Istri Burhan, Rogaya, mengatakan, pada Selasa lalu, Burhan menukarkan beberapa ayam jantannya dengan ayam betina di Pasar Panorama Kota Bengkulu. Ia berencana untuk mengembangbiakkan sekitar 35 ekor ayam yang telah dimilikinya.
Tak disangka, setelah itu, dalam hitungan beberapa hari, ayam peliharaannya mati hingga tersisa dua ekor. Dalam kurun waktu itu juga, ia sempat menyembelih beberapa ayam peliharaannya untuk dikonsumsi. Usai menyantapnya, Burhan dikatakan menderita sakit perut dan batuk.
Secara terpisah, petugas Dinas Peternakan Kota Bengkulu, Helni Kusuma Dewi, membenarkan bahwa pada Sabtu lalu, ia mendapat laporan bahwa ternak milik Burhan mati mendadak.
"Setelah kita lakukan test cepat ternyata dipastikan ayam milik pak Burhan positif terkena flu burung, sementara ayam yang masih hidup disarankan untuk dimusnahkan tetapi karena kita tidak ada dana untuk mengganti ayam warga tersebut ayam kita biarkan, kita hanya menyarankan saja," kata Helni.
Hingga berita ini diturunkan Burhan masih dirawat di ruang kemuning nomor 9 RSUD M.Yunus untuk observasi.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!