Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Remaja 18 Tahun Bunuh Pacarnya yang Hamil 8 Bulan: Kesal Sering Disuruh

Kompas.com - 22/08/2021, 16:32 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Setelah melakukan serangkain penyelidikan dan penyidikan, polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus kematian SAN (23), perempuan yang hamil 8 bulan yang ditemukan tewas di kamar kosnya Jalan Condro Kusumo, Semarang Barat, Jawa Tengah, Jumat (23/8/2021) sekitar pukul 13.00 WIB.

SAN, ternyata tewas usai dibunuh pacarnya berinsial ADS (18), warga Solo, Jateng.

Tersangka nekat membunuh pacarnya karena sang pacar tidak mau menggugurkan kandungannya.

Baca juga: Kronologi Kapolsek Aniaya Warga hingga Babak Belur, Dicopot dari Jabatan dan Ditahan

Selain itu, kepada polisi, ADS mengaku kesal kepada korban karena sering disuruh-suruh pacarnya untuk mengambil sesuatu.

"Saya sering disuruh pacar saya meminta mengambilkan barang yang sering buat saya emosi, sering mengambil air minum, baju, atau disuruh bantuin ke kamar mandi," kata ADS saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Minggu (22/8/2021).

Baca juga: Terungkap, Pria Ini Bunuh Kekasihnya yang Hamil 8 Bulan karena Emosi Korban Tak Mau Gugurkan Kandungan

Tidak direstui orangtua

Kata ADS, ia bertemu dengan pacarnya di sebuah angkringan di Solo. Setelah pertemuan itu, ADS pun suka dan mereka menjalin asmara.

Namun, ternyata hubungannya dengan SAN tidak direstui oleh orangtua ADS.

"Orangtua saya tidak setuju dengan hubungan saya karena beda jauh umurnya," ujarnya.

Baca juga: Sedang Istirahat di Jalan Pria Ini Ditangkap Polisi, Ternyata Bawa Sabu 13 Kg, Begini Ceritanya

Halaman:
Komentar
yg iseng2 jadi... yg serius bertahun2 belum ada momongan


Terkini Lainnya
Tim Mabes Polri Tangkap 7 Polisi di Nunukan, Salah Satunya Kasat Narkoba
Tim Mabes Polri Tangkap 7 Polisi di Nunukan, Salah Satunya Kasat Narkoba
Regional
Caplok Lahan Timah Negara, 103 Ha Kebun Sawit di Belitung Disita Pengadilan
Caplok Lahan Timah Negara, 103 Ha Kebun Sawit di Belitung Disita Pengadilan
Regional
Tabrakan Kapal Tongkang dan Perahu di Sungai Barito, Dua Tewas, Satu Masih Dicari
Tabrakan Kapal Tongkang dan Perahu di Sungai Barito, Dua Tewas, Satu Masih Dicari
Regional
Pura-Pura Jadi Pembeli, Lansia di Sragen Gasak Emas Nenek Pedagang Sayur
Pura-Pura Jadi Pembeli, Lansia di Sragen Gasak Emas Nenek Pedagang Sayur
Regional
Kepala Sekolah di Manggarai NTT Diduga Aniaya Warga
Kepala Sekolah di Manggarai NTT Diduga Aniaya Warga
Regional
Kebakaran Landa Permukiman Likong Gete Sikka, 4 Rumah Hangus
Kebakaran Landa Permukiman Likong Gete Sikka, 4 Rumah Hangus
Regional
3 Hari Tutup akibat Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Maumere Kini Kembali Beroperasi
3 Hari Tutup akibat Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Maumere Kini Kembali Beroperasi
Regional
Sejumlah SMP Negeri di Pinggiran Sragen Kekurangan Siswa, Disdik: Banyak yang Pilih Mondok
Sejumlah SMP Negeri di Pinggiran Sragen Kekurangan Siswa, Disdik: Banyak yang Pilih Mondok
Regional
Deden Apriandhi Resmi Jadi Sekda Banten, Andra Soni Minta Langsung Kerja
Deden Apriandhi Resmi Jadi Sekda Banten, Andra Soni Minta Langsung Kerja
Regional
Markas PMI Lebak Mulai Dibangun, PMI Banten Kucurkan Bantuan Rp 500 Juta
Markas PMI Lebak Mulai Dibangun, PMI Banten Kucurkan Bantuan Rp 500 Juta
Regional
Kasus Barista Bunuh Pacar di Kalteng, Pengacara Korban Curiga Ada Unsur Pembunuhan Berencana
Kasus Barista Bunuh Pacar di Kalteng, Pengacara Korban Curiga Ada Unsur Pembunuhan Berencana
Regional
Jejak Pengabdian Arya Daru, Diplomat RI yang Penuh Dedikasi Bantu WNI di Luar Negeri
Jejak Pengabdian Arya Daru, Diplomat RI yang Penuh Dedikasi Bantu WNI di Luar Negeri
Regional
3 Orang Tewas dalam Kebakaran Pasar di NTT, Tak Selamat karena Tidur Pulas
3 Orang Tewas dalam Kebakaran Pasar di NTT, Tak Selamat karena Tidur Pulas
Regional
Korupsi Rp 16 Miliar, Eks Kadis PUPR Kalsel Divonis 5 Tahun Penjara, Bayar Uang Pengganti Rp 7,3 Miliar
Korupsi Rp 16 Miliar, Eks Kadis PUPR Kalsel Divonis 5 Tahun Penjara, Bayar Uang Pengganti Rp 7,3 Miliar
Regional
Di Lokasi Tewasnya Brigadir Nurhadi, M Mengaku Lihat Ipda HC Bolak-balik dan Cingak-cinguk
Di Lokasi Tewasnya Brigadir Nurhadi, M Mengaku Lihat Ipda HC Bolak-balik dan Cingak-cinguk
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau