Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Nekat Pulang Jalan Kaki dari Malaysia, 3 TKI Hilang | Cerita Kades Bantu Wanita Melahirkan

Kompas.com - 27/06/2020, 06:33 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak tiga orang tenaga kerja Indonesia (TKI) hilang sejak Kamis 9 April 2020 lalu.

Mereka dikabarkan hilang di hutan Kabupaten Hulu, Kalimantan Barat, setelah nekat pulang berjalan kaki dari Malaysia ke Indonesia.

Ketiganya yakni, Safari, Juli Hartono, dan Junaidi.

Saat ini, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu masih mencari keberadaan mereka.

Sementara itu, seorang Kepala Daerah Pasirharjo, Blitar, Jawa Timur, bernama Chusana Churori (40), membantu proses persalinan seorang warga tetangga desa, Siti Aminah (36), Selasa (23/6/2020) lalu.

Siti Aminah mendadak melahirkan di tengah jalan dekat rumah Chusana saat hendak meminta bantuan bidan desa.

Meski tanpa pengalaman dan dilakukan dengan gemetar, persalinan Aminah berjalan lancar.

Setelah melahirkan, Aminah dan bayinya langsung dibawa ke Puskesmas Talun, yang berjarak 4 km dari rumah kades.

Baca populer nusantara selengkapnya:

1. Nekat pulang jalan kaki dari Malaysia, 3 TKI hilang

Ilustrasi hutan. Ilustrasi hutan.

Tiga orang TKI asal Indonesia, yakni Safari, Juli Hartono, dan Junaidi, dikabarkan hilang di hutan Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, sejak Kami 9 April 2020 lalu.

Mereka hilang, setelah nekat pulang dari Malaysia ke Indonesia dengan berjalan kaki melewati hutan belantara.

Kepala BPBD Kapuas Hulu Gunawan mengatakan, awalnya ada enam warga Kabupaten Sambas yang bekerja di Malaysia ingin pulang kampung halaman.

Enam warga itu yakni Rifki, Holdi, Thamrin, Safari, Juli Hartono, dan Junaidi.

Saat itu, Malaysia masih menerapkan lockdown. Akibatnya, Pos Lintas Batas Negara ditutup.

Karena tak bisa pulang melalui jalur yang normal, mereka berenam kemudian nekat menembus hutan belantara demi kembali ke Indonesia.

"Di tengah perjalanan, mereka tersesat di hutan dan kekurangan bekal," ucap Gunawan.

Akibatnya, mereka membagi dalam dua kelompok.

Kelompok pertama Rifki dan Thamrin, mereka memutuskan kembali ke Kota Kapit, Serawak, Malaysia.

Sementara kelompok Holdi, Safari, Juli Hartono dan Junaidi tetap melanjutkan perjalanan.

Lanjut Gunawan, kelompok yang melanjutkan perjalanan ini juga terpisah.

Pada Mei 2020, satu di antara mereka, Holdi ditemukan warga tengah mencari ikan.

"Dia pun dibawa ke Desa Tanjung Lasa, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu," terang Gunawan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com