Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Pil, Puyer, Tablet, Sirup, Ini Perbedaan Bentuk Obat dan Fungsinya, Mana yang Lebih Ampuh?

Lihat Foto
Penulis: Maharani Kusuma Daruwati
|
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

Parapuan.co - Penggolongan obat bisa ditentukan berdasarkan jenis dan bentuknya.

 

Seperti diketahui, bentuk obat pun ada bermacam-macam ya, Kawan Puan.

Bentuk obat atau bentuk sediaan obat adalah wujud yang diberikan kepada pasien.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Terkini

Obat dapat diberikan kepada pasien dalam bentuk pil, kapsul, suspensi, serbuk atau puyer, salep, obat tetes, dan sebagainya.

"Obat menurut bentuk sediaan obat dibagi menjadi bentuk padat seperti tablet serbuk pil kapsul, setengah padat seperti salep, krim, gel, pasta, bentuk cair seperti solutiones, suspensi, guttae, injeksi, sirup, infus, dan bentuk gas seperti spray, inhalasi, atau aerosol," jelas apt., Esti Lisna Mawarni, S.Farm., apoteker Puskesmas di Karanganyar, Jawa Tengah, saat dihubungi PARAPUAN.

Bentuk sediaan obat yang diberikan akan berpengaruh terhadap
kecepatan dan takaran jumlah obat yang diserap oleh tubuh.

Selain itu, bentuk sediaan obat akan berpengaruh pada kegunaan terapi obat.

Bentuk sediaan obat dapat dibagi menjadi tiga bentuk yaitu padat, cair, dan gas.

 

Macam-macam bentuk obat

Baca Juga: Efek Samping Minum Obat dengan Kopi, Teh, atau Susu, Ini yang Paling Aman Menurut Apoteker

 

Mengutip dari bppsdmk.kemkes.go.id, berikut ini merupakan macam-macam bentuk obat yang umum di masyarakat.

1. Tablet

Tablet merupakan sediaan obat berbentuk bundar atau pipih.

Tablet paling sering dijumpai di Indonesia karena bentuk ini mudah dan praktis dalam pemakaian, penyimpanan dan juga dalam produksinya.

Tablet tidak sepenuhnya berisi obat, biasanya tablet juga dilengkapi dengan zat pelengkap atau zat tambahan yang berguna untuk menunjang agar obat tepat sasaran.

2. Kapsul

Kapsul merupakan sediaan obat padat dikemas ke dalam sebuah
cangkang berbentuk tabung keras maupun lunak yang dapat larut.

Tabung kapsul in biasanya terbuat dari gelatin, pati, dan lain-lain. Contoh: kapsida, incidal, dan lain-lain.

 

 

Baca Juga: Jangan Asal Minum, Apoteker Ungkap Bahaya Fatal Konsumsi Obat Keras Tanpa Resep Dokter

 

3. Kaplet

Bentuk sediaan obat kaplet (kapsul tablet) merupakan sediaan berbentuk tablet yang dibungkus dengan lapisan gula dan pewarna menarik.

Lapisan warna dan gula ini bertujuan untuk menjaga kelembaban dan menjaga agar tidak tekontaminas dengan HCL di lambung.

4. Pil

Sediaan obat berbentuk bundar dengan ukuran yang kecil. Ada beberapa variasi dari pil, antara lain: granulae, pilulae, dan boli.

5. Serbuk

Sediaan obat yang berbentuk remahan yang merupakan campuran
kering obat dan zat kimia yang dihaluskan.

Serbuk terbagi menjadi serbuk granulae dan serbuk effervescent.

Sama seperti tablet effervescent, serbuk effervescent juga akan mengeluarkan buih ketika bercampur dengan air. Contoh: adem sari, jesscool, dan lain-lain.

Baca Juga: 3 Cara Alami Mengatasi Masalah Rhinitis yang Kerap Dialami Ibu Hamil

 

6. Sirup

Sirup merupakan larutan zat kimia obat yang dikombinasikan dengan larutan gula sebagai perasa manis.

Biasa digunakan untuk obat dan suplemen anak-anak.

Selain enam macam bentuk obat di atas, masih banyak lagi bentuk obat lainnya yang digunakan untuk pengobatan.

Esti pun menjelaskan mengenai perbedaan bentuk obat ini.

"Dalam penggunaannya, obat mempunyai berbagai macam bentuk. Semua bentuk obat mempunyai karakteristik dan tujuan tersendiri," ujar Esti.

Menurut penjelasan Esti, setiap bentuk obat memiliki efek dan khasiatnya masing-masing.

Pasalnya, semua bentuk itu disesuaikan dengan jenis penyakit yang diderita oleh pasien.

"Ada zat yang tidak stabil jika berada dalam sediaan tablet sehingga harus dalam bentuk kapsul atau ada pula obat yang dimaksudkan larut dalam usus bukan dalam lambung. Semua diformulasikan khusus demi tercapainya efek terapi yang diinginkan," jelasnya.

Baca Juga: Bantu Atasi Infeksi Saluran Kemih, Coba Konsumsi 4 Buah-buahan Ini

 

"Jadi bebagai bentuk sediaan obat sama-sama berkhasiat dengan di mana telah difromulasikan sedemikian rupa untuk mencapai efek terapi dan dalam kondisi penyerapan yang diinginkan," tambahnya.

 

Apoteker Puskesmas di Karanganyar, Jawa Tengah ini pun menjelaskan bahwa masing-masing bentuk sediaan obat mempunyai kelebihan dan kekurangan.

"Untuk cara pemakaian secara oral dapat digunakan bentuk obat seperti tablet, sirup, puyer. Pemilihan bentuk sedian disesuaikn dengan kondisi obat atau atau kebutuhan konsumen, seperti halnya pada pasien bayi balita bentuk sediaan puyer atau sirup lebih dapat digunakan daripada tablet," ungkapnya.

Penggunaan obat pun berbeda-bada tergantung pada cara dan kebutuhannya.

"Bebrapa faktor yg memengaruhi pemilihan bentuk sedian yaitu  karakteristik  obat, seperti rasa yang pahit dapat didibuat kapsul atau sirup, dapat rusak pada lambung, dibuat tablet extended realese, injeksi, suppositori," terang Esti.

Selain itu, penggunaan obat juga bisa didasarkan pada faktor pasien seperti berdasarkan umur, berat badan, kesadaran emergensi, termasuk juga pada faktor penyakitnya (emergensi, area).

Sehingga, tidak ada bentuk obat yang lebih ampuh dari yang lain, semua itu didasarkan pada fungsi dan kebutuhanya.

 

(*)


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Komentar
Tulis komentar Anda...
Lihat Semua
Jelajahi