Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Gempa M 6,1 di Maluku Tengah, Sempat Terjadi Tsunami hingga Warga Mengungsi

Kompas.com - 17/06/2021, 12:20 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Gempa bermagnitudo 6,1 mengguncang Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (16/6/2021).

Selain menyebabkan sejumlah rumah warga rusak, gempa tersebut juga sempat menyebabkan gelombang tsunami setinggi 0,5 meter.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Meski demikian, ribuan warga yang tinggal di pesisir pantai diminta lebih waspada dan menjauh untuk menghindari hal yang tak diinginkan terjadi.

Baca juga: Maluku Tengah Dilanda Tsunami Usai Gempa M 6,1, BMKG: Cepat Sekali, Ketinggiannya 0,5 Meter

Penjelasan BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membenarkan terkait gempa berkekuatan M 6,1 di Maluku Tengah tersebut.

Berdasarkan laporannya, pusat gempa berada di titik koordinat 3,39 LS dan 129,56 BT.

Untuk menghindari hal yang tak diinginkan terjadi, warga diminta untuk waspada dan menjauhi sepanjang Pantai Japutih hingga Pantai Apiahu Pulau Seram.

"Warga diimbau untuk mewaspadai gempa susulan dan potensi tsunami akibat longsor di bawah laut bagi masyarakat di sepanjang Pantai Japutih sampai Pantai Apiahu Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Seram, Maluku," kata Kepala Stasiun Geofisika Klas I Ambon (Stageof Ambon), Herlambang Hudha seperti dikutip dari Antara, Rabu.

Baca juga: Gempa Susulan Masih Guncang Maluku Tengah, Warga: Kami Takut Pulang ke Rumah

Muncul tsunami 0,5 meter

Herlambang mengatakan, berdasarkan pantauan yang dilakukan sempat terjadi gelombang tsunami setinggi 0,5 meter usai gempa terjadi.

“Setelah terjadi gempa kita bandingkan cuma berselang dua menit, muncul tsunami tapi cepat sekali,” kata Herlambang kepada Kompas.com via telepon seluler, Rabu malam.

Tsunami tersebut, kata dia, disebabkan karena adanya longsoran bawah laut.

“Kami dari BMKG dari awal kan sudah merilis tsunami, tsunami diperkirakan karena longsoran bukan karena mekanisme gempa yang menyebabkan tsunami tapi longsoran bawah laut, kami memperkirakannya itu,” ungkapnya.

Baca juga: Potensi Gempa Susulan dan Tsunami, Gubernur Maluku: Jauhi Pantai, Cari Tempat Tinggi

Ribuan warga mengungsi

Ribuan warga yang berada di Kecamatan Tehoru memilih mengungsi ke tempat lebih aman setelah gempa terjadi.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Tengah, hingga Kamis (17/6/2021) ada sebanyak 7.227 warga yang mengungsi di beberapa desa.

“Sampai hari ini ada 7.227 jiwa warga yang masih mengungsi,” kata Kepala BPBD Abdul Latif Key kepada Kompas.com saat dikonfirmasi dari Ambon, Kamis pagi.

Ribuan warga yang mengungsi itu kebanyakan karena rumahnya telah rusak akibat gempa. Selain itu, juga karena tinggal di wilayah pesisir pantai.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
'Kami Sudah Mengabdi, tapi Tak Diakui!' Ratusan Honorer R4 Sumenep Menuju Istana
"Kami Sudah Mengabdi, tapi Tak Diakui!" Ratusan Honorer R4 Sumenep Menuju Istana
Regional
Wamen Perumahan Fahri Hamzah Ziarah ke Makam Leluhur Prabowo di Kebumen, Usulkan Jadi Cagar Budaya Nasional
Wamen Perumahan Fahri Hamzah Ziarah ke Makam Leluhur Prabowo di Kebumen, Usulkan Jadi Cagar Budaya Nasional
Regional
Kakak Adik di Asahan Ditangkap saat Edarkan Uang Palsu, Buang Barang Bukti di Depan Warung
Kakak Adik di Asahan Ditangkap saat Edarkan Uang Palsu, Buang Barang Bukti di Depan Warung
Regional
4 Siswa Dipanggil Guru BK terkait Video Belatung di MBG, Emil Dardak: Semoga Bukan untuk Ditakut-takuti
4 Siswa Dipanggil Guru BK terkait Video Belatung di MBG, Emil Dardak: Semoga Bukan untuk Ditakut-takuti
Regional
Dua ASN Ponorogo Diduga Jadi Calo CPNS 2024, Terancam Dipecat
Dua ASN Ponorogo Diduga Jadi Calo CPNS 2024, Terancam Dipecat
Regional
WNI Asal Ponorogo Tewas di Jepang saat Bongkar Rumah, Disnaker Upayakan Pemulangan Jenazah
WNI Asal Ponorogo Tewas di Jepang saat Bongkar Rumah, Disnaker Upayakan Pemulangan Jenazah
Regional
Prihatin Kebuman Termiskin di Jateng, Fahri: Pak Prabowo Punya Garis Keturunan di Kebumen
Prihatin Kebuman Termiskin di Jateng, Fahri: Pak Prabowo Punya Garis Keturunan di Kebumen
Regional
ASN di Sumut Ditangkap Kasus Narkoba, Beri Kurir Rp 60 Juta untuk Beli Sabu
ASN di Sumut Ditangkap Kasus Narkoba, Beri Kurir Rp 60 Juta untuk Beli Sabu
Regional
Kebakaran Gambut di Rohul Capai Ratusan Hektare, Kapolda Riau: Mudah-mudahan Cepat Padam
Kebakaran Gambut di Rohul Capai Ratusan Hektare, Kapolda Riau: Mudah-mudahan Cepat Padam
Regional
Menolak Uang Denda Guru Madin Demak yang Dikembalikan, Zuhdi: Saya Ikhlas
Menolak Uang Denda Guru Madin Demak yang Dikembalikan, Zuhdi: Saya Ikhlas
Regional
Dari Kebumen sampai ke Pulau Dewata, Permen Sajen Anwar Mustofa Turut Menghidupi Tetangga
Dari Kebumen sampai ke Pulau Dewata, Permen Sajen Anwar Mustofa Turut Menghidupi Tetangga
Regional
Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau, Kapolda: Pembakaran Hutan Kejahatan Serius
Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau, Kapolda: Pembakaran Hutan Kejahatan Serius
Regional
Kebakaran Hutan di Rokan Hulu Tak Terkendali, Helikopter 'Water Bombing' Rusak
Kebakaran Hutan di Rokan Hulu Tak Terkendali, Helikopter "Water Bombing" Rusak
Regional
Gempa 4,4 M Guncang Kabupaten Pangandaran
Gempa 4,4 M Guncang Kabupaten Pangandaran
Regional
Anak Dedi Mulyadi dan Wabup Garut Minta Maaf, Bantah Bikin Acara Makan Gratis
Anak Dedi Mulyadi dan Wabup Garut Minta Maaf, Bantah Bikin Acara Makan Gratis
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau