ferry seperti dilansir Harian Kompas, 30 April 1982. Permohonan Ferry dikabulkan, perlahan Ferry menambah angka dan menyamakan kedudukan 14-14, hingga akhirnya menang 17-14.

Di partai kedelapan, terjadi sebuah insiden kala pasangan Unang/King Gwan berhadapan dengan Henning Borch/Erland Kops. Di awal game kedua, pasangan Denmark mengajukan protes karena merasa terganggu dengan bisingnya supporter Indonesia.

Kops meminta rekannya untuk protes dan panitia menegur supporter Indonesia. Pertandingan pun dilanjutkan. Baru kedudukan 1-0, Kops ternyata masih tidak puas, ia lalu mendatangi sendiri meja panitia, akhirnya petugas kepolisian setempat dikerahkan untuk menenangkan supporter Indonesia.

Hal ini dimanfaatkan Unang/King untuk ‘ambil nafas’, pasangan Indonesia merebut game kedua dengan skor 15-12. Supporter Indonesia makin mengganas, mereka bernyanyi, mengibarkan bendera Merah-Putih, menggedor-gedorkan kaki ke lantai, bahkan kedatangan polisi tidak berpengaruh.

Permainan sempat dihentikan selama 20 menit, ketika dimainkan lagi, pemain Denmark seperti sudah kehilangan konsentrasi, mereka menyerah di game kedua dan ketiga. Indonesia kembali merebut Piala Thomas untuk ketiga kalinya.

Berikut hasil pertandingan final Piala Thomas 1964 antara Indonesia melawan Denmark (5-4):

Tan Joe Hok vs Erland Kops 5-15, 15-1, 15-9

Ferry Sonneville vs Knud Aage Nielsen 12-15, 15-6, 15-6

Halaman Berikutnya
Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang


Terkini Lainnya
Claudia Scheunemann ke FC Utrecht: Modal Tenang, Tanpa Rasa Takut
Claudia Scheunemann ke FC Utrecht: Modal Tenang, Tanpa Rasa Takut
Timnas Indonesia
Ubed Cetak Sejarah, PB Djarum Beri Bonus dan Apresiasi Besar
Ubed Cetak Sejarah, PB Djarum Beri Bonus dan Apresiasi Besar
Badminton
Calon Lawan Diketahui, PBSI Petakan Program Latihan Menuju Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025
Calon Lawan Diketahui, PBSI Petakan Program Latihan Menuju Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025
Badminton
BERITA FOTO Persib VS Manila Digger: Maung Berjaya dengan Jersey Alternatif
BERITA FOTO Persib VS Manila Digger: Maung Berjaya dengan Jersey Alternatif
Liga Lain
Hasil Persib Vs Manila Digger 2-1: Uilliam Barros Bawa Maung ke Fase Grup ACL 2
Hasil Persib Vs Manila Digger 2-1: Uilliam Barros Bawa Maung ke Fase Grup ACL 2
Liga Indonesia
Harry Maguire Terpuruk gara-gara Jadi Bahan Olok-olok di Internet
Harry Maguire Terpuruk gara-gara Jadi Bahan Olok-olok di Internet
Liga Inggris
Hasil Undian Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025: Beda Nasib Tunggal dan Ganda Indonesia
Hasil Undian Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025: Beda Nasib Tunggal dan Ganda Indonesia
Badminton
Skor Persib Vs Manila Digger: Maung Bandung Unggul 1-0 di Babak I
Skor Persib Vs Manila Digger: Maung Bandung Unggul 1-0 di Babak I
Liga Indonesia
PSG Vs Tottenham: Optimisme Spurs Redam Kvaratskhelia
PSG Vs Tottenham: Optimisme Spurs Redam Kvaratskhelia
Internasional
AC Milan Optimistis Dapatkan Rasmus Hojlund dari Manchester United
AC Milan Optimistis Dapatkan Rasmus Hojlund dari Manchester United
Liga Italia
Link Live Streaming Persib vs Manila Digger, Penentuan Maung Bandung ke Fase Grup ACL 2 2025/26
Link Live Streaming Persib vs Manila Digger, Penentuan Maung Bandung ke Fase Grup ACL 2 2025/26
Liga Lain
Gianluigi Donnarumma Merasa Disingkirkan, Agen Siap Tuntut PSG
Gianluigi Donnarumma Merasa Disingkirkan, Agen Siap Tuntut PSG
Liga Lain
Media Perancis Sebut Gianluigi Donnarumma Setuju Gabung Man City
Media Perancis Sebut Gianluigi Donnarumma Setuju Gabung Man City
Liga Inggris
Persib Vs Manila Digger: Maung Mau Tiket Fase Grup, Modal Pengalaman
Persib Vs Manila Digger: Maung Mau Tiket Fase Grup, Modal Pengalaman
Liga Lain
Alasan Justin Hubner Pilih Fortuna meski Ada Kontrak Besar dari Klub Indonesia
Alasan Justin Hubner Pilih Fortuna meski Ada Kontrak Besar dari Klub Indonesia
Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau