Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Investasi di Pantura Dorong Bisnis Hotel di Pati

Kompas.com - 22/10/2019, 15:11 WIB
M Latief

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan investasi di kawasan pantai utara (Pantura) Jawa bagian timur ikut menodorong bisnis hotel di Pati, Jawa Tengah. Hal tersebut dikemukakan Bagyo Setyawan, Direktur Utama PT Arifindo Grha Pratama (AGP), pengembang The Safin Hotel, Selasa (22/10).

"Peningkatan kebutuhan penginapan dan ruang pertemuan itu kan cerminan denyut ekonomi yang positif di Pati. Okupansi Safin berkisar 60 sampai 70 persen, itu artinya bisnis hotel di Pati cukup potensial," papar Bagyo.

Selain di Pati, lanjut Bagyo, AGP juga sudah membangun hotel di Jakarta, yakni The Falatehan Hotel, di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Sementara khusus di Pati, Safin dirancang sebagai pionir hotel bintang tiga plus.

Baca juga: Cuti Bersama 18 Agustus 2025, Karyawan Swasta: Urusan Libur Saja Pilih-pilih

Hotel berketinggian 11 lantai itu memiliki 119 kamar dengan empat tipe, yakni superior room, deluxe room, business suite, dan safin suite. Hotel tersebut beroperasi pada Oktober 2015 dengan ditopang beragam fasilitas, mulai kedai kopi hingga hingga restoran.

"Di sini (Safin) juga sudah dilengkapi lima ruang pertemuan, termasuk ballroom untuk menampung lebih banyak tamu. Jadi, selain untuk wisatawan, kami juga membidik segmen pebisnis," kata Bagyo.

Dia menambahkan, kehadiran ruang pertemuan itu memang untuk mengantisipasi bisnis meeting, incentives, conferences, dan exhibition (MICE) yang terus bertumbuh di Pati.

Baca juga: Resmi, Tarif Listrik 11-17 Agustus 2025 untuk Semua Pelanggan PLN

Wakil Bupati Pati, Saiful Arifin, menyatakan sepakat dengan hal itu. Menurut dia, permintaan ruang pertemuan datang dari kalangan swasta dan pemerintah.

Saiful mengaku, pertumbuhan ekonomi di kotanya seiring datangnya investor, termasuk investor asing. Pertumbuhan itu juga berbarengan dengan target Pemerintah Provinsi Jateng yang ingin menggenjot pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen.

"Investor yang masuk ke Pati itu bukan cuma dari kalangan swasta di dalam negeri, tapi juga investor asing dari Korea Selatan," ucap Saiful.

Baca juga: Prabowo Anugerahkan Jenderal Kehormatan Bintang Empat kepada 5 Tokoh

Saiful menabahkan, investor tersebut berencana membangun pabrik sepatu dan garmen dengan nilai investasi sekitar Rp 1,2 triliun. Pabrik tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada 2020.

"Pabrik ini itu diprediksi bisa menyerap 5.000 sampai 6.000 tenaga kerja," ujar Saiful.

Saat ini salah satu investor besar yang sudah membangun pabrik di Pati adalah produsen makanan ringan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk yang memiliki dua fasilitas produksi di Pati. Garudafood mengantongi pendapatan total Rp 8,04 triliun pada 2018 atau naik 7,60 persen dibandingkan pada 2017 sebesar Rp 7,48 triliun.

Untuk kebutuhan investasi, menurut Saiful, Pati yang berpenduduk 1,3 juta jiwa, memiliki potensi ekonomi cukup besar, selain juga berlokasi strategis sebagai kawasan transit.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Komentar
selamat kpd seluruh warga pati atas kemajuan yg sdh dicapai selama ini, smg pengangguran semakin berkurang dan anak muda bisa membangun daerah sendiri.


Terkini Lainnya
5 Rumah Murah dan Strategis di Kabupaten Bandung Barat, Dekat Jakarta
5 Rumah Murah dan Strategis di Kabupaten Bandung Barat, Dekat Jakarta
Listing Properti
Ini Pemilik Jeddah Tower, Calon Gedung Tertinggi di Dunia
Ini Pemilik Jeddah Tower, Calon Gedung Tertinggi di Dunia
Arsitektur
Lead Rubber Bearing, Bantalan Peredam Gempa Jembatan Pandansimo
Lead Rubber Bearing, Bantalan Peredam Gempa Jembatan Pandansimo
Konstruksi
Bangkit Setelah 8 Tahun Mangkrak, Antasari Place Jadi Destinasi Baru Jaksel
Bangkit Setelah 8 Tahun Mangkrak, Antasari Place Jadi Destinasi Baru Jaksel
Listing Properti
Perumahan Murah di Kabupaten Kulon Progo, Dekat Jalur Kereta Api
Perumahan Murah di Kabupaten Kulon Progo, Dekat Jalur Kereta Api
Listing Properti
Mengenal Eigendom Verponding, Hak Tanah yang Jadi Sengketa di Pondok Indah
Mengenal Eigendom Verponding, Hak Tanah yang Jadi Sengketa di Pondok Indah
Berita
5 Rumah Subsidi Murah di Kabupaten Sleman, Strategis dan Tenang
5 Rumah Subsidi Murah di Kabupaten Sleman, Strategis dan Tenang
Listing Properti
Dulu Dicibir Kini Diburu, Ini Alasan Bekasi Jadi Incaran Pengembang
Dulu Dicibir Kini Diburu, Ini Alasan Bekasi Jadi Incaran Pengembang
Listing Properti
Calon Gedung Tertinggi di Dunia: Menjulang 1 Km, Ungguli Burj Khalifa
Calon Gedung Tertinggi di Dunia: Menjulang 1 Km, Ungguli Burj Khalifa
Arsitektur
Rusun buat Warga Kampung Bayam Dinilai Mahal, Perlu Lapangan Kerja Baru
Rusun buat Warga Kampung Bayam Dinilai Mahal, Perlu Lapangan Kerja Baru
Berita
Ini Daftar Lengkap Ritel Asing yang Serbu Jakarta
Ini Daftar Lengkap Ritel Asing yang Serbu Jakarta
Listing Properti
Panduan Ubah Girik Jadi SHM, Lengkap dengan Tahapan hingga Biayanya
Panduan Ubah Girik Jadi SHM, Lengkap dengan Tahapan hingga Biayanya
Tips Properti
5 Rumah Subsidi Murah di Kabupaten Banyumas, Harga Mulai Rp100 Jutaan
5 Rumah Subsidi Murah di Kabupaten Banyumas, Harga Mulai Rp100 Jutaan
Listing Properti
2 Juta Bidang Tanah Diukur Tahun Ini
2 Juta Bidang Tanah Diukur Tahun Ini
Berita
[POPULER PROPERTI] Meski Diganggu Ormas, Penguasa Pondok Indah Tetatp Tancap Gas
[POPULER PROPERTI] Meski Diganggu Ormas, Penguasa Pondok Indah Tetatp Tancap Gas
Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Malaysia Kekeuh Sebut Ambalat “Laut Sulawesi”, Prabowo Pilih Opsi Damai
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau