Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pariwisata Berharap Wishnutama Kaji Ulang Harga Tiket Masuk Pulau Komodo

Kompas.com - 25/10/2019, 11:14 WIB
Markus Makur,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Para pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, meminta agar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama mengkaji ulang harga tiket masuk ke Labuan Bajo.

Mereka menilai, tidak perlu dibuat konsep eksklusif seperti yang diwacanakan sebelumnya di Pulau Komodo.

Harga tiket yang sangat mahal yang sudah diwacanakan sebelumnya dinilai memberi dampak kurang bagus bagi pelaku pariwisata dan masyarakat di Pulau Komodo.

"Sangat layak bagi wisatawan di nusantara untuk berkunjung dan melihat binatang Komodo yang hanya ada di Indonesia, khususnya di Kabupaten Manggarai Barat. Tak perlu dengan harga tiket mahal untuk melihat Komodo," ujar pemandu wisata Manggarai Barat, Muhamad Buharto kepada Kompas.com, Jumat, (25/10/2019).

Baca juga: Sandiaga Tak Segan Kritik Kebijakan Kabinet dan Pemerintah yang Tak Sesuai

Buharto mengatakan, wisatawan lokal yang berkunjung ke kawasan Taman Nasional Komodo mengungkapkan harga tiket masuk saat ini yang ditentukan oleh pemerintah sudah sangat layak.

Salah satu agen pariwisata di Labuan Bajo, Getrudis Naus mengatakan, para penyedia jasa pariwisata sangat tidak setuju dengan wacana harga tiket yang mahal di Pulau Komodo.

Konsep wisata eksklusif dinilai tidak berdampak bagi masyarakat yang berada di sekitar kawasan Taman Nasional Komodo.

"Saat ini saja harga tiket masuk di TN Komodo sangat dikeluhkan oleh wisatawan mancanegara dan nusantara. Saya sebagai agent travel di Labuan Bajo menerima pembatalan kunjungan dari wisatawan asing dan nusantara," kata Naus.

Naus menjelaskan, dampak dari wacana yang dikeluarkan pemerintah terkait wisata eksklusif dengan harga tiket masuk yang mahal membuat travel agent memberikan klarifikasi melalui e-mail kepada jaringan travel agent di seluruh dunia.

Menurut Naus, saat ini setiap wisatawan harus mengeluarkan uang berkisar dari Rp 250.000 sampai Rp 350.000 di luar biaya paket perjalanan wisata ke Taman Nasional Komodo.

Harga ini dinilai tidak sebanding dengan bentuk pelayanan yang memadai di dalam kawasan TN Komodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com