Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Dimarahi Kalau Memvonis Pasien Corona..."

Kompas.com - 06/07/2020, 20:46 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Ketua Satgas Penanganan Pasien Covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Smart Pamekasan Syaiful Hidayat membagikan pengalaman dalam menangani pasien Covid-19 di wilayah itu.

"Kami dimarahi kalau memvonis pasien corona," kata Syaiful kepada Kompas.com, Senin (6/7/2020).

Hal itu bukan tanpa sebab. Tudingan dokter dan tenaga medis mendapatkan keuntungan besar dari penanganan kasus virus corona baru atau Covid-19 tersebar di tengah masyarakat.

Menurutnya, banyak masyarakat yang menolak disebut terpapar virus corona baru. Padahal, mereka telah dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes swab.

Penyebaran informasi tak benar itu juga berdampak terhadap penanganan pasien di rumah sakit. Tak jarang pasien positif Covid-19 menolak diisolasi di rumah sakit.

"Mereka juga menolak untuk diisolasi karena corona dianggap proyek untuk memperkaya dokter," kata Syaiful.

Baca juga: Pasien Covid-19 Menolak Diisolasi karena Anggap Corona Proyek Memperkaya Dokter

Syaiful menambahkan, tudingan tenaga medis mengambil keuntungan dari kasus corona tersebar luas di media sosial.

Tudingan itu disebarkan masyarakat dari beberapa kalangan. Bahkan, masyarakat di kawasan perkotaan juga ikut terpengaruh.

Syaiful prihatin dengan tudingan seperti itu.

Padahal, kata dia, tenaga medis bertaruh nyawa saat menangani pasien Covid-19.

"Kami menangani pasien corona itu taruhannya nyawa. Terlalu murah jika nyawa tenaga medis harus ditukar dengan uang. Jadi tudingan itu memprihatinkan bagi kami," ujar Syiaful.

Halaman:
Komentar
nggak usah dirawat, dilepas saja, pendidikan rendah, jadi ya begini kualitasnya,
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Alice Norin Pulang Kampung ke Norwegia: Tolong Beri Support untuk Suami Saya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Uang Miliaran Hasil Menyanyi Ludes Tinggal Rp 10.000, Farel Prayoga: Akibat Orangtua Enggak Bijak Mengelolanya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Duka Saut Situmorang, Jatuh di Pelukan Anies, Usai Tom Lembong Divonis 4,5 Tahun Bui
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Polda Metro Ungkap SIM yang Diperlihatkan Pengemudi Xpander di Tol JORR: Warnanya Biru
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Pilu Farel Prayoga, Disuruh Ngamen Sejak Usia 8 Tahun, Uang Rp 10 Miliar Ludes di Tangan Orangtua
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

SBY Dirawat di RSPAD Gatot Soebroto
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Properti

Proses 18 Hari Kerja, Ini Biaya dan Syarat Daftar Sertifikat Hak Milik
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Anak Dedi Mulyadi dan Wabup Garut Minta Maaf, Bantah Bikin Acara Makan Gratis
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Food

Duri Ikan Tertelan dan Tersangkut di Tenggorokan, Begini Mengatasinya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Tak Cuma Tom Lembong, Semua Mendag di Era Jokowi Lakukan Impor Gula
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Harta Rp 10 M Ludes, Farel Prayoga: Keluarga Bersekongkol Bohongi Aku
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Ayah Sarwendah Baru Akan Dikremasi pada 23 Juli 2025
api-2 . LATEST


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Momen Kaesang dan Kader PSI Teriak Yel-yel Gajah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau