Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 5 Gender Dalam Suku Bugis di Sulawesi yang Kerap Alami Stigma dan Diskriminasi, Apa Saja?

Kompas.com - 27/04/2021, 11:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pulau Sulawesi terhampar seperti bintang laut di Samudra Pasifik bagian barat, dengan empat lengannya yang berwarna zamrud menggapai laut Sulawesi, Maluku dan Flores.

Di ujung barat daya pulau itu, terletak kota pelabuhan Makassar yang dipenuhi kabut asap, yang merupakan pos perdagangan penting dan gerbang timur Indonesia ke dunia.

Di fajar yang kelabu, saya berdiri di tepi pantai dan menyaksikan haluan melengkung kapal layar perahu berlayar dengan anggun memasuki Pelabuhan Paotere yang ramai, untuk menurunkan hasil tangkapan teripang, sotong, dan hasil laut lainnya di kedalaman samudra.

Baca juga: Resep Coto Makassar Asli Bugis, Pakai Air Tajin atau Cucian Beras

Kapal-kapal ini milik orang Bugis, masyarakat pelaut yang luar biasa karena pengakuan lima jenis kelamin yang berbeda.

Meski hanya berjumlah sekitar enam juta di negara berpenduduk 270 juta, Bugis sangat berpengaruh.

"Orang Bugis memiliki sebutan untuk lima jenis kelamin," jelas Sharyn Graham Davies, seorang antropolog di Monash University di Melbourne, Australia, "yang memetakan lima cara berada di dunia."

Baca juga: Inspirasi Pakaian Bugis dalam Busana Pernikahan Indah Permatasari

Suku Bugis adalah masyarakat pelaut yang pengaruhnya telah menyebar ke seluruh Indonesia dan Kepulauan Melayu.Alex Robinson Photography/Getty Images Suku Bugis adalah masyarakat pelaut yang pengaruhnya telah menyebar ke seluruh Indonesia dan Kepulauan Melayu.
Suku Bugis adalah komunitas adat terbesar di Sulawesi Selatan. Pusat mereka berada di Makassar dan pedesaan di utara kota.

Tetapi kehebatan mereka sebagai pelaut dan pedagang membangun pengaruhnya di seluruh Indonesia dan Kepulauan Melayu (dan menimbulkan ketakutan di hati penjajah Eropa, yang menganggap mereka sebagai bajak laut yang kejam).

Meski hanya berjumlah sekitar enam juta populasi di negara berpenduduk 270 juta, Bugis sangat berpengaruh: contoh yang menonjol termasuk Jusuf Kalla, yang dua kali menjabat sebagai wakil presiden Indonesia; dan Najib Razak, mantan perdana menteri Malaysia.

Baca juga: Lontara, Huruf Khas Bugis-Makassar, Warisan untuk Generasi Muda

"Suku Bugis termasuk suku terkuat di nusantara, secara politik, ekonomi dan budaya," kata Sudirman Nasir, seorang Bugis yang bekerja di bidang kesehatan masyarakat di Sulawesi Selatan.

Davies menjelaskan bahwa dalam masyarakat Bugis, makkunrai dan oroani sesuai dengan konsep Barat cis female dan cis male.

Calalai dilahirkan dengan tubuh perempuan tetapi secara tradisional mengambil peran gender laki-laki; mereka mungkin memakai kemeja dan celana panjang, merokok, pendek rambut dan melakukan pekerjaan sehari-hari.

Baca juga: Lagu Bugis, Lirik dan Chord Lagu Alosi Ripolo Dua dari Ifah Zenab Alwi

Calabai dilahirkan dengan tubuh laki-laki tetapi mengambil peran gender perempuan, mengenakan gaun dan riasan dan memanjangkan rambut mereka.

"Banyak calabai yang bekerja di salon kecantikan," kata Neni, calabai asal Desa Segiri, utara Makassar.

"Kami juga membantu merencanakan pernikahan dan tampil di upacara pernikahan."

Calabai tidak menyamar sebagai perempuan, jelas Davies, tetapi menunjukkan rangkaian perilaku feminin mereka sendiri yang akan disukai pada perampuan makkunrai, seperti mengenakan rok mini, merokok, dan bertindak dengan cara yang lebih seksual secara lahiriah.

Baca juga: Dulu di Belanda, Kini Keris Bugis Ada di Museum Nasional

La Galigo memuat pedoman hidup bagi pendeta Bugis kuno, yang disebut Bissu. Bissu termasuk dalam golongan gender kelima, yakni bukan laki-laki atau perempuan.Bissu Eka untuk BBC Indonesia La Galigo memuat pedoman hidup bagi pendeta Bugis kuno, yang disebut Bissu. Bissu termasuk dalam golongan gender kelima, yakni bukan laki-laki atau perempuan.
Dalam masyarakat Bugis, orang calabai dan calalai mungkin tidak disetujui di beberapa tempat, tetapi mereka ditoleransi secara luas, bahkan dianggap memainkan peran penting dalam masyarakat, dan umumnya tidak diserang atau dianiaya oleh komunitas mereka sendiri.

Gender Bugis kelima adalah bissu, yang dianggap bukan laki-laki atau perempuan tetapi mewakili keseluruhan spektrum gender.

Bissu, seperti calabai dan calalai, menampilkan jati diri mereka melalui pakaian: mereka sering memakai bunga, simbol yang secara tradisional feminin, tetapi membawa keris yang diasosiasikan dengan laki-laki.

Baca juga: Apa Itu Buras? Makanan Mirip Ketupat Khas Masyarakat Bugis

Banyak bissu terlahir sebagai interseks, tetapi istilah tersebut memiliki implikasi di luar biologi.

Walaupun gender Bugis sering digambarkan sebagai spektrum, Bissu dianggap berada di atas klasifikasi ini: makhluk spiritual yang tidak berada di tengah-tengah antara laki-laki dan perempuan, melainkan mewujudkan kekuatan keduanya sekaligus.

"Dikatakan bahwa setelah turun dari surga, bissu tidak terpecah dan menjadi pria atau wanita, seperti kebanyakan orang," jelas Davies, "tetapi tetap menjadi kesatuan suci keduanya."

Dengan demikian, mereka dianggap sebagai perantara antara dunia dan menempati peran seperti dukun dalam agama Bugis.

Baca juga: Perahu Phinisi, Perahu Tradisional Khas Suku Bugis

Basa To Ri Langiq

'Bissu menganggap dirinya independen, bukan laki-laki atau perempuan, karena kalau dia memihak, dia tidak bisa berkomunikasi langsung dengan Tuhan.'Bissue Eka 'Bissu menganggap dirinya independen, bukan laki-laki atau perempuan, karena kalau dia memihak, dia tidak bisa berkomunikasi langsung dengan Tuhan.'
Seorang perempuan lanjut usia dengan pembawaan tenang dan seekor ayam klak adalah teman perjalanan saya dengan bemo (minibus umum) berwarna biru langit yang sudah usang ketika saya meninggalkan Makassar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum PNS dan Honorer Selingkuh di Bangka Barat Digerebek Warga, Disanksi dan Berakhir Damai

Oknum PNS dan Honorer Selingkuh di Bangka Barat Digerebek Warga, Disanksi dan Berakhir Damai

Regional
Kemenag Luncurkan Program Senam Haji dan Batik Haji Indonesia di Medan

Kemenag Luncurkan Program Senam Haji dan Batik Haji Indonesia di Medan

Regional
Dimeriahkan Artis Papan Atas, Pemprov Riau Sediakan 150 Stan UMKM Gratis di Gebyar BBI BBWI Riau

Dimeriahkan Artis Papan Atas, Pemprov Riau Sediakan 150 Stan UMKM Gratis di Gebyar BBI BBWI Riau

Regional
Temuan Mayat Perempuan Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Duga Pelaku Orang Terdekat

Temuan Mayat Perempuan Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Duga Pelaku Orang Terdekat

Regional
'Usai Mayat Majikan Berhasil Dievakuasi, Anjingnya Juga Ikut Mati'

"Usai Mayat Majikan Berhasil Dievakuasi, Anjingnya Juga Ikut Mati"

Regional
Lagi, Seorang Petani di Brebes Tewas Diduga Karena Tabrak Lari

Lagi, Seorang Petani di Brebes Tewas Diduga Karena Tabrak Lari

Regional
4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

Regional
Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Regional
9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

Regional
Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com