Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Jatah Rp 7,6 Triliun, Berapa Dana Kementerian ATR/BPN yang Sudah Terpakai?

Kompas.com - 07/02/2023, 13:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemententerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) telah menyerap dana sebesar Rp 257,11 miliar per 2 Januari 2023 dari total pagu tahun anggaran (TA) 2023 sebesar Rp 7,606 triliun.

Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Tjahjanto menyebutkan, ini artinya, dana tersebut telah terserap 3,38 persen.

"Capaian realisasi anggaran Kementerian ATR/BPN sampai dengan Januari 2023 sebesar Rp 257,11 miliar atau sebesar 3,38 persen," jelasnya dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi II DPR RI, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Antrean Haji Tembus 5,5 Juta, BP Haji Audit Data: Ada Nama dan Pembayaran, Tapi Tak Pernah Berangkat

Anggaran yang terserap tersebut berasal dari RM sebesar Rp 243,16 miliar atau mencerminkan 4,81 persen.

Lalu, PLN sebesar 7,26 miliar atau mewakili 1,32 persen, serta 6,68 miliar atau 0,33 persen.

Secara keseluruhan, imbuh Hadi, Kementerian ATR/BPN memperoleh pagu TA 2023 senilai Rp 7,606 triliun.

"Berdasarkan DIPA Kementerian ATR/BPN, pagu anggaran tahun anggaran 2023 sebesar Rp 7,606 triliun," tegas Hadi.

Rinciannya, dana tersebut berasal dari rupiah murni (RM) sebesar Rp 5,05 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp 2,02 triliun, serta pinjaman luar negeri (PLN) sejumlah Rp 550,45 miliar.

Baca juga: Petakan PTSL, Kementerian ATR/BPN Bakal Motret dari Udara

Berdasarkan Surat Edaran (SE) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Nomor S-1040/MK.02/2022 tanggal 9 Desember 2022, Pemerintah melanjutkan kebijakan automatic adjustment sebesar Rp 50,23 triliun pada TA 2023 untuk seluruh Kementerian/Lembaga (K/L).

Dalam lingkup Kementerian ATR/BPN, kebijakan tersebut sebesar Rp 404,3 miliar atau 5,33 persen dari total pagu.

Ini bersumber dari RM dari tiga jenis belanja yakni belanja pegawai, belanja modal, serta pegawai.

Baca juga: 10 Sekolah Kedinasan Sepi Peminat, Bisa Kuliah Gratis dan Lulus Jadi CPNS

Hadi mengungkapkan, Kementerian ATR/BPN tengah mendorong percepatan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).

Kini, sudah ada 167 RDTR terbit, 277 RDTR telah ditetapkan sebagai Peraturan Daerah/Peraturan Kepala Daerah (Perda/Perkada), dan sudah ada 118 Perda/Perkada RDTR terintegrasi dengan Online Single Submission (OSS).

Berkaitan dengan layanan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) yang telah dikonfirmasi sebanyak 50.659 dokumen.

Baca juga: Profil Kakek Al Ghazali, Harjono Sigit yang Mantan Rektor ITS dan Arsitek Pasar Atom

Dari total tersebut, terdapat persetujuan KKPR otomatis sebanyak 388.112 dokumen, persetujuan KKPR dengan penilaian sebanyak 2.234 dokumen, serta rekomendasi KKPR sebanyak 33 dokumen.

"Jika daerah sudah mempunyai Perkada RDTR dan terintegrasi dengan OSS, maka KKPR akan diberikan dalam satu hari melalui layanan OSS," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Antrean Haji Tembus 5,5 Juta, BP Haji Audit Data: Ada Nama dan Pembayaran, Tapi Tak Pernah Berangkat
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Edukasi

10 Sekolah Kedinasan Sepi Peminat, Bisa Kuliah Gratis dan Lulus Jadi CPNS
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Edukasi

Profil Kakek Al Ghazali, Harjono Sigit yang Mantan Rektor ITS dan Arsitek Pasar Atom
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

TNI AL Deteksi Posisi Kapal Induk AS USS Nimitz yang Matikan Sinyal di Perairan Indonesia
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

[POPULER GLOBAL] Skenario jika Rezim Iran Tumbang | Kapal Induk AS Matikan Sinyal di Indonesia
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Kenapa Sopir Truk Demo Tolak Aturan ODOL di Berbagai Daerah?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Dokter Bagikan Cara Minum Kopi yang Bagus untuk Kesehatan Jantung, Bagaimana?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

Perang Iran-Israel Masih Berkecamuk, AS Kerahkan Pesawat Militer Terbesar di Dunia
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Edukasi

Hanya Satu Kampus Swasta Indonesia yang Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi QS WUR 2026
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Tanda-tanda Diabetes di Kaki yang Sering Disepelekan, Bisa Berujung pada Amputasi
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

Iran Sudah Siap Serang AS kalau Bantu Israel Perang, Irak Jadi Awalan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Mengapa Anda Harus Tunggu Sejenak Sebelum Menyalakan AC Mobil?
api-2 . LATEST


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Iran Serang Israel Bikin Sirene Meraung, Warga Tel Aviv Sembunyi ke Bunker
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau