Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Aniaya WIL dengan Parang, Kakek Penjaga Makam di Ngawi Nekat Bunuh Diri Minum Racun

Kompas.com - 07/06/2021, 12:16 WIB
Sukoco,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com –  Lani (50), seorang kakek, warga Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur yang berprofesi sebagai penjaga makam ditemukan tewas di tengah kebun pada Hari Minggu (6/6/2021).

Korban ditemukan tewas dengan kondisi mulut mengeluarkan busa.

Kapolsek Geneng AKP Dhanang Prasmoko mengatakan, dari hasil penyelidikan, diduga korban bunuh diri dengan minum racun.

“Diduga pelaku bunuh diri meminum racun jenis herbisida. Diketemukan bekas muntahan di samping tubuh korban” ujarnya, Senin (07/06/2021).

Baca juga: Kisah Pilu Tukang Bangunan yang Tewas Ditembak KKB, Orangtua Sudah Tiada Sejak Korban Kecil

Dhanang menambahkan, dari hasil pemeriksaan, Lani diduga nekat bunuh diri dengan minum racun usai menganiaya DMT (51).

DMT adalah tetangganya yang juga diduga merupakan wanita idaman lain (WIL) Lani.

Kronologi penganiayaan

Polisi menjelaskan, sebelum melakukan penganiayaan, Lani bertemu SMT yang sedang ngobrol bersama temannya di pinggir jalan.

Baca juga: Saat Gibran Menolak Permintaan Titiek Soeharto...

Saat itu Lani mengancam akan menabrak SMT, namun SMT tidak menggubris ancaman Lani.

“Tidak dihiraukan sama korban,selanjutnya pelaku pergi mengendarai sepeda motor ke arah selatan,” imbuhnya.

Lima belas menit kemudian, pelaku kembali lagi menemui SMT sambil membawa parang.

Baca juga: Pasangan Pengantin Baru Ditemukan Tewas di Kamar, Diduga Suami Bunuh Istri lalu Bunuh Diri

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Ayah di Ngada NTT Setubuhi Anak Kandung, Terungkap karena Cemburu Saat Korban Dekat dengan Laki-laki
Ayah di Ngada NTT Setubuhi Anak Kandung, Terungkap karena Cemburu Saat Korban Dekat dengan Laki-laki
Regional
Dikenal Pendiam dan Berprestasi, Keluarga Kaget M jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir Nurhadi
Dikenal Pendiam dan Berprestasi, Keluarga Kaget M jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir Nurhadi
Regional
Gugatan Ijazah Palsu Jokowi Gugur, PN Solo Nyatakan Tak Berwenang Mengadili
Gugatan Ijazah Palsu Jokowi Gugur, PN Solo Nyatakan Tak Berwenang Mengadili
Regional
Akan Bersihkan Jalan Slamet Riyadi dari Parkir dan PKL, Wali Kota Solo: Sosialisasinya Pelan-pelan
Akan Bersihkan Jalan Slamet Riyadi dari Parkir dan PKL, Wali Kota Solo: Sosialisasinya Pelan-pelan
Regional
Urus Administrasi Kependudukan di Banyumas Kini Cukup ke Balai Desa
Urus Administrasi Kependudukan di Banyumas Kini Cukup ke Balai Desa
Regional
Penyelundupan Sabu di Tubuh Warga Negara Malaysia: Mungkin X-Ray di Malaysia Rusak
Penyelundupan Sabu di Tubuh Warga Negara Malaysia: Mungkin X-Ray di Malaysia Rusak
Regional
Atensi Kasus Kematian Brigadir Nurhadi, Kejati NTB Tunjuk Jaksa Senior
Atensi Kasus Kematian Brigadir Nurhadi, Kejati NTB Tunjuk Jaksa Senior
Regional
Tim Mabes Polri Tangkap 4 Polisi di Nunukan, Ini Respons Polres Nunukan
Tim Mabes Polri Tangkap 4 Polisi di Nunukan, Ini Respons Polres Nunukan
Regional
Kasus Kematian Brigadir Nurhadi, Misteri 1 Jam Krusial yang Tidak Terekam CCTV
Kasus Kematian Brigadir Nurhadi, Misteri 1 Jam Krusial yang Tidak Terekam CCTV
Regional
Gaji Tinggal Rp 300.000, Suwarni Menangis di Usia Senja: Saya Ditipu Istri Tentara
Gaji Tinggal Rp 300.000, Suwarni Menangis di Usia Senja: Saya Ditipu Istri Tentara
Regional
Aksi Tak Ditanggapi Rektor, Mahasiswa UKSW Bakar Ban dan Dirikan Tenda Keprihatinan
Aksi Tak Ditanggapi Rektor, Mahasiswa UKSW Bakar Ban dan Dirikan Tenda Keprihatinan
Regional
Gempa M 4,6 Getarkan Kota Ambon Maluku, Warga Panik Berhamburan
Gempa M 4,6 Getarkan Kota Ambon Maluku, Warga Panik Berhamburan
Regional
RSUD Maumere Turun Kelas, Ketua DPRD Sikka: Harus Segera Dibenahi
RSUD Maumere Turun Kelas, Ketua DPRD Sikka: Harus Segera Dibenahi
Regional
Toko Seragam di Solo Diserbu Pembeli, Antrean Mengular hingga Menunggu Sampai 3 Jam
Toko Seragam di Solo Diserbu Pembeli, Antrean Mengular hingga Menunggu Sampai 3 Jam
Regional
Kadisdik Semarang Ungkap Intervensi Suami Mbak Ita dalam Proyek Meja Kursi Rp 20 Miliar
Kadisdik Semarang Ungkap Intervensi Suami Mbak Ita dalam Proyek Meja Kursi Rp 20 Miliar
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau