Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darwanti Mengenang Suaminya yang Meninggal saat Membantu Pengungsi Erupsi Merapi

Baca di App
Lihat Foto
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma
Istri dan anak almarhum Ariatno Prasetyo saat peresmian lima Patung Anggota Tagana yang meninggal dalam menjalankan tugas saat Erupsi Merapi 2010
|
Editor: Farid Assifa

SLEMAN, KOMPAS.com - Darwanti, istri almarhum Ariatno Prasetyo (sebelumnya ditulis Arianto Prasetyo), salah satu anggota Tagana yang meninggal dalam menjalankan tugas saat erupsi Merapi 2010 menilai, suaminya merupakan sosok yang berjiwa sosial tinggi.

Menurut Darwanti, suaminya rela naik kembali ke barak lama untuk membantu warga yang belum mengungsi.

"Dia memang mempunyai jiwa sosial tinggi , tegas, baik, sayang kepada anak, istri dan keluarga," ujar Darwanti seusai mengikuti acara peresmian lima patung anggota Tagana di museum Gunung Merapi, Sleman, Minggu (4/12/2016).

"Suami saya masuk anggota Tagana sebelum terjadi erupsi Merapi," lanjut dia.

Dia menceritakan, almarhum suaminya awalnya membantu masyarakat di barak lama untuk turun mengungsi ke tempat yang lebih aman. Namun setelah itu, almarhum kembali lagi ke atas karena ada warga yang belum turun mengungsi dan masih ada logistik yang tertinggal.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Terkini

"Sudah membantu masyarakat dan keluarga untuk mengungsi. Tapi naik lagi ke atas, ke barak pengungsian lama, karena ada warga yang belum mengungsi dan di sana masih ada logistik," tuturnya.

Saat hendak membantu sisa pengungsi itulah, Arianto meninggal karena terkena awan panas atau disebut wedhus gembel.

Ariatno meninggalkan satu istri dan satu anak yang saat itu masih berusia 7 tahun.

"Anak saya saat itu berusia 7 tahun," tegasnya.

Darwanti mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pemerintah lewat Kementerian Sosial yang memberikan bantuan kepada keluarga.

Bahkan, Kementerian Sosial membuatkan patung sebagai pengingat.

"Terima kasih banyak, pemerintah membuatkan patung agar dikenang oleh masyarakat. Pemerintah juga memberikan perhatian kepada keluarga," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa meresmikan lima patung anggota Taruna Tanggap Bencana (Tagana) yang meninggal saat Erupsi Merapi 2010 lalu.

Baca juga: Mensos Resmikan Patung 5 Anggota Tagana yang Gugur Saat Erupsi Merapi 2010

Kelima patung anggota Tagana ini diletakkan di museum Gunung Merapi. Mereka adalah Slamet Ngatiran, warga Ngrangkah, Umbulharjo Sleman; Juprianto, warga Banjarsari, Glagaharjo, Sleman; Samiyo, warga Srunen, Glagahharjo, Sleman; Ariatno Prasetyo, warga Srunen Glagaharjo, Sleman, dan; Supriyadi, warga Banaran Galur, Kulonprogo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Video rekomendasi
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Video Pilihan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi