Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anak-anak yang Mengukir Sejarah Wajahnya di Uang Rp 75.000 hingga Kejutan bagi Pemimpin Daerah

Kompas.com - 19/08/2020, 13:29 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) meluncurkan uang pecahan Rp 75.000 untuk memperingati HUT ke-75 RI.

Uang tersebut bergambar sembilan anak yang mengenakan pakaian dari berbagai daerah di Nusantara. 

Dua di antaranya Ananda Saubuki (7) asal Kota Kupang, NTT, dan Aditya Perpatih (9) asal Gorontolo.

Di uang khusus tersebut juga terpampang gambar salah satu pakaian adat asal Riau serta jembatan Youtefa di Papua.

Berikut rangkumannya:

Ananda Saubaki

Ananda merupakan anak ketiga dari pasangan suami istri Moris Saubaki dan Telly Saubaki Saudila, warga Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Baca juga: Kami Bangga karena Ada Wajah Anak Kami dalam Uang Kertas Pecahan Rp 75.000

 

Baca juga: Prabowo Putuskan 4 Pulau yang Disengketakan Masuk Wilayah Aceh

Telly menyampaikan rasa bangga melihat wajah anaknya terpampang di uang tersebut.

Telly menceritakan, awalnya Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTT memintanya mengirim foto anaknya pada awal 2019.

Foto itu kemudian diteruskan ke Bank Indonesia di Jakarta untuk diseleksi. Setelah itu, Ananda Saubaki terpilih mewakili Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTT dalam sesi pemotretan.

Selanjutnya, perwakilan Perum Peruri datang ke Kupang untuk memotret anaknya pada 7 Agustus 2019.

"Waktu itu, kami belum tahu tujuan pemotretan itu untuk apa karena katanya rahasia," ujarnya kepada Kompas.com di Kupang, Selasa (18/8/2020).

Telly menyebutkan, ini akan menjadi bukti sejarah dari generasi ke generasi.

"Kami orangtua sangat bangga dan terlalu bersyukur karena anak kami sudah terpilih dan ada fotonya di dalam pecahan uang yang diluncurkan dalam rangka memperingati kemerdekaan Indonesia yang ke-75 kali ini," ujar Telly.

Aditya Perpatih

Halaman:
Komentar
lebih bagus dan fenomenal lagi jika ada di antara foto itu foto anak anak jalanan yang ngasong di tiap perempatan jalan, yang mulung dan tidur di berbagai emper toko. karena mereka juga bagian dari 75 th usia nkri..


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau