Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelusuran Sejarah Kerajaan Gorontalo Terkendala Sumber Primer

Kompas.com - 18/03/2016, 07:55 WIB
Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com – Penelurusan sejarah kerajaan-kerajaan Gorontalo masih terkendala naskah primer dan artefak. Padahal keduanya sangat penting untuk mengungkap kebesaran masa lalu Gorontalo.

Naskah primer berupa manuskrip pertama sebagai rujukan maupun artefak bukti kebendaan masa lalu hingga kini belum ditemukan.

Padahal setidaknya terdapat 6 kerajaan yang pernah ada di Gorontalo. Kerajaan itu adalah Gorontalo (Hulonthalangi), Limboto (Limutu), Suwawa-Bone, Atinggola (Andagile), Bolango dan Boalemo.

"Kita mengalami distorsi sejarah, ada link yang putus. Masa sebelum tahun 1677 sangat sulit menemukan bukti tertulis maupun artefak kerajaan di Goorontalo," kata Joni Apriyanto, peneliti ilmu sejarah dari Universitas Negeri Gorontalo, Jumat (18/3/2016).

Joni menjelaskan, sesudah masuknya VOC ke Gorontalo dan diteruskan oleh pemerintah Hindia Belanda, banyak tulisan yang menggambarkan kehidupan masa lalu. Naskah primer ini masih tersimpan rapi di Belanda atau di Arsip Nasional.

Namun, sangat sulit menemukan naskah dan artefak mengenai kerajaan di Gorontalo sebelum masa VOC. Buku maupun cerita yang menggambar masa lalu sebelum 1677 bersumber dari budaya tutur.

Tradisi lisan yang diwariskan secara turun-temurun antargenerasi itu menjadi cerita masyarakat atas kerajaan di Gorontalo.

"Buku-buku tentang sejarah kerajaan Gorontalo sebelum 1677 tidak punya rujukan sumber primer, dasarnya tradisi lisan saja," papar Joni Apriyanto.

Joni berharap pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota memiliki komitmen kuat untuk menelusuri kembali jejak masa lalu di berbagai dokumen, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com