Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Keluarga yang Pertama Kali Buktikan Khasiat Bajakah Sembuhkan Kanker

Kompas.com - 14/08/2019, 05:59 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com — Daldin, salah satu warga suku Dayak asli di Kabupaten Gunung Mas, Palangkaraya, bersyukur ibu kandungnya akhirnya sembuh total dari kanker payudara berkat minum rebusan air akar tanaman bajakah.

Cerita tersebut berawal saat ibunya divonis mengidap kanker payudara stadium empat antara tahun 1970 dan 1980-an.

Saat itu, dokter meminta ibunya harus segera naik ke meja operasi. Namun, sang ibu menolak dan memilih untuk pulang kampung. 

Lalu, setelah pulang kampung, sang ayah mencoba mencari akar tanaman bajakah yang biasa tumbuh di tengah hutan.

Setelah satu bulan mengonsumsi rebusan air akar tanaman bajakah, ibu Daldin pun dinyatakan sembuh total.

"Hanya dalam dua minggu reaksi, sebulan sembuh total," kata Daldin saat diwawancarai secara eksklusif oleh Aiman Witjaksono, host program AIMAN di Kompas TV, Selasa (13/8/2019).

Baca juga: Siswa SMA di Kalimantan Tengah Jadi Juara Dunia Penyembuh Kanker

Menurut Daldin, kondisi ibunya saat itu begitu parah dan tersiksa dengan kanker yang menggerogotinya selama kurang lebih 10 tahun.

Luka di bagian tubuh yang terkena kanker sudah bernanah dan mengeluarkan darah.

"Sangat parah dan saya melihat sendiri seberapa menderitanya ibu saya. Susu (payudaranya) sudah bernanah dan menetes," kata Daldin.

Baca juga: Cerita di Balik Siswa SMA Palangkaraya Temukan Obat Kanker Mujarab

Setelah puluhan tahun berlalu, Daldin pun meyakini, ayahnya adalah orang pertama yang menemukan khasiat akar bajakah bagi penyakit kanker. 

"Ya kita tahu cerita-cerita berikutnya pada waktu kedatangan obat, bapak cuma ngasih, 'Nih kayu ini, pakai'. Alhamdulillah, hampir 99 persen sembuh," katanya.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Siswi SMA Juara Dunia Penyembuh Kanker | Gugurnya Briptu Heidar Usai Disandera

Seperti diketahui, tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya menjadi juara dunia setelah memilih khasiat bajakah sebagai topik karya ilmiah yang dilombakan di ajang World Invention Creativity Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan, di bidang sains.

Ketiga siswa tersebut adalah Yazid, anak kandung Daldin; Anggina Rafitri; dan Aysa Aurealya Maharani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com