Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Terus Lobi Pemerintah, Ingin Mobil Hybrid Dapat Subsidi

Kompas.com - 16/05/2023, 07:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah RI telah resmi memberikan bantuan atau subsidi untuk masyarakat yang membeli kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) mulai 1 April 2023 lalu, melalui diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen.

Sehingga, para pembeli mobil listrik hanya akan dibebankan PPN 1 persen saja. Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 38 Tahun 2023 yang berlaku hingga akhir Desember 2023 mendatang.

Namun, tidak semua produk kendaraan listrik berhak mendapatkan keringanan itu. Hanya mobil listrik berjenis Battery Electric Vehicle (BEV) dengan TKDN di atas 40 persen saja yang bisa.

Baca juga: Astra Resmikan Sekolah dalam Acara Festival Generasi Cerdas di NTT

Padahal, secara umum kendaraan listrik ada tiga jenis, yaitu Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan BEV. Walau masing-masing tingkat reduksi emisinya berbeda, namun tetap saja lebih ramah lingkungan dan hemat BBM.

PT Toyota Astra Motor (TAM) mengaku sudah berkomunikasi dengan pemerintah supaya keringanan pembelian mobil listrik bisa mencangkup untuk seluruh jenis teknologi.

Tentu tujuannya untuk memberikan rangsangan ke pasar terhadap kendaraan elektrifikasi. Apalagi, sudah cukup banyak mobil jenis tersebut yang diproduksi lokal seperti Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid dan Toyota Yaris Cross Hybrid.

"Sebenarnya mobil ramah lingkungan sudah diberikan insentif oleh pemerintah dalam bentuk pengurangan PPnBM (PP 74/2021). Jadi PPnBM Hybrid dengan lokal produksi seperti Zenix dan Yaris Cross (sudah) mendapatkan insentif," kata Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran TAM di Jakarta, Selasa (15/5/2023).

Baca juga: Siap Ekspor, Yaris Cross Hybrid Susul Kijang Innova Zenix Hybrid

"Kita tidak memperdebatkan siapa yang mendapatkan insentif karena semua produk yang mendukung emisi mendapat subsidi pemerintah," lanjutnya.

"Kalau ditanya apakah pengen lagi? Pastinya iya, karena saya yakin semua produk yang mendukung pengurangan emisi dan bahan bakar harus didukung oleh seluruh masyarakat. Jadi kita selalu memberikan informasi ini ke pihak pemerintah berserta update-nya," tambah dia.

Meski belum bisa mengungkapkan lebih jauh mengenai seberapa jauh diskusi atau komunikasi yang sudah dilakukan pihak TAM dengan pemerintah terkait subsidi mobil elektrifikasi, Anton menyebut sebenarnya ada berbagai skema menarik yang bisa diterapkan.

Baca juga: Ketika Jarum BBM pada LCGC Menyentuh E, Masih Sisa Berapa Liter?

Pertama, bisa menggunakan skema yang sudah ada dan sedang diterapkan yaitu pemotongan PPN. Sehingga, harga jual kendaraan listrik bisa semakin murah.

Berikutnya, mengurangi biaya pajak di daerah dan pembebasan BBN-KB. Hal tersebut, bakal semakin terasa dampaknya terhadap calon pembeli.

"Intinya kami selalu support pemerintah. Sekali lagi, tujuan kita itu satu, yaitu mengurangi emisi dan meningkatkan ekosistem kendaraan listrik dan baterai," ucap Anton.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Komentar
pupuk buat petani yg dinaikkan subsidinya..bukan tiap tahun dipangkas subsidinya. terus org kaya malahan dikasih subsidi utk beli mobil listrik. dasar yg ngatur partai wong licik.
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

KPK OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

OTT KPK, Wamenaker Immanuel Ebenezer Ditangkap karena Kasus Pemerasan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Prabowo Mau Tindak Jenderal Beking Tambang, Sahroni: Gampang, Tangkap Saja Dulu Semua
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer, KPK Tangkap 10 Orang
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Edukasi

Bantu Topang Teman Saat Upacara, 3 Paskibraka Papua Barat Daya Dapat Beasiswa dari Menkum
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Tangis 72 Siswa SMAN 5 Bengkulu yang Diberhentikan Mendadak, Kepsek Angkat Bicara
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Menangis, Lisa Mariana Minta Maaf pada Atalia Praratya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer, KPK Sita Uang, Puluhan Mobil dan Motor Ducati
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Prabowo Sayangkan Wamenaker Kena OTT KPK, Sudah Peringatkan agar Tidak Korupsi
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eks Marinir Satria Kumbara Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia: Jika Langgar UU, Itu Tanggung Jawabnya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Alasan PDIP Copot Bambang Pacul dari Ketua DPD Jateng: Rangkap Jabatan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Atur Strategi buat Antisipasi Macet Sebelum Keluar Rumah
api-2 . LATEST


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau