Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Bantu Pukuli Buaya, Pemancing Ini Selamat dari "Terkaman" Maut

Kompas.com - 21/06/2021, 14:23 WIB
Tri Purna Jaya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Seorang pemancing diterkam buaya saat memancing di dalam kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur.

Korban diselamatkan rekannya yang memukuli buaya itu dengan kayu.

Korban berinisial TK (49) warga Desa Braja Yekti, Lampung Timur itu kini sedang menjalani perawatan di RS Urip Sumoharjo, Bandar Lampung.

Menurut korban, peristiwa itu terjadi pada Jumat (18/6/2021) sekitar pukul 23.00 WIB.

Baca juga: Terobos Sarang Buaya, Tim SAR Akhirnya Temukan Jenazah Penjaga Pintu Air yang Hilang

Kronologi kejadian, sedang mancing tiba-tiba lengan kanan disambar buaya

Saat itu, korban memancing di sungai yang berada di dalam kawasan TNWK bersama adik iparnya, YD (36).

"Saya lagi mancing di sungai, tiba-tiba ada buaya menyambar," kata TK ditemui di RS Urip Sumoharjo, Senin (21/6/2021).

Ukuran buaya tersebut cukup besar dan menyambar lengan kanannya.

Beruntung, adik iparnya, YD langsung bereaksi dan memukuli buaya itu dengan kayu hingga terkamannya terlepas.

Baca juga: Kronologi Sopir Truk Tewas Diterkam Buaya Saat Mancing Ikan di Dekat Tambak Garam

Akibat terkaman buaya, korban alami patah tulang dan luka

Akibat terkaman buaya itu, TK mengalami patah tulang di lengan kanan, yakni tulang antara bahu dan siku, kemudian tulang antara siku dan telapak tangan.

Selain itu, TK juga mengalami luka di kepala bagian kiri.

Korban sempat dibawa ke rumah sakit di Sribhawono, Lampung Timur setelah YD meminta tolong kepada petugas pos jaga.

Baca juga: 6 Dokumen Kependudukan yang Tidak Perlu Lagi Surat Pengantar RT/RW

Namun, karena kondisi luka yang parah, TK dirujuk ke rumah sakit di Bandar Lampung.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Penyelundupan Pupuk Subsidi di Sumbawa, 5 Orang Jadi Tersangka
Penyelundupan Pupuk Subsidi di Sumbawa, 5 Orang Jadi Tersangka
Regional
4 Anak Dirantai oleh Guru Agama Akan Disekolahkan di Ponpes Boyolali
4 Anak Dirantai oleh Guru Agama Akan Disekolahkan di Ponpes Boyolali
Regional
Andra Soni: Serang Daerah Industri, tapi Pengangguran Tinggi
Andra Soni: Serang Daerah Industri, tapi Pengangguran Tinggi
Regional
Anggota DPRD Mentawai Hilang di Laut Bersama 10 Penumpang Kapal Terbalik
Anggota DPRD Mentawai Hilang di Laut Bersama 10 Penumpang Kapal Terbalik
Regional
SMPN 23 Jambi Krisis Murid: 8 Kelas Disiapkan, Hanya 1 yang Terisi
SMPN 23 Jambi Krisis Murid: 8 Kelas Disiapkan, Hanya 1 yang Terisi
Regional
Sekolah Rakyat Dibuka di Jambi: Pendidikan Gratis, Harapan Baru Anak Miskin
Sekolah Rakyat Dibuka di Jambi: Pendidikan Gratis, Harapan Baru Anak Miskin
Regional
Getaran Gempa Magnitudo 6,9 di Laut Banda Dirasakan hingga di Tual, Aru dan Maluku Tengah
Getaran Gempa Magnitudo 6,9 di Laut Banda Dirasakan hingga di Tual, Aru dan Maluku Tengah
Regional
200 Kg Ganja Gagal Dikirim ke Jawa, 2 Kurir Ditangkap di Jambi
200 Kg Ganja Gagal Dikirim ke Jawa, 2 Kurir Ditangkap di Jambi
Regional
Kapal Terbalik di Perairan Mentawai, 11 Orang Hilang
Kapal Terbalik di Perairan Mentawai, 11 Orang Hilang
Regional
Kecelakaan Bus ANS dan Truk di Jalan Lintas Sumatera, 1 Tewas
Kecelakaan Bus ANS dan Truk di Jalan Lintas Sumatera, 1 Tewas
Regional
Difatwa Haram, MUI Jatim Minta Kemenkumham tak Keluarkan HAKI untuk Sound Horeg
Difatwa Haram, MUI Jatim Minta Kemenkumham tak Keluarkan HAKI untuk Sound Horeg
Regional
Industri Lokal Terancam Tarif Trump, Gubernur Lampung Diversifikasi Ekspor ke Eropa
Industri Lokal Terancam Tarif Trump, Gubernur Lampung Diversifikasi Ekspor ke Eropa
Regional
Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Poso, Terasa hingga Palopo
Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Poso, Terasa hingga Palopo
Regional
Dianggap Melakukan Pembiaran, Kades Tanggulangin Tutup Tambang Pasir
Dianggap Melakukan Pembiaran, Kades Tanggulangin Tutup Tambang Pasir
Regional
Saat Siswa Disabilitas Netra Peluk Mendikdasmen di Hari Pertama Masuk Sekolah
Saat Siswa Disabilitas Netra Peluk Mendikdasmen di Hari Pertama Masuk Sekolah
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau