Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir dan Longsor di Alor NTT, Korban Tewas Bertambah Jadi 28 Orang

Kompas.com - 10/04/2021, 13:43 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Jumlah korban meninggal akibat banjir dan longsor di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga saat ini sebanyak 28 orang, Jumat (9/4/2021).

Sekretaris Daerah Alor Soni Alelang mengatakan, 28 korban tewas itu tersebar di tiga kecamatan, yakni Alor Tengah Utara, Pantar Tengah dan Pantar Timur.

"Yang masih hilang dan belum ditemukan ada 13 orang. Serta yang terluka ada 25 orang," ujar Soni kepada Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Hilang 4 Hari Saat Badai Seroja, Seorang Warga Kupang Ditemukan Tewas

Selain korban jiwa, bencana alam di Kabupaten Alor mengakibatkan infrastruktur jalan, jembatan dan rumah warga rusak berat.

Soni menyebut, jumlah rumah rusak sebanyak 360 unit, dengan rincian 179 rumah rusak berat, 180 rumah rusak sedang, dan 1 unit rumah rusak ringan.

Menurut Soni, Pemkab hingga saat ini masih terus mendata warga yang terdampak bencana, termasuk yang membutuhkan bantuan tanggap darurat.

"Itu untuk sementara. Kami akan menyampaikan terus data terbaru," kata dia.

Baca juga: Bergulat hingga Tercebur Sungai, Polisi dan Tersangka Hilang Terbawa Arus

Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Alor Ernes The Frintho Mokoni mengatakan, warga berharap Presiden Jokowi berkunjung ke wilayah mereka.

"Sebagai orang di daerah yang terdampak bencana, merindukan kehadiran orang nomor satu RI ke Kabupaten Alor untuk melihat kami. Tetapi kami juga menyadari, dengan kesibukan Bapak Presiden tidak mungkin punya waktu untuk berkunjung ke semua kabupaten di NTT," kata Ernes.

Menurut Ernes, kehadiran Jokowi di Adonara dan Lembata, sudah mewakili semua daerah terdampak bencana alam di NTT.

"Sebagai masyarakat kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Presiden yang telah berkunjung ke NTT dan memiliki kepedulian kepada kami," kata Ernes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
saya sebagai warga ntt yg sedang merantau ke sebuah negara yaitu hongkong sangat prihatin dengan keadaan yang sedang kami alami di ntt


Terkini Lainnya
Diikuti Ribuan Atlet, Menpora Sebut Domino Simbol Olahraga Berbasis Budaya
Diikuti Ribuan Atlet, Menpora Sebut Domino Simbol Olahraga Berbasis Budaya
Regional
Mobil Dinas Bawaslu Tabrak Lari di Jambi, Pengemudi Ditangkap
Mobil Dinas Bawaslu Tabrak Lari di Jambi, Pengemudi Ditangkap
Regional
Innova Diteriaki Maling, Tabrak 2 Pajero, 1 Rush, dan Motor hingga Ringsek di Jambi
Innova Diteriaki Maling, Tabrak 2 Pajero, 1 Rush, dan Motor hingga Ringsek di Jambi
Regional
Polisi Tetapkan 44 Tersangka Unjuk Rasa Anarkis di Bengkulu
Polisi Tetapkan 44 Tersangka Unjuk Rasa Anarkis di Bengkulu
Regional
Setelah Kecelakaan Beruntun Pendaki Asing, Layanan Tiket E-Rinjani dan Jalur Pelawangan Menuju Danau Ditutup
Setelah Kecelakaan Beruntun Pendaki Asing, Layanan Tiket E-Rinjani dan Jalur Pelawangan Menuju Danau Ditutup
Regional
Jafar yang Hilang Setelah Pamit Mancing Ditemukan Tewas
Jafar yang Hilang Setelah Pamit Mancing Ditemukan Tewas
Regional
Bawa 16 Butir Amunisi ke Jayapura, 2 Pria Ditangkap Saat Tiba di Pelabuhan
Bawa 16 Butir Amunisi ke Jayapura, 2 Pria Ditangkap Saat Tiba di Pelabuhan
Regional
Bahlil Sebut Keberadaan Sumur Minyak Rakyat Mampu Tingkatkan Perekomian Daerah
Bahlil Sebut Keberadaan Sumur Minyak Rakyat Mampu Tingkatkan Perekomian Daerah
Regional
11 Pelaku TPPO Ditangkap di Riau, 100 Korban Batal Berangkat Ilegal ke Luar Negeri
11 Pelaku TPPO Ditangkap di Riau, 100 Korban Batal Berangkat Ilegal ke Luar Negeri
Regional
WN Belanda Kelahiran Denmark yang Jatuh di Rinjani Cedera Kepala Sedang
WN Belanda Kelahiran Denmark yang Jatuh di Rinjani Cedera Kepala Sedang
Regional
Rumah Pengusaha hingga KSOP Bengkulu Digeledah untuk Usut Korupsi Tambang Rp 300 M
Rumah Pengusaha hingga KSOP Bengkulu Digeledah untuk Usut Korupsi Tambang Rp 300 M
Regional
Tari Caci Manggarai NTT Dinilai Pantas Jadi Warisan Dunia
Tari Caci Manggarai NTT Dinilai Pantas Jadi Warisan Dunia
Regional
Asap Karhutla ke Permukiman Warga, Polisi: Pakai Masker dan Jangan Keluar Malam
Asap Karhutla ke Permukiman Warga, Polisi: Pakai Masker dan Jangan Keluar Malam
Regional
Antisipasi Perang Tarif Global, 115 UMKM Bangka Belitung Bertransformasi
Antisipasi Perang Tarif Global, 115 UMKM Bangka Belitung Bertransformasi
Regional
Diminta Menepi, Truk Trailer Malah Rusak Atap Kantor Dishub Saat Razia Patuh 2025 di Batam
Diminta Menepi, Truk Trailer Malah Rusak Atap Kantor Dishub Saat Razia Patuh 2025 di Batam
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau