Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Genjot Produksi Logam di Tegal untuk Dukung Pasokan Industri Otomotif

Kompas.com - 21/02/2020, 13:33 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pembangunan material center di Tegal, Jawa Tengah untuk segera mendukung ketersediaan bahan baku yang kompetitif dan kontinyu bagi sektor otomotif.

Berbagai industri kecil dan menengah (IKM) bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal akan bersinergi dengan industri besar supaya bisa memasok komponen tersebut ke agen pemegang merek (APM) nasional.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih menyatakan, IKM logam di sana, bakal memproduksi berbagai komponen maupun aksesoris mobil dan motor sesuai standar.

Baca juga: Target Pertumbuhan Industri, Kemenperin Sasar Investasi dan Ekspor Otomotif

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Gati Wibawaningsih saat meninjau booth IKM komponen otomotif di kantor Kementerian Perindustrian, Senin (11/12/2017).Istimewa Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Gati Wibawaningsih saat meninjau booth IKM komponen otomotif di kantor Kementerian Perindustrian, Senin (11/12/2017).

"Kami melaksanakan focus group discussion untuk mempertemukan stakeholder terkait tersebut, sehingga bisa menentukan rencana kerja dan rencana pengelolaan material center dalam menyediakan bahan baku logam dan jasa logistik serta permesinan bagi IKM," kata Gati di keterangan resmi, Jakarta, Jumat (21/2/2020).

Gati menjelaskan, pembangunan pusat bahan baku di Tegal merupakan salah satu wujud nyata dari perhatian dan keseriusan pemerintah bersama para pemagku kepentingan dalam upaya mendukung penguatan daya saing IKM nasional.

Adapun hasil dari pelaksanaan FGD tersebut, antara lain tersusunnya rencana kerja material center tahun 2020-2023 dan mekanisme teknis pengelolaan material center antara PT Duta Steel Industry dengan Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia.

"Sentra IKM logam sebagai bagian dari rantai pasok industri nasional, memang perlu diperkuat. Tidak hanya dari sisi kompetensi SDM, teknologi mesin dan peralatan, promosi dan kemitraan, tetapi juga dari sisi kemudahan untuk mengakses bahan baku sehingga produktivitas dan daya saing IKM kita terus meningkat," ujar Gati.

Baca juga: Cara Mengemudi Mobil Transmisi Matik di Jalan Menanjak

Ilustrasi komponen otomotifKOMPAS.com/GHULAM Ilustrasi komponen otomotif

Ia juga menyebut bahwa partisipasi pelaku IKM dalam rantai pasok industri otomotif menjadi bagian penting dalam pengembangan ekonomi Indonesia. Terlebih, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan pasar mobil di tanah air tahun ini bisa tumbuh lima persen dari tahun 2019.

"Sebagai bagian dari rantai pasok, IKM akan terus memberikan dukungan terhadap kemajuan industri otomotif nasional melalui kemitraan yang telah terjalin antara IKM dengan industri besar maupun melalui produksi komponen aftermarket," ujar dia.

"Dengan adanya rencana kerja dan pengelolaan yang baik dan terarah, material center di Kabupaten Tegal dapat menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kemajuan IKM sektor otomotif di Indonesia," lanjut Gati.

Diketahui, berdasarkan catatan Kemenperin, saat ini sentra produksi IKM logam di Indonesia sebagian besar tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur dengan jumlah pelaku IKM komponen otomotif sebanyak 500 unit usaha. Jumlah tersebut, mampu menyerap tenaga kerja sampai 25.000 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com