Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ban Vulkanisir untuk Kendaraan Komersial Hanya untuk Bagian Belakang?

Kompas.com - 04/04/2020, 13:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ban vulkanisir biasa digunakan pada kendaraan komersial. Keuntungan dari menggunakan ban jenis ini, yaitu usianya yang panjang dan jika telapak bannya sudah aus, bisa dilapis lagi dengan yang baru.

Pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 29 Tahun 2015, dijelaskan bahwa penggunaan ban vulkanisir pada bus AKAP sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) hanya boleh untuk ban belakang.

Namun sebenarnya apakah kualitas dari ban vulkanisir sudah baik? Apalagi jika digunakan pada kendaraan komersial, keselamatan penumpang sangat diutamakan.

Baca juga: 3 Vespa yang Sulit Dicari dan Harganya Tembus Ratusan Juta Rupiah

ganti ban busmalangpostonline.com ganti ban bus

Zulpata Zainal, On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk, mengatakan, sebenarnya peletakkan ban vulkanisir di bus tidak masalah di bagian depan, selama proses vulkanisirnya baik.

“Tidak masalah sebenarnya ban vulkanisir dipasang di depan atau belakang, asal tempat vulkanisirnya yang baik. Kalau kurang baik kan bisa lepas telapak vulkanisirnya saat berjalan, itu yang jadi bahaya,” ucap Zulpata kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Dijual Rp 5 Miliar, BMW M5 Edition 35 Years Sapa Konglomerat Indonesia

Melakukan vulkanisir ban pada dasarnya sama dengan ban baru. Jika kualitasnya baik, untuk grip ban tidak ada masalah. Sebenarnya layanan vulkanisir ban yang baik juga sudah disediakan oleh pabrikan ban.

“Pabrikan ban seperti Bridgestone Indonesia juga sudah menyediakan layanan untuk vulkanisir ban. Menggunakan vulkanisir merek Bandag dari Amerika, jadi kualitasnya juga dijamin. Bahkan untuk pembelian ban yang banyak, disediakan layanan berupa monitor perawatan ban sampai vulkanisirnya,” kata Zulpata.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com