Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antrean Warga Tak Terbendung Ingin Ikut Divaksin di Gedung Gradhika Semarang, Ganjar Turun Tangan

Kompas.com - 09/06/2021, 14:54 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Besarnya animo warga yang ingin ikut vaksinasi menyebabkan antrean membeludak di Gedung Gradhika Bakti Praja, Kompleks Gubernuran Jawa Tengah, Semarang pada Rabu (9/6/2021).

Sejak pagi warga yang sudah menunggu di pintu gerbang menyebabkan penumpukan hingga meluber ke Jalan Pahlawan.

Petugas keamanan pun berusaha mengurai kerumunan yang tak terbendung itu dengan memperingati melalui pengeras suara.

Baca juga: Ada Klaster Covid-19 di Ponpes Solo, Gibran Ingin PTM Terbatas pada Juli 2021 Tetap Jalan

Warga yang berada di luar gerbang diminta untuk pulang karena menurut informasi kuota hari ini sudah terpenuhi.

Program yang diinisiasi oleh Pemerintah Jawa Tengah itu sedianya diprioritaskan bagi lansia berumur 50 tahun ke atas.

Namun, banyak di antara mereka yang berusia di bawah 50 tahun juga ikut mengantre vaksinasi.

Baca juga: Resmi, Rincian Tarif Listrik Golongan Subsidi dan Non-subsidi per 9 Juni 2025

Alhasil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terpaksa turun tangan ikut mengatur jarak agar tertib dan tidak berkerumun.

Ganjar yang datang bersepeda itu juga memperingati warga untuk menjaga protokol kesehatan

Vaksinasi yang digelar di sentra vaksinasi Gradhika itu dibuka pukul 07.00 WIB, namun sebelum itu ternyata sudah banyak warga yang menunggu di depan gerbang.

"Karena mereka datang terlalu pagi dan kita terlambat mengantisipasi. Maka tadi pagi begitu saya dikabari istri saya itu ramai-ramai ada apa, setelah saya cek ternyata sebelum jam 7.00, tepatnya mungkin sekitar 05.30 mereka sudah ada di sini. Maka belum terantisipasi model antreannya. Begitu saya datang tadi Alhamdulillah sudah mulai bisa diatur," kata Ganjar kepada wartawan di kantornya, Rabu (9/6/2021).

Baca juga: Jumlahnya Bertambah, Pekerja Bangunan Asal Jateng yang Positif Covid-19 di Makassar Kini 94 Orang

Ganjar membeberkan bahwa ternyata beredar informasi terkait pengumuman pelaksanaan vaksinasi yang tidak sesuai ketentuan.

"Ada informasi yang kemarin tersebar di mana tulisan di WA itu usianya 18-59 tahun sehingga mereka merasa punya hak untuk divaksin. Padahal rilis resmi yang saya sampaikan setidaknya yang ada di medsos saya itu minimun 50 tahun," jelasnya.

Ganjar menjelaskan ketentuan pelaksanaan vaksinasi seperti yang sudah diterapkan oleh Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Bos Toko Ban yang Terbakar di Pondok Gede Sempat Dimintai Rp 8 Juta oleh Oknum Warga

"Kalau pengantarnya boleh. Seperti konsep yang diterapkan oleh kementerian buy 2 get 1 lah membawa dua orang sepuh yang mengantar boleh divaksin," ucapnya.

Ganjar mengungkapkan saat ini pelaksanaan vaksinasi sudah berlangsung tertib.

Halaman:
Komentar
yah yah.. kalo mau aman itu petugasnya datang door to door, klo model begtu sih jelas lah mengakibatkan berkerumun, mungkin kalian enak kerja, yg datang untuk d vaksin itu loh tau kan kan..


Terkini Lainnya
Benahi Transportasi, Gubernur Helmi Perkuat Pelabuhan, Kaji Beli Pesawat
Benahi Transportasi, Gubernur Helmi Perkuat Pelabuhan, Kaji Beli Pesawat
Regional
Video Viral, Demi Bertemu Dedi Mulyadi, Bocah Putus Sekolah Asal Brebes Kayuh Sepeda Ratusan Kilometer
Video Viral, Demi Bertemu Dedi Mulyadi, Bocah Putus Sekolah Asal Brebes Kayuh Sepeda Ratusan Kilometer
Regional
Kronologi Perempuan Tewas di RSUP Kariadi Ditinggal 2 Pria Misterius, Berawal dari Hotel Citradream Semarang
Kronologi Perempuan Tewas di RSUP Kariadi Ditinggal 2 Pria Misterius, Berawal dari Hotel Citradream Semarang
Regional
Sulitnya Menangkap Pria 'Mengaku' Kostrad,  Dua Kali Diborgol tapi Borgolnya Putus
Sulitnya Menangkap Pria "Mengaku" Kostrad, Dua Kali Diborgol tapi Borgolnya Putus
Regional
Truk Tangki Solar Tabrak Motor dan Warung di Tanah Datar, Dua Orang Dilarikan ke RS
Truk Tangki Solar Tabrak Motor dan Warung di Tanah Datar, Dua Orang Dilarikan ke RS
Regional
Misteri Kematian Perempuan Asal Jakarta di Semarang, Dibawa dari Hotel, Korban Luka Parah Ditinggal di RS Kariadi
Misteri Kematian Perempuan Asal Jakarta di Semarang, Dibawa dari Hotel, Korban Luka Parah Ditinggal di RS Kariadi
Regional
Perempuan Asal Jakarta Tewas Misterius di Semarang, Polisi Kantongi Terduga Pelaku
Perempuan Asal Jakarta Tewas Misterius di Semarang, Polisi Kantongi Terduga Pelaku
Regional
Rusak 2 Mobil dan Gedung Balaikota Solo, Jumadi Mengaku Dapat Ancaman
Rusak 2 Mobil dan Gedung Balaikota Solo, Jumadi Mengaku Dapat Ancaman
Regional
Identitas Wanita Asal Jakarta yang Tewas di Hotel Semarang Terungkap
Identitas Wanita Asal Jakarta yang Tewas di Hotel Semarang Terungkap
Regional
Tabrak Mobil Tronton yang Parkir di Sisi Jalan di NTT, Anggota TNI dan Pelajar Meninggal di Lokasi
Tabrak Mobil Tronton yang Parkir di Sisi Jalan di NTT, Anggota TNI dan Pelajar Meninggal di Lokasi
Regional
Truk ODOL Rusak Jalan di Rokan Hilir, Gubernur Riau Panggil Perusahaan untuk Perbaikan
Truk ODOL Rusak Jalan di Rokan Hilir, Gubernur Riau Panggil Perusahaan untuk Perbaikan
Regional
PKL Talang Banjar Ogah Naik ke Lantai Dua: Pelaris Pun Tak Ada
PKL Talang Banjar Ogah Naik ke Lantai Dua: Pelaris Pun Tak Ada
Regional
AI Tewas Diduga Dikeroyok di Tahanan Polresta Denpasar, Sang Kakak: Kantor Polisi Harusnya Jadi Tempat Aman
AI Tewas Diduga Dikeroyok di Tahanan Polresta Denpasar, Sang Kakak: Kantor Polisi Harusnya Jadi Tempat Aman
Regional
Usul Gelar Kompetesi Beladiri untuk Cegah Tawuran Pelajar, Ketua DPRD Jateng: Mental Mereka Sudah Ada...
Usul Gelar Kompetesi Beladiri untuk Cegah Tawuran Pelajar, Ketua DPRD Jateng: Mental Mereka Sudah Ada...
Regional
Diduga Pendarahan Pencernaan, Bayi yang Dibuang Orangtuanya Dirujuk ke RS Bhayangkara
Diduga Pendarahan Pencernaan, Bayi yang Dibuang Orangtuanya Dirujuk ke RS Bhayangkara
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau