Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keren! Tuksedo Studio Bali Bikin Mobil Klasik

Kompas.com - 02/04/2022, 17:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 resmi dihelat, pada Kamis (31/3/2022).

IIMS 2022 yang berlangsung di JIEXpo Kemayoran ini akan digelar selama 11 hari, yakni mulai 31 Maret 2022 sampai 10 April 2022.

Pameran otomotif ini diikuti oleh beberapa pabrikan mobil dan motor, hingga aksesori serta aftermarket.

Baca juga: Usai Svartpilen, Husqvarna Timbang Boyong Vitpilen 250 ke Indonesia

Banyak hal menarik yang disajikan dalam ajang IIMS 2022. Salah satunya adalah kehadiran Tuksedo Studio, sebuah bengkel modifikasi yang berdiri sejak tahun 2020 di Ketewel, Kabupaten Gianyar, Bali.

Tuksedo StudioKompas.com/ApridaMegaNanda Tuksedo Studio

“Ini kalo di luar negeri industrinya bisa dibilang sifatnya re-create, jadi membuat kembali. Kalau replika biasanya barang yang sudah ada di jiplak, sedangkan kalau ini kan barangnya sudah punah,” ucap Laksamana Gusti Handoko pemilik Tuksedo Studio saat ditemui Kompas.com di IIMS 2022, Sabtu (2/3/2022).

Gusti melanjutkan, awal mula ide dirinya membuat Tuksedo Studio berawal dari keinginnya untuk memiliki mobil klasik yang langka.

“Latar belakangnya sesimpel, kita mau punya (mobil klasik langka) tapi mau beli enggak bisa, karena susah dan harganya pun mahal. Jadi saya dan bapak memutuskan untuk mempelajari kalau ini bisa dibikin pakai tangan,” katanya.

Gusti melanjutkan, proses pembuatan mobil di Tuksedo Studio membutuhkan waktu kurang lebih satu tahun. Di mana dalam pembuatan mobil tersebut memiliki proses cukup panjang yang harus dilalui.

Tuksedo StudioKompas.com/ApridaMegaNanda Tuksedo Studio

“Hal yang utama kita harus menemukan blueprint-nya dulu. Itu kan dua dimensi, kita harus proyeksikan ke tiga dimensi menggunakan software. Baru setelah itu kita buat dengan kayu setelah itu jadi baru kita buat wire frame,” kata Gusti.

“Kayu itu ibaratnya mal positif, sementara kawat mal negatif, karena dia berada di atas. Dari sini baru kita bisa bikin shape bersamaan dengan chasis. Kemudian kita tes pasang engine, setelah itu dengan kondisi terbuka semua finishing kita tes jalan. Kalau sudah oke, interior udah diukur, baru kita masuk proses finishing,” lanjutnya.

Menurut Gusti, blueprint tersebut bisa didapat dengan cara membeli atau mencari komunitas sesama builder.

“Terpenting kita menunjukan keseriusan untuk membangun mobil tersebut, karena blueprint ini bisa dianggap collectible item, jadi enggak semua mau punya blue print ini untuk membangun,” ucapnya.

Tuksedo Studio Kompas.com/ApridaMegaNanda Tuksedo Studio

Gusti memberi contoh blueprint Spinder, di mana ia mendapatkan blue print tersebut dari sesama builder di Australia.

“Builder Australia itu pun verifikasi ke kita, apakah kita benar-benar builder atau tidak. Biasanya dia enggak mau share buat orang yang hanya koleksi saja atau tidak jelas buat apa,” katanya.

Sementara untuk mesin, Gusti mengaku mendapatkan dari mobil donor. Ia mencontohkan Porsche 356, merupakan mobil donor dari VW Beatle.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com