Gubernur Maluku Beri Hadiah "Tur Jerusalem" untuk 20 Peserta Pesparawi
"Saya atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) maupun masyarakat Maluku menghadiahkan perjalanan keimanan dan ketaqwaan kepada 20 anggota kontingen Pesparawi yang meraih juara umum Pesparawi Nasional XI ke Jerusalem," kata Said, di Ambon, Senin (12/10/2015).
Said bersama Wagub Zeth Sahuburua yang juga Ketua Umum Pesparawi Nasional XI mengatakan, hadiah tersebut akan dikoordinasikan oleh Ketua Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) setempat, Paulus Kastanya.
"Sekiranya ada anggaran, maka saya inginkan semua peserta Pesparawi diberangkatkan ke Jerusalem. Namun, karena keterbatasan anggaran sehingga dihadiahkan untuk 20 orang," ujar dia disambut tepuk tangan meriah.
Gubernur Said mengarahkan Karo Kesra Pemprov Maluku Habiba Saimima untuk mengatur perjalanan itu. "Lakukan pengundian sehingga tidak ada kemungkinan manipulasi sehingga siapa yang beruntung langsung diketahui dan sejak dini mempersiapkan diri ke Jerusalem pada 2016 didanai Pemprov Maluku," tegas Gubernur.
Ketua LPPD Maluku Paulus Kastanya mengapresiasi hadiah yang diberikan Gubernur Said itu. "20 orang ke Jerusalem itu diundi Karo Kesra Pemprov Maluku bagi 203 peserta Pesparawi asal daerah ini yang berlaga di 12 mata lomba," kata dia.
Baca juga: Ketua RT Pastikan Kasus 5 Orang Akali Sistem Judi Online di Bantul Bukan Dilaporkan Warga Sekitar
Seperti diberitakan sebelumnya, Maluku berhak atas piala bergilir Presiden setelah pada pengumuman pemenang oleh dewan juri saat penutupan Pesparawi Nasional XI di Ambon pada Sabtu (10/10/2015) malam meraih tiga dari 11 gelar Champion yang merupakan predikat tertinggi dalam kompetisi banding menyanyi lagu gerejawi tersebut.
Tiga gelar Champion diraih tuan rumah Maluku dari kategori Musik Pop Gerejawi (MPG), solo anak 7-9 tahun, dan paduan suara (PS) pria.
Maluku tercatat meraih 11 medali emas dan satu perak. Medali emas diperoleh dari kategori PS dewasa campuran, PS pria, PS wanita, PS remaja-pemuda, PS anak, vokal grup, solo remaja pemuda putra, solo remaja pemuda putri, solo anak 7-9 tahun, musik pop gerejawi, dan musik etnik, sedangkan satu perak dari kategori solo anak 10-13 tahun.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!
