Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Jalan Beton di Tol Trans-Jawa, Begini Cara Aman Melewatinya

Kompas.com - 26/04/2022, 09:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi pemudik yang akan mengarah ke Jawa Tengah atau Jawa Timur melalui jalur Tol Trans-Jawa, diharapkan berhati-hati mengendarai mobil.

Menurut pengawasan Kompas.com saat melintasi ruas tol tersebut dalam ekspedisi Merapah Trans-Jawa 2022, Senin (25/4/2022), terdapat beberapa ruas jalan tol yang terbuat dari beton.

Kondisi ini tentu membuat pengemudi merasakan hal yang berbeda, seperti tingkat kenyamanan yang lebih kurang, kebisingan, dan cengkeram ban pada jalan juga akan berkurang.

Baca juga: Merapah Trans-Jawa 2022 Resmi Dimulai, Lintasi 867 Kilometer Jalan Tol di Empat Provinsi

Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, ada beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan oleh pengemudi saat melintas di jalan aspal ataupun di jalan beton.

Jalan beton (concrete) membuat traksi ban kurang baik dan memiliki tingkat kebisingan yang tinggi. Selain itu, karena tidak berwarna gelap menyebabkan kurangnya kontras dari marka jalan yang ada.

“Beton sekarang banyak digunakan karena durabilitas yang lebih panjang dari aspal. Namun, kebisingan tinggi, traksi ban dengan jalan tidak sebaik di aspal,” kata Marcell kepada Kompas.com belum lama ini.

Maka dari itu, Marcell menambahkan, saat melintasi di jalan yang terbuat dari beton pengemudi harus memperhatikan kondisi jalan serta tetap menjaga jarak aman.

Untuk jarak aman, Marcell menyarankan minimal tiga detik dengan kendaraan yang ada di depannya.

Baca juga: Mudik via Tol Trans Jawa, Pastikan Ketersediaan BBM Cukup

“Saat berkendara di concrete, pastikan juga kita menjaga jarak aman dengan baik, minimal jeda kita dengan kendaraan di depan adalah tiga detik dan tambahkan detik-detik ekstra bila visibilitas menurun atau jalan licin,” katanya.

Menjaga jarak tersebut tujuannya agar pengendara dapat bertindak dan berhenti tepat waktu di jarak yang tepat bila di depan kita terdapat potensi bahaya.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau