Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perluasan Ganjil Genap Diharapkan Turunkan Kemacetan hingga 45 Persen

Kompas.com - 30/05/2022, 18:51 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comPolda Metro Jaya bakal memperluas rekayasa lalu lintas dengan skema ganjil genap mulai 6 Juni 2022. Namun sebelum melakukan penilangan, polisi bakal melakukan uji coba dulu hingga 12 Juni mendatang.

Dalam uji coba tersebut polisi tidak akan menilang para pelanggar, namun hanya diberikan teguran. Baru per tanggal 13 Juni, polisi mulai menerapkan sanksi tilang bagi para pelanggar.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, pihaknya mendapatkan berbagai masukan dari masyarakat yang mengatakan, bahwa perluasan kawasan ganjil genap di Jakarta akan menimbulkan kemacetan di jalur alternatif.

Baca juga: Hasil MotoGP Italia 2022, Bagnaia Juara, Quartararo dan Espargaro Podium

Menurut survei dan penelitian yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, perluasan kawasan ganjil genap menjadi 26 titik diharapkan dapat menurunkan volume kendaraan di kawasan tersebut hingga 45 persen.

“Kalau ternyata malah menimbulkan kemacetan di titik lainnya yang lebih parah kita bisa saja evaluasi kebijakan ini untuk kemudian kita usulkan ke Pemprov untuk kita kembali ke 13 kawasan yang saat ini berlaku. Jadi kita lihat efeknya seperti apa,” ujar Sambodo, disitat dari NTMC Polri (30/5/2022).

Sebelumnya, Polda Metro Jaya dan Dishub DKI Jakarta telah sepakat untuk memperluas kawasan ganjil genap di Jakarta. Semula hanya ada 13 ruas titik, kini sudah diperluas menjadi 26 kawasan.

Baca juga: Hasil Klasemen MotoGP 2022 Usai GP Italia, Quartararo Tetap di Puncak

Sambodo juga mengatakan, setelah dilakukan tahap percobaan, polisi akan mengevaluasi apakah kebijakan ini efektif atau tidak.

“Evaluasi tiga bulan untuk melihat apakah dengan penambahan 26 kawasan ini akan berdampak terhadap kemacetan di jalan alternatif atau tidak,” kata Sambodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Heran Pinkan Mambo Seolah Mengeluh Padahal Pesanan Donat Ramai, Raffi Ahmad: Kalau Laku Kan Bersyukur
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Cerita Sedih Orang Tua Murid di Madiun, Anak Dikeluarkan dari SMPN 2 Dagangan setelah 2 Hari Masuk Kelas
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Awas Modus Fake BTS, Penipuan Siber yang Masuk lewat SMS Resmi
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Dirugikan Ulah Bagi-bagi Bir Gratis Saat Lari, Pocari: Free Runner Tak Bisa Ikuti Event Selanjutnya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

6 Kriteria Nama yang Akan Ditolak Dukcapil Saat Urus KK dan KTP, Apa Saja?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Amukan Pejabat BIN Kalteng di Kantor Gubernur karena Salah Parkir, Pukul dan Perintahkan Satpol PP Push Up
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Fakta Unik Jokowi: Tak Pernah Mau Masuk Grup WhatsApp Alumni
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Link Live Streaming Timnas U23 Indonesia Vs Thailand, Kick Off 20.00 WIB
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Jawaban Polda Metro Soal National Security Agency Nyatakan Hasil Otopsi Diplomat Kemlu Dibunuh
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Baru Diresmikan, Sejumlah Pengurus Koperasi Merah Putih di Bondowoso Justru Mendadak Mundur
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Pemkab Gunungkidul Larang Buah Impor dan Makanan dari Gandum untuk Hidangan, Apa Alasannya?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Advertorial

Benarkah Dokter Hanya Dibayar Rp 2.000 oleh BPJS Kesehatan? Ini Penjelasan Lengkapnya
api-2 . LATEST


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau