Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Bangkalan dan Legenda Tewasnya Pemberontak Sakti Ki Lesap di Madura Barat

Kompas.com - 26/06/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kabupaten Bangkalan menjadi perhatian publik setelah ada penyekatan di Jembatan Suramadu untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Penyekatan sisi Bangkalan difokuskan kepada kendaraan roda dua maupun empat yang berpelat M (Madura). Sedangkan kendaraan selain pelat M akan dijaring di pos penyekatan sisi Surabaya.

Hal tersebut diprotes oleh beberapa pihak.

Koalisi Masyarakat Madura Bersatu melakukan demonstrasi ke Balai Kota Surabaya, Jawa Timur. Demo bertajuk "demonstrasi akbar Madura melawan" ini menyuarakan tiga tuntutan.

Baca juga: Satgas Covid-19 Jatim: Pekan Lalu Hanya Bangkalan, Kini Tambah Ponorogo dan Ngawi Jadi Zona Merah

Pertama, hentikan penyekatan yang diskriminatif, lakukan saja swab antigen di tempat hiburan dan tempat kerumunan lainnya di Surabaya, dan meminta Wali Kota Surabaya harus minta maaf kepada warga Madura.

Sementara itu, per Selasa (15/6/2021), Kabupaten Bangkalan Jawa Timur berubah status dari zona oranye menjadi zona merah penyebaran Covid-19 kemarin.

Zona merah dalam peta sebaran Covid-19 berarti daerah dengan risiko tinggi penyebaran Covid-19.

Baca juga: Terkait Demonstrasi Warganya, Bupati Bangkalan : Mungkin Jenuh dengan Situasi Saat Ini

Legenda tewasnya Ki Lesap sang pemberontak sakti

Dikutip dari bangkalankab.go.id, kata Bangkalan berasal dari kata "bangkah" dan "La'an" yang artinya mati sudah.

Nama itu diambil dari legenda pemberontak sakti bernama Ki Lesap yang tewas di Madura Barat.

Diceritakan di disperpusip.jatimprov.go.id, Lesap adalah putra Madura keturunan Panembahan Cakraningrat dengan selir.

Awalnya, ia tak pernah tahu bahwa ia adalah keturunan panembahan Cakraningrat hingga akhirnya sang ibu pun memberi tahu Lesap tentang identitas ayahnya.

Baca juga: Tarik Semua Petugas di Posko Penyekatan Suramadu, Bupati Bangkalan Fokus di Kecamatan Zona Merah

Lesap muda suka bertapa di gunung, di makam keramat. Suatu hari dia bertapa di Gunung Geger di wilayah Bangkalan dengan waktu yang cukup lama. Selepas bertapa, Lesap memiliki keahlian baru menyembuhkan macam-macam penyakit.

Oleh raja di Pulau Madura yang saat ini dikenal dengan daerah Bangkalan, ia dipanggil dan diperkenankan tinggal di sebuah rumah di Desa Pejagan.

Ki Lesap diperkenankan membuka pengobatan untuk mereka yang sakit. Ia juga kerap mendapatkan penghormatan dan penghargaan. Namun, ia tak puas karena masih selalu diawasi oleh raja.

Baca juga: Update Covid-19 di Jatim: Bangkalan, Ponorogo, dan Ngawi Masuk Zona Merah

Ki Lesap memiliki ambisi untuk memegang pemerintahan di Pulau Madura. Ia pun pergi meninggalkan kota tersebut menuju ke arah timur.

Halaman:
Komentar
saya putra almarhum budayawan bangkalan rm. hasan sasra. itu salah. bukan dari cerita ke'lesap asal kata bangkalan. tapi dr gerbang kulon atau pintu masuk sebelah barat. lebih lengkap silahkan tanya ke dinas kebudayaan dan pariwisata bangkalan.


Terkini Lainnya
Cemburu dengan Istri, Pria di Demak Paksa Anak Minum Air Kloset
Cemburu dengan Istri, Pria di Demak Paksa Anak Minum Air Kloset
Regional
Produk Kayu Jati Blora Tembus Pasar Ekspor: Dikirim ke Amerika, Selandia Baru, hingga Austria
Produk Kayu Jati Blora Tembus Pasar Ekspor: Dikirim ke Amerika, Selandia Baru, hingga Austria
Regional
Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Palu, 3 Rumah Dilaporkan Rusak
Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Palu, 3 Rumah Dilaporkan Rusak
Regional
GP Ansor Sesalkan Bentrokan Berdarah di Pemalang, Ajak Ormas Tempuh Jalan Damai
GP Ansor Sesalkan Bentrokan Berdarah di Pemalang, Ajak Ormas Tempuh Jalan Damai
Regional
Hasto Kristiyanto Divonis Jumat Besok, PDI-P Solo Gelar Doa Bersama
Hasto Kristiyanto Divonis Jumat Besok, PDI-P Solo Gelar Doa Bersama
Regional
 Wagub Jateng: Content Creator dan Influencer Perlu Dikenalkan Kode Etik Jurnalistik dan UU ITE
Wagub Jateng: Content Creator dan Influencer Perlu Dikenalkan Kode Etik Jurnalistik dan UU ITE
Regional
Bentrok Saat Ceramah Rizieq Shihab, FPI dan PWI-LS Sempat Dimediasi dan Buat Kesepakatan Sebelum Acara
Bentrok Saat Ceramah Rizieq Shihab, FPI dan PWI-LS Sempat Dimediasi dan Buat Kesepakatan Sebelum Acara
Regional
Pantau Karhutla di Rokan Hulu, Menteri LH: Kita Akan Lakukan Pagar Betis
Pantau Karhutla di Rokan Hulu, Menteri LH: Kita Akan Lakukan Pagar Betis
Regional
Atraksi Terjun Payung Pukau Ribuan Warga Wonosobo Saat Puncak HUT Ke-200
Atraksi Terjun Payung Pukau Ribuan Warga Wonosobo Saat Puncak HUT Ke-200
Regional
Bos Pabrik Obat Keras dan 3 Anak Buahnya di Banten Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun
Bos Pabrik Obat Keras dan 3 Anak Buahnya di Banten Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun
Regional
Minyakita di Labuan Bajo Dijual di Atas HET, Sistem Distribusi Jadi Penyebab
Minyakita di Labuan Bajo Dijual di Atas HET, Sistem Distribusi Jadi Penyebab
Regional
Karhutla di Rokan Hulu Sulit Dipadamkan Melalui Darat, BNPB Kerahkan Helikopter 'Water Bombing'
Karhutla di Rokan Hulu Sulit Dipadamkan Melalui Darat, BNPB Kerahkan Helikopter "Water Bombing"
Regional
Respons Warga yang Protes Larangan Joget, Wawalkot Baubau: Aspirasi Tidak Perlu Harus Direalisasikan...
Respons Warga yang Protes Larangan Joget, Wawalkot Baubau: Aspirasi Tidak Perlu Harus Direalisasikan...
Regional
Peternak Ayam di Banten Menjerit, Ada Pengusaha Jual di Bawah Rp 18.000
Peternak Ayam di Banten Menjerit, Ada Pengusaha Jual di Bawah Rp 18.000
Regional
Napi Narkotika di Lapas Palangka Raya Ditemukan Tewas Tergantung di Kamar Mandi
Napi Narkotika di Lapas Palangka Raya Ditemukan Tewas Tergantung di Kamar Mandi
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau