ACEH UTARA, KOMPAS.com – Sejumlah perguruan tinggi di Indonesia menutup perkuliahan tatap muka, dan menggantinya dengan kuliah daring atau kuliah online, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19).
Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh Utara merupakan salah satu universitas yang menerapkan kebijakan kuliah daring atau kuliah online.
Tidak semua "happy" dengan kebijakan tersebut. Salah satu dosen Unimal menceritakan suka dukanya mengajar kuliah secara online atau kuliah daring selama pandemi corona.
Ditemui Kompas.com, Selasa (7/4/2020) salah satu dosen Unimal bernama Dewi Kumala Sari menuturkan sejumlah kendalanya mengajar secara online.
Baca juga: Cegah Corona, Unpad Perpanjang Kuliah Online hingga Juni 2020
Gaptek
Dia mengaku, awalnya gagap teknologi (gaptek) saat akan memulai kuliah online. Gaptek ini dirasakannya sebagai dosen, serta para mahasiswanya.
Ia sendiri kemudian seharian belajar menggunakan aplikasi e-learning yang disiapkan oleh kampus.
Berkali-kali Dewi membaca modul panduan penggunaan dan mempraktikkannya.
”Itu sebelum saya gunakan untuk mengajar daring ke mahasiswa. Belajar seharian dulu cara pakai aplikasinya,” kata Dewi sembari tersenyum mengenang gapteknya.
Baca juga: Cegah Corona, Universitas Pattimura Terapkan Kuliah Online dan Ujian Skripsi di Ruangan Terbuka
Terkendala koneksi internet
Apalagi di awal-awal terkendala server internet, sehingga sering tidak konek.
“Koneksi server kurang memadai, kadang-kadang tidak konek. Ini kendala juga. Sekarang ini sudah lancar saja, mungkin karena sudah pandai cara menggunakannya,” sebut Dewi.
Mahasiswa juga merasakan hal yang sama. Semakin sulit, sambung Dewi, karena dirinya mengajar bahasa Inggris secara online pada mahasiswa.
Materi bahasa Inggris yang terbilang sulit dipahami mahasiswa harus diajarkan secara daring melahirkan tantangan baru.
“Ada sedikit tantangan bagi saya yang mengajar mata kuliah bahasa Inggris, mengajar bahasa sedikit berbeda dengan mengajar mata kuliah lain. Karena ada materi ability (kemampuan) di dalamnya,” ungkap Dewi.
Baca juga: Perguruan Tinggi di Yogya Terapkan Kuliah Online, Sultan HB X Khawatir Mahasiswa Keluyuran
Boros paket data
Sehingga Dewi menggunakan aplikasi Zoom dan Google Meet untuk bisa bertatap muka dengan para mahasiswa.
Dengan aplikasi ini, dia akan mendengar para mahasiswanya berbicara dalam bahasa Inggris.
“Kendala lain, sinyal di lokasi mahasiswa juga timbul tenggelam. Mungkin mereka sedang di kampung halaman. Maka, agak susah juga,” sebutnya.
Meski begitu, seluruh mahasiswa sepakat untuk mengikuti perkuliahan daring.
“Terpenting, saya dan mahasiswa sama-sama berkomitmen menyelesaikan semester ini secara daring, dengan segala keterbatasan yang ada, mulai tak ada signal, hingga borosnya paket data,” pungkasnya.
Baca juga: Cegah Virus Corona, UIN Raden Intan Lampung Maksimalkan Kuliah Online
KKN ditiadakan
Universitas Malikussaleh ( Unimal) Aceh Utara meniadakan perkuliahan tatap muka (dalam kelas) dan bimbingan skripsi untuk mahasiswa di kampus itu mulai Senin (16/3/2020).
Seluruh perkuliahan dan bimbingan mahasiswa dilakukan via online dengan seluruh fasilitas yang ada baik itu layanan WhatsApp, e-mail, media sosial dan lain sebagainya.
Selain itu, kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) yang direncanakan pekan ini ditunda hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Rektor Unimal, Aceh Utara, Dr Herman Fithra, dihubungi, Senin (16/3/2020) menyebutkan surat edaran rektor telah dikirimkan ke seluruh satuan kerja di kampus tersebut.
Selain itu, Rektor meminta seluruh civitas akademika, mulai dosen, mahasiswa, staf melakukan karantina mandiri di rumah serta menghindari keramaian.
“Kita imbau untuk mengkarantina mandiri di rumah. Ini sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19,” sebutnya.
Baca juga: Tak Punya Laptop dan Internet Cepat, Mahasiswi yang Dievakuasi dari China Sulit Kuliah Online
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan