Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darwanti Mengenang Suaminya yang Meninggal saat Membantu Pengungsi Erupsi Merapi

Kompas.com - 04/12/2016, 19:03 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

SLEMAN, KOMPAS.com - Darwanti, istri almarhum Ariatno Prasetyo (sebelumnya ditulis Arianto Prasetyo), salah satu anggota Tagana yang meninggal dalam menjalankan tugas saat erupsi Merapi 2010 menilai, suaminya merupakan sosok yang berjiwa sosial tinggi.

Menurut Darwanti, suaminya rela naik kembali ke barak lama untuk membantu warga yang belum mengungsi.

"Dia memang mempunyai jiwa sosial tinggi , tegas, baik, sayang kepada anak, istri dan keluarga," ujar Darwanti seusai mengikuti acara peresmian lima patung anggota Tagana di museum Gunung Merapi, Sleman, Minggu (4/12/2016).

"Suami saya masuk anggota Tagana sebelum terjadi erupsi Merapi," lanjut dia.

Dia menceritakan, almarhum suaminya awalnya membantu masyarakat di barak lama untuk turun mengungsi ke tempat yang lebih aman. Namun setelah itu, almarhum kembali lagi ke atas karena ada warga yang belum turun mengungsi dan masih ada logistik yang tertinggal.

"Sudah membantu masyarakat dan keluarga untuk mengungsi. Tapi naik lagi ke atas, ke barak pengungsian lama, karena ada warga yang belum mengungsi dan di sana masih ada logistik," tuturnya.

Saat hendak membantu sisa pengungsi itulah, Arianto meninggal karena terkena awan panas atau disebut wedhus gembel.

Ariatno meninggalkan satu istri dan satu anak yang saat itu masih berusia 7 tahun.

"Anak saya saat itu berusia 7 tahun," tegasnya.

Darwanti mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pemerintah lewat Kementerian Sosial yang memberikan bantuan kepada keluarga.

Bahkan, Kementerian Sosial membuatkan patung sebagai pengingat.

"Terima kasih banyak, pemerintah membuatkan patung agar dikenang oleh masyarakat. Pemerintah juga memberikan perhatian kepada keluarga," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa meresmikan lima patung anggota Taruna Tanggap Bencana (Tagana) yang meninggal saat Erupsi Merapi 2010 lalu.

Baca juga: Mensos Resmikan Patung 5 Anggota Tagana yang Gugur Saat Erupsi Merapi 2010

Kelima patung anggota Tagana ini diletakkan di museum Gunung Merapi. Mereka adalah Slamet Ngatiran, warga Ngrangkah, Umbulharjo Sleman; Juprianto, warga Banjarsari, Glagaharjo, Sleman; Samiyo, warga Srunen, Glagahharjo, Sleman; Ariatno Prasetyo, warga Srunen Glagaharjo, Sleman, dan; Supriyadi, warga Banaran Galur, Kulonprogo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com