Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Narkoba Tinggi, BNN Optimalkan Peran Keluarga dan Masyarakat

Kompas.com - 09/02/2019, 23:34 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Khairina

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Irjen Pol Arman Depari menyatakan, perkembangan kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia, saat ini berada dalam kondisi menghawatirkan.

Arman menyebutkan, berdasarkan hasil survei prevalensi penyalahgunaan narkoba, jumlah pengguna narkoba di Indonesia mencapai lebih dari 4 juta orang.

"Dari angka prevalensinya, kita sudah sampai pada tahap mengkhawatirkan. Kurang lebih 4 sampai 4,5 juta, itu besar sekali angkanya," katanya saat ditemui di Pendopo Kabupaten Jombang Jawa Timur, Jum'at (8/2/2019) petang.

Baca juga: Seorang Ibu Rumah Tangga Kurir Narkoba Ditangkap BNN dan Polres Muna

Selain mengungkap tingginya kasus penyalahgunaan narkoba, Arman juga menyebut banyaknya pengguna narkoba yang meninggal setiap harinya.

Berdasarkan survei prevalensi penyalahgunaan narkoba, jumlah kematian akibat mengkonsumsi narkoba, lebih dari 30 orang setiap harinya.

"Kemudian angka kematian yang diakibatkan oleh Narkoba, dari survei kita menyebutkan kurang lebih 30 sampai 37 orang. Itu dari pengguna dari yang mengalami kematian dan yang sakit," beber Arman Depari.

Dia menjelaskan, pencegahan penyalahgunaan narkoba memerlukan kerjasama banyak pihak. Pencegahan tidak bisa hanya diserahkan pada proses penegakan hukum.

"Narkoba itu tidak bisa hanya ditangani oleh pemberantasan, penegakan hukum, menangkap, dipenjara, sidang, eksekusi," ungkap Arman.

Baca juga: Selundupkan Narkoba Pakai Anak Anjing, Dokter Hewan Dihukum 6 Tahun Penjara

Peran keluarga, lingkungan dan masyarakat, lanjut Arman, sangat penting dalam mencegah penyalahgunaan narkoba. Langkah itu, jelasnya, menjadi penting dilakukan untuk saat ini.

Jika pencegahan bisa dilakukan sejak di lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat masing-masing, Arman menyatakan tidak diperlukan pencegahan penyalahgunaan narkoba berbasis penegakan hukum.

"Tapi yang paling penting, bagaimana kita membuat satu kondisi dalam masyarakat itu mereka ini betul-betul menjadi benteng terhadap dirinya sendiri, keluarganya dan lingkungannya. Nah, itu artinya mencegah mereka jangan sampai menggunakan narkoba," bebernya.

Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Irjen Pol Arman Depari, pada Jum'at (8/2/2019) menghadiri acara Pelantikan dan Pengukuhan Dewan Pengurus Garda Mencegah Dan Mengobati (GMDM) Narkoba di Kabupaten Jombang.

Dalam kegiatan di Pendopo Kabupaten Jombang tersebut, Arman menyampaikan pentingnya para relawan anti narkoba mengoptimalkan peran keluarga dan lingkungan dalam mencegah penyalahgunaan narkoba.

Kompas TV Anggota polisi dariDirektorat Narkoba Mabes Polri menggerebek sebuah kamar di lantai 15 apartemen Batavia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang diduga jadi tempat penanaman ganja. Tersangka warga negara Amerika Serikat berinisial LAC melakukan budi daya tanaman ganja dengan cara sintetis menggunakan cahaya ultraviolet. Tidak hanya menyita sejumlah barang bukti, polisi juga menangkap penghuni apartamen. Tersangka mengaku membawa bibit ganja itu dari negara asalnya. Tersangka telah menjalankan aksinya menanam enam batang pohon ganja selama 5 bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com