Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Narkoba Tinggi, BNN Optimalkan Peran Keluarga dan Masyarakat

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/MOH. SYAFII
Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Irjen Pol Arman Depari, saat menghadiri acara Pelantikan dan Pengukuhan Dewan Pengurus Garda Mencegah Dan Mengobati (GMDM) Narkoba di Kabupaten Jombang, Jumat (8/2/2019).
|
Editor: Khairina

JOMBANG, KOMPAS.com - Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Irjen Pol Arman Depari menyatakan, perkembangan kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia, saat ini berada dalam kondisi menghawatirkan.

Arman menyebutkan, berdasarkan hasil survei prevalensi penyalahgunaan narkoba, jumlah pengguna narkoba di Indonesia mencapai lebih dari 4 juta orang.

"Dari angka prevalensinya, kita sudah sampai pada tahap mengkhawatirkan. Kurang lebih 4 sampai 4,5 juta, itu besar sekali angkanya," katanya saat ditemui di Pendopo Kabupaten Jombang Jawa Timur, Jum'at (8/2/2019) petang.

Baca juga: Seorang Ibu Rumah Tangga Kurir Narkoba Ditangkap BNN dan Polres Muna

Selain mengungkap tingginya kasus penyalahgunaan narkoba, Arman juga menyebut banyaknya pengguna narkoba yang meninggal setiap harinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Terkini

Berdasarkan survei prevalensi penyalahgunaan narkoba, jumlah kematian akibat mengkonsumsi narkoba, lebih dari 30 orang setiap harinya.

"Kemudian angka kematian yang diakibatkan oleh Narkoba, dari survei kita menyebutkan kurang lebih 30 sampai 37 orang. Itu dari pengguna dari yang mengalami kematian dan yang sakit," beber Arman Depari.

Dia menjelaskan, pencegahan penyalahgunaan narkoba memerlukan kerjasama banyak pihak. Pencegahan tidak bisa hanya diserahkan pada proses penegakan hukum.

"Narkoba itu tidak bisa hanya ditangani oleh pemberantasan, penegakan hukum, menangkap, dipenjara, sidang, eksekusi," ungkap Arman.

Baca juga: Selundupkan Narkoba Pakai Anak Anjing, Dokter Hewan Dihukum 6 Tahun Penjara

Peran keluarga, lingkungan dan masyarakat, lanjut Arman, sangat penting dalam mencegah penyalahgunaan narkoba. Langkah itu, jelasnya, menjadi penting dilakukan untuk saat ini.

Jika pencegahan bisa dilakukan sejak di lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat masing-masing, Arman menyatakan tidak diperlukan pencegahan penyalahgunaan narkoba berbasis penegakan hukum.

"Tapi yang paling penting, bagaimana kita membuat satu kondisi dalam masyarakat itu mereka ini betul-betul menjadi benteng terhadap dirinya sendiri, keluarganya dan lingkungannya. Nah, itu artinya mencegah mereka jangan sampai menggunakan narkoba," bebernya.

Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Irjen Pol Arman Depari, pada Jum'at (8/2/2019) menghadiri acara Pelantikan dan Pengukuhan Dewan Pengurus Garda Mencegah Dan Mengobati (GMDM) Narkoba di Kabupaten Jombang.

Dalam kegiatan di Pendopo Kabupaten Jombang tersebut, Arman menyampaikan pentingnya para relawan anti narkoba mengoptimalkan peran keluarga dan lingkungan dalam mencegah penyalahgunaan narkoba.

Kompas TV
Anggota polisi dariDirektorat Narkoba Mabes Polri menggerebek sebuah kamar di lantai 15 apartemen Batavia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang diduga jadi tempat penanaman ganja. Tersangka warga negara Amerika Serikat berinisial LAC melakukan budi daya tanaman ganja dengan cara sintetis menggunakan cahaya ultraviolet. Tidak hanya menyita sejumlah barang bukti, polisi juga menangkap penghuni apartamen. Tersangka mengaku membawa bibit ganja itu dari negara asalnya. Tersangka telah menjalankan aksinya menanam enam batang pohon ganja selama 5 bulan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Video Pilihan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi