Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yori Antar, Arsitek di Balik Wajah Baru Danau Toba

Kompas.com - 29/07/2019, 08:24 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

SAMOSIR, KOMPAS.com - Arsitek kawakan, Yori Antar, kembali didapuk pemerintah untuk menyulap sebuah kawasan. Kali ini tidak main-main, Danau Toba yang akan diubah menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) bertaraf internasional.

"Oiya, jadi kalau Danau Toba, Labuan Bajo, itu Yori Antar arsiteknya," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menjawab Kompas.com, Minggu (28/7/2019) malam.

Menurut dia, pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan konsultan engineering dalam mengembangkan Danau Toba menjadi sebuah kawasan pariwisata.

Dikhawatirkan hasil pengembangan yang dilakukan akan terlihat kaku.

Baca juga: Tahun 2020, Pemerintah Kucurkan Rp 2,4 Triliun untuk Danau Toba

Dipilihnya Yori Antar pun lantaran yang bersangkutan selama ini dikenal sebagai arsitek yang kerap memasukkan unsur budaya di dalam setiap karyanya.

"Kayak GBK itu didesain arsitek, tapi diperhalus Pak Yori Antar," ucapnya.

Untuk diketahui, Yori Antar telah sukses mengubah wajah taman GBK Senayan menjad fasilitas ramah kalangan berstandar internasional.

Berkat kegigihan dan tangan dinginnya, taman GBK Senayan mampu membius mata pengunjung yang pada saat itu datang untuk menyaksikan pertandingan Asian Games 2018.

Adapun untuk pengembangan kawasan Danau Toba menjadi KSPN, pemerintah berencana mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,4 triliun pada 2020.

Jumlah ini meningkat signifikan bila dibandingkan tahun ini yang hanya sekitar Rp 821,3 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com