Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

300 Kg Sampah Popok Bayi Diangkat dari Sungai Brantas

Kompas.com - 27/09/2017, 13:52 WIB
M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Kelompok penyelamat lingkungan Ecoton mengangkat 300 kilogram sampah popok bekas sekali pakai dari sejumlah anak Sungai Brantas di Kota Kediri, Jawa Timur.

Hasil tersebut merupakan pemantauan pada sungai-sungai di Kota Kediri selama 4 hari terakhir. Evakuasi popok itu terutama dilakukan di beberapa titik jembatan karena banyak ditemukan tumpukan sampah.

"Ada 13 titik yang kami pantau. Jembatan menjadi lokasi favorit membuang popok," ujar Prigi Arisandi, Direktur Ecoton, Rabu (27/9/2017).

Pemantauan pada jembatan itu mengungkapkan, sampah popok mencapai 70 persen dari jenis sampah lain, misalnya sampah plastik dan sampah organik.

Sampah popok paling banyak berasal dari jenis popok bayi disusul popok dewasa lalu pembalut wanita.

(Baca juga: Cerita Dua Pemuda Perancis yang Ingin Sungai Citarum Bebas dari Sampah)

Temuan itu menunjukkan masih rendahnya kesadaran masyarakat yang masih berperilaku memanfaatkan sungai sebagai tempat pembuangan sampah sehingga perlu adanya campur tangan pemerintah untuk menanggulanginya.

Popok bayi, lanjut Prigi, sangat berbahaya bagi ekosistem lingkungan karena tidak dapat didaur ulang dan mengandung senyawa-senyawa kimia seperti dioksin hingga ptalat.

Senyawa itu dapat mengganggu hormon ikan. Prigi merujuk penelitian yang dilakukan oleh Univerisitas Toulouse dan Universitas Brawijaya tahun 2014 yang menemukan 20 persen ikan Bader jantan di Sungai Kali Mas Surabaya mengalami kebencongan hingga kemandulan.

Kondisi itu tidak membuatnya kaget karena berdasar temuannya, banyak popok bayi sekali pakai di Sungai Kali Mas dan popok itu mengandung residu kimia berbahaya. Dampak turunan juga mengancam manusia karena ikan yang dikonsumsi.

"Dampaknya bisa mengancam manusia karena manusia bagian dari top predator," tandasnya.

Pemerintah Kota Kediri menurutnya perlu membuat kebijakan khusus soal sampah popok bayi ini, misalnya pada sisi infrastruktur dengan menyediakan dropbox dan membuat sanitary landfill untuk menanganinya.

Pada sisi kesadaran masyarakat, juga perlu ditumbuhkan dengan menggerakkan puskesmas dan petugas khusus sebagai kader penggerak sosialisasi itu. Itu perlu dilakukan karena posisi Sungai Brantas Kediri strategis memengaruhi sungai-sungai yang ada di daerah hilir karena Sungai Brantas Kediri berada di wilayah hulu.

Kepala Bagian Humas Kota Kediri Apip Permana belum bisa dikonfirmasi terkait banyaknya temuan sampah popok di wilayahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com