Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah KRI Nanggala-402 "On Eternal Patrol", Gerakan Membeli Kapal Selam hingga Desakan Revolusi Modernisasi Alutsista

Kompas.com - 30/04/2021, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 menjadi "pukulan keras" untuk segera dilakukannya revolusi kebijakan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista), khususnya TNI Angkatan Laut - mengingat Indonesia adalah negara maritim.

Pengamat militer dari Universitas Indonesia Connie Rahakundini Bakrie mengatakan, revolusi perlu dilakukan dengan cara meningkatkan secara tajam anggaran dan melalui kebijakan geopolitik pertahanan dengan memanfaatkan posisi strategis Indonesia di kawasan.

"Harus dilakukan revolutionary on budget affair dengan threat atau capability base, bukan budget base seperti sekarang karena tidak akan terkejar. Lalu dengan memanfaatkan kekuatan geopolitik Indonesia seperti yang dilakukan Bung Karno, miiter Indonesia terkuat di bumi bagian selatan," kata Connie saat dihubungi wartawan BBC News Indonesia Raja Eben Lumbanrau, Rabu (28/4/2021).

Baca juga: Tulis Komen Negatif soal KRI Nanggala-402, Seorang Warga Diperiksa di Lanal Kendari

Kekuatan militer Indonesia termasuk Angkatan Lautnya - yang sempat menjadi terbaik di masa Presiden Soekarno - kini tertatih-tatih untuk menjaga laut seluas 5,8 juta kilometer persegi atau 71 persen dari keseluruhan wilayah Indonesia, tambah Connie.

Musibah ini juga membangkitkan gerakan kepedulian masyarakat - seperti yang dilakukan anak-anak muda dari Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, yang menggalang dana untuk membeli kapal selam. Hasilnya, dalam dua hari terkumpul hampir Rp 800 juta.

"Seyogianya TNI AL diperkuat dengan armada kapal yang lebih banyak terutama kapal selam," kata Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Muhammad Jazir.

Baca juga: Jamin Pendidikan Anak Awak KRI Nanggala-402, Presiden: Ibu-ibu Juga Akan Dibangunkan Rumah

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Julius Widjojono mengapresiasi empati yang ditunjukkan masyarakat yang melintasi agama, sektoral, hingga negara atas duka KRI Nanggala-402.

Terkait dengan perlu dilakukannya penambahan anggaran dan peningkatan alutsista TNI AL, Julius menambahkan bahwa TNI AL menyerahkan keputusan tersebut kepada Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI.

"Kami sudah ajukan kebutuhan mengacu pada grand strategi AL. Keputusan ada di pihak atas, mau diberikan apa, seperti apa, kami siap melaksanakannya," kata Julius.

Baca juga: Ini Alasan TNI Gandeng SKK Migas Evakuasi KRI Nanggala-402

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengaku, belum dilakukannya modernisasi alutsista dengan cepat dikarenakan "keterpaksaan dan karena mengutamakan pembangunan kesejahteraan".

Seperti pada tahun 2020, dari sekitar Rp 117 triliun anggaran pertahanan, hampir 50 persennya atau sebesar Rp 53 triliun digunakan untuk belanja pegawai, sekitar Rp 30 triliun untuk belanja barang, dan Rp 34 triliun untuk belanja modal.

Baca juga: Dalam 2 Hari, Masjid Jogokariyan Sudah Kumpulkan Rp 800 Juta untuk Beli Pengganti KRI Nanggala-402

'Gerakan membeli kapal selam'

Anak-anak jamaah Masjid Jogokariyan saat keliling mencari sumbangan untuk membeli kapal selam pengganti KRI Nanggala 402IST Anak-anak jamaah Masjid Jogokariyan saat keliling mencari sumbangan untuk membeli kapal selam pengganti KRI Nanggala 402
Sekumpulan anak muda di Masjid Jogokariyan Yogyakarta yang merasa berduka dengan musibah Kapal Selam KRI Nanggala 402 berinisiatif untuk mengumpulkan dana untuk santunan dan mengganti kapal selam tersebut.

"Mereka pikir beli kapal seperti beli mobil, tapi ini niat dan imajinasi yang baik, kami dukung. Lalu sorenya, anak-anak bergerak mengumpulkan donasi di pasar sore Ramadhan Kampung Jogokariyan," cerita Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Muhammad Jazir.

Hasilnya, terkumpul Rp 15 juta untuk santunan dan Rp 6,5 juta untuk membeli kapal. Beberapa saat kemudian, muncul antusias dari masyarakat agar dibuat rekening donasi.

Baca juga: Dalam 2 Hari, Masjid Jogokariyan Sudah Kumpulkan Rp 800 Juta untuk Beli Pengganti KRI Nanggala-402

"Hasilnya, ternyata respons sangat luar biasa. Hari kedua rekening dibuka sudah hampir Rp 800 juta," tambah Jazir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com