Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Ceritakan Cara Bunuh Anaknya dengan Ekspresi Dingin, Psikolog Dipanggil

Kompas.com - 24/10/2017, 11:20 WIB
Ari Maulana Karang

Penulis

GARUT, KOMPAS.com - Jajaran kepolisian Polres Garut akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap CC (27), ibu yang tega membunuh anaknya sendiri dengan cara diduduki.

"Hari ini kami periksa kejiwaannya, ada psikolog yang kami datangkan," ungkap Kapolres Garut AKBP Novri Turangga dalam jumpa pers di Mapolres Garut, Selasa (24/10/2017).

Meski akan mendatangkan psikolog, Novri sendiri melihat pelaku sehat. Namun, anehnya ekspresi wajahnya sangat dingin, termasuk saat menceritakan cara pelaku menghabisi nyawa anaknya sendiri.

"Ekspresinya dingin saja, tidak tampak sedih, makanya kami akan periksa kejiwaannya," katanya.

Jika nanti hasil pemeriksaan psikolog tidak ada indikasi gangguan jiwa, maka penyidik akan langsung mengejar motif tersangka membunuh anaknya sendiri. Hukumannya pun bisa berat karena termasuk pembunuhan berencana.

"Ya, termasuk pembunuhan berencana, tapi kami ingin pastikan dulu kondisi kejiwaannya," tegasnya.

(Baca juga: Usai Bunuh Anaknya dengan Diduduki, Seorang Ibu Serahkan Diri ke Polisi)

Sementara itu, jika hasil pemeriksaan psikolog menunjukkan pelaku menderita gangguan kejiwaan, lanjut Novri, pelaku bisa terbebas dari jeratan hukum.

"Ya Pasal 44, tidak bisa dipidana," katanya.

Novri juga merasa aneh pelaku bisa sampai berbuat sekejam itu kepada anaknya. Padahal, saat ditanya apakah anaknya rewel, menurut pelaku, anaknya baik dan jarang rewel.

"Umur segitu kan sedang lucu-lucunya, saya tadi bilang daripada dibunuh mending kasihkan ke saya," katanya.

 

Kompas TV Dari Trenggalek, Jawa Timur, video sejumlah siswa sekolah dasar yang tengah mengisap rokok elektrik atau vape tersebar di medsos.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com