Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Anggota KKB Penyerangan Kantor PT Freeport Indonesia Tewas

Kompas.com - 17/03/2021, 15:59 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tewas dalam kontak tembak dengan aparat TNI-Polri di hutan Mile 53 area PT Freeport Indonesia.

Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata mengatakan, selain Danton KKB Kali Kopi Ferry Elas, terdapat korban lain yakni Jerman Elas yang juga dilaporkan tewas dalam kontak senjata pada 28 Februari 2021 lalu. 

Jerman Elas diketahui tewas setelah mengalami luka serius. Hal ini diketahui setelah dilakukan penyelidikan, dan juga unggahan di media sosial yang diunggah dari simpatisan KKB.

Baca juga: Ferry Ellas, Anggota KKB Kali Kopi yang Tewas DPO Polres Mimika, Ini Rangkaian Kasusnya

"Pasca kontak tembak di mile 53 lalu, kami melakukan penyelidikan, dan diketahui ada korban lain dari kelompok KKB yang juga terkena tembakan. Hal ini juga dikuatkan dengan adanya postingan di media sosial yang diunggah dari kelompok mereka," kata Era, dalam konfrensi pers di Timika, Rabu (17/3/2021).

Konfrensi pers itu juga diikuti Dandim Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya, Danlanud Letkol Pnb Surono, dan Danlanal Letkol (P) Deni Indra.

Menurut Era, Jerman Elas terlibat dalam penyerangan Kantor PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana, Mimika, pada 30 Maret 2020 lalu bersama KKB. 

Dalam penyerangan itu, seorang warga negara New Zealand bernama Grand Thomas Wall meninggal dunia, setelah mengalami luka tembak. 

Penyerangan itu dipimpin Joni Botak, Gusbi Waker, dan Antonius Aim.

Baca juga: Fakta Kontak Senjata TNI-Polri dengan KKB dan Tewasnya Sosok Ferry Ellas

"Dari kasus tersebut, sudah beberapa anggota kelompoknya yang berhasil ditangkap dan menjalani persidangan," ujar Era. 

Selain menewaskan Ferry Elas dan Jerman Elas, Era menambahkan, dalam kontak senjata di hutan Mile 53, terdapat dua anggota KKB terkena tembak, yakni Antonius Aim dan Jasko Komagal. 

"Hal ini berdasarkan penyelidikan kami, dan juga informasi masyarakat, serta unggahan informasi dari media kelompok tersebut," pungkas Era. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
asssiiikkkk..mulai menang kita....ayo pak tni polri...tambah lagi buruannya...gapapalah mati terorisnya...namanya juga combat situation


Terkini Lainnya
Wamen: Kawasan Transmigrasi Wajib Berkontribusi Membangun Swasembada Pangan
Wamen: Kawasan Transmigrasi Wajib Berkontribusi Membangun Swasembada Pangan
Regional
Kaesang Pangarep Yakin Menang di Kongres PSI 2025, Jawa Tengah Jadi Basis Utama
Kaesang Pangarep Yakin Menang di Kongres PSI 2025, Jawa Tengah Jadi Basis Utama
Regional
Kaesang Perkenalkan Logo Baru PSI, Sebut Sudah Diresmikan Dewan Pembina
Kaesang Perkenalkan Logo Baru PSI, Sebut Sudah Diresmikan Dewan Pembina
Regional
Kaesang Wanti-wanti Jangan Ada Dualisme Jelang Kongres: Masak PSI Ada Dua
Kaesang Wanti-wanti Jangan Ada Dualisme Jelang Kongres: Masak PSI Ada Dua
Regional
Tangis Ribuan Masyarakat Pecah Saat Menjemput Jenazah Bupati Nduga Dinar Kelnea
Tangis Ribuan Masyarakat Pecah Saat Menjemput Jenazah Bupati Nduga Dinar Kelnea
Regional
Saat Kaesang Sampaikan Pesan Jokowi dan Main Tebak-tebakan soal Sosok Baru di PSI
Saat Kaesang Sampaikan Pesan Jokowi dan Main Tebak-tebakan soal Sosok Baru di PSI
Regional
Pendaki Swiss yang Jatuh di Rinjani Dievakuasi ke Rumah Sakit di Bali via Udara
Pendaki Swiss yang Jatuh di Rinjani Dievakuasi ke Rumah Sakit di Bali via Udara
Regional
WNA Tiongkok Ditahan karena Berjualan di Pasar Sungai Penuh Jambi
WNA Tiongkok Ditahan karena Berjualan di Pasar Sungai Penuh Jambi
Regional
SDN Kuranji Kembali Disegel, Ahli Waris Tuduh Wali Kota Serang Ingkar Janji
SDN Kuranji Kembali Disegel, Ahli Waris Tuduh Wali Kota Serang Ingkar Janji
Regional
Penampakan Uang Rp 13 Miliar yang Disita Kejati Jateng Terkait Kasus Korupsi BUMD Cilacap
Penampakan Uang Rp 13 Miliar yang Disita Kejati Jateng Terkait Kasus Korupsi BUMD Cilacap
Regional
Bantah Perpecahan, Kaesang: Kami Bertiga Bisa Berkonsolidasi Seperti Zaman Pak Jokowi
Bantah Perpecahan, Kaesang: Kami Bertiga Bisa Berkonsolidasi Seperti Zaman Pak Jokowi
Regional
Mobil Damkar Kecelakaan di Solok, Sejumlah Petugas Terkapar di Jalan
Mobil Damkar Kecelakaan di Solok, Sejumlah Petugas Terkapar di Jalan
Regional
Surat Edaran Larangan Joget di Baubau, Budayawan Buton: Joget Bukan Budaya Kami
Surat Edaran Larangan Joget di Baubau, Budayawan Buton: Joget Bukan Budaya Kami
Regional
Sebut Jabar-Banten Dikuasai Calon Lain, Caketum PSI Kaesang: Jateng 90 Persen Harus Dukung Saya
Sebut Jabar-Banten Dikuasai Calon Lain, Caketum PSI Kaesang: Jateng 90 Persen Harus Dukung Saya
Regional
Pemkab Sikka Mulai Berlakukan Tarif Pajak Makan Minum 10 Persen
Pemkab Sikka Mulai Berlakukan Tarif Pajak Makan Minum 10 Persen
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau