Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 2 Hari, Ada 50 Pendaki Ilegal yang Coba Masuk Gunung Rinjani

Kompas.com - 29/05/2020, 07:20 WIB
Idham Khalid,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com- Taman Nasional Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ditutup selama wabah virus corona merebak. Namun, masih ada sejumlah orang yang nekat ingin mendaki.

Petugas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) mencatat, dalam dua hari terakhir ada sebanyak 50 orang pendaki ilegal yang ingin menerobos masuk.

"Mereka mengelabui petugas dengan cara berangkat malam-malam agar tidak diketahui," kata Kepala TNGR  Dedy Asriady dikonfirmasi, Kamis (28/5/2020).

Baca juga: Pamit Berolahraga, Pria Ini Malah Ditemukan Tewas Tergantung di Kaki Gunung Rinjani

Para pendaki ilegal sebagian besar merupakan warga setempat yang berada di wilayah jalur pendakian seperti Sembalun, Timur, Sambik Elen, dan Torean.

"Mereka melewati kebun mereka sendiri," kata Dedy.

Kebanyakan pendaki liar tersebut merupakan siswa SMA dan mahasiswa.

Aksi nekat para pendaki ini diketahui oleh petugas, karena beberapa di antaranya sempat mengunggah kegiatannya di media sosial.

Selain itu, petugas juga mendapat laporan dari warga sekitar Taman Nasional Gunung Rinjani yang melihat sejumlah orang masuk ke jalur pendakian.

Baca juga: Petugas Gunakan APD Lengkap Saat Evakuasi Mayat di Jalur Pendakian Gunung Rinjani

Sejumlah orang yang ketahuan masuk jalur pendakian diminta putar balik.

Petugas juga meminta beberapa pendaki liar lainnya yang masih ada di Gunung Rinjani agar segera turun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com