Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tegas, Ini 4 Syarat Pemerintah untuk Investasi Tesla di Indonesia

Kompas.com - 25/03/2022, 14:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla, dikabarkan mulai kembali tertarik untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya pada produksi baterai litium.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan setelah mendapatkan telepon dari pihak perusahaan pada Kamis (24/3/2022) pagi.

Namun, Tesla harus memenuhi syarat dari Pemerintah RI dahulu sebelum implementasikan rencana komitmen tersebut. Tidak bisa seenaknya, apalagi beberapa waktu lalu Tanah Air diberikan harapan palsu olehnya.

Baca juga: Luhut Tegaskan Tesla Harus Tunduk Syarat dari Indonesia untuk Investasi

"Tadi pagi, saya ditelepon dari AS, Tesla bilang dia mau bikin deal sama kita," kata Luhut, seperti disitat Antara, Jumat (25/3/2022).

"Saya bilang begini, 'Anda itu dua tahun lalu sudah telepon saya mau bikin baterai litium. Anda buat semua, mau mendikte kita, you cannot do this. Today is different, kita harus sama'," lanjut dia.

Ia pun dilaporkan akan memberikan syarat tinggi kepada Tesla, jika ingin berinvestasi di Indonesia. Beberapa di antaranya, harus terdapat transfer tenologi dan wajib mendidik tenaga kerja lokal.

Keputusan tegas itu sengaja diambil karena Tesla sebelumnya tidak jadi untuk berinvestasi di Indonesia pada dua tahun lalu. Padahal, Pemerintah RI sudah memberikan banyak kemudahan.

"Hari ini berbeda. Kita harus sama, saya bilang. 'Kamu enggak bisa begitu lagi. This country is not banana republic! This country is a great country," kata Luhut.

Baca juga: Kecelakaan Terjadi karena Regulasi yang Tidak Sinkron

Adapun empat persyaratan utama yang diminta Luhut kepada Tesla ialah harus transfer teknologi, penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, wajib mendidik tenaga kerja lokal, dan memberikan nilai tambah.

"Jangan kau (Tesla) yang bikin syarat ke kami. Saya yang bikin syarat ke kamu karena itu yang saya lakukan kepada Tiongkok," ujar Luhut.

"Tidak pernah Tiongkok kasih syarat ke saya, saya (yang) kasih syarat. Kau mau enggak kalau kita harus B to B? Harus teknologi transfer, itu harus first class technology, harus yang ramah lingkungan. Dia bilang mampu, (jadi) oke deal," kata dia lagi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Komentar
mental org indonesia sulit utk maju.. boleh dibilang indonesia ketinggalan selama 100 th dlm hal ilmu pengetahuan n teknologi.. kita hidup dr hasil kerja ilmuan n teknologi dr barat, amerika n yahudi.. suka tdk suka hrs kita akui..


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BBM Campuran Etanol: Solusi atau Masalah Baru bagi Pengguna Motor?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau