Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Bercadar Ini Buka Klinik Gratis untuk Bantu Warga Miskin

Kompas.com - 23/04/2016, 16:20 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

BANTUL,KOMPAS.com - Dilihat sepintas, klinik di Dusun Sumberan Nomor  297 Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Jogyakarta, ini sama dengan yang lainya.

Namun, ada satu yang membedakan. Klinik yang didirikan pada tahun 2012 ini tidak memungut biaya kepada warga miskin ketika mereka berobat.

"Saya mendirikan klinik ini tahun 2012. Ini rumah saya," ujar dokter Ferihana,  saat ditemui di  di kliniknya Dusun Sumberan Nomor 297 Ngestiharjo, Sabtu (23/04/2016).

Baca juga: 6 Dokumen Kependudukan yang Tidak Perlu Lagi Surat Pengantar RT/RW

Ferihana menyampaikan, kliniknya ini sebenarnya sama dengan yang lainya. Namun, ada perbedaanya yakni kepada setiap warga miskin yang tidak mampu, tidak di pungut biaya.

"Tidak dipungut biaya, mereka serelanya saja memasukan ke kotak infak. Kalau tidak punya uang, ya tidak memasukan juga tidak apa-apa," tegasnya.

Berdirinya klinik gratis ini, berawal dari keprihatinan Ferihana. Ia melihat warga miskin cenderung enggan berobat karena tidak memiliki uang.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Baca juga: Ironi Ayah dan Anak di Pusaran Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina

Dari keprihatinan itu, dokter lulusan Universitas Islam Indonesia (UII) ini lantas berinisiatif membuka klinik dirumahnya.

"Sudah orang tidak punya, sakit berobat biayanya mahal, kan bukan malah sembuh tapi bisa tambah sakit. Saya pengen membantu warga miskin dengan membuka klinik ini," katanya.

Diakuinya, sejak kecil kakek dan ayahnya telah mengajarkan agar dirinya menjadi pribadi yang memiliki jiwa sosial. Membatu sesama, terlebih orang yang tidak mampu.

Baca juga: Cerita Avan, Anak Penjual Es di Ponorogo yang Rumahnya Penuh Piala, Mengaku Tak Pernah Dapat Beasiswa Pemda

"Ini (membuka klinik gratis bagi warga miskin) sudah menjadi panggilan hati," ucapnya. Menurutnya, pembiayaan klinik yang dibangunnya ini dengan cara subsidi silang.

Menyisihkan penghasilannya dari bekerja di rumah sakit dan uang usaha klinik kecantikan.

"Saya dokter di rumah sakit, saya juga buka klinik kecantikan. Jadi, gaji dan hasil usaha itu saya gunakan untuk membiayai klinik ini," urainya.

Baca juga: Bocah “Aura Farming” Dikha Kelelahan, Orangtua: Sudah Capek, Pengen Main

Selain membuka klinik dirumahnya, angkatan pertama FK UII ini juga berkeliling untuk memberikan pelayanan medis gratis kepada warga miskin.

Wilayah yang didatanginya, antara lain Kabupaten Gunungkidul dan  Kulonprogo. Aktivitas memberikan pelayanan gratis ke dua kabupaten itu dilakukan bersama beberapa dokter.

Pelayanan ke Gunungkidul dan Kulonprogo di diberikan setiap hari Minggu.

Baca juga: Undip Buka Jalur Mandiri 2025, Sekian Uang Pangkal dan UKT Per Semester

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau