Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Daerah di Jatim Zona Kuning Covid-19, Khofifah: Jangan Euforia, Pandemi Belum Usai

Kompas.com - 22/09/2021, 21:06 WIB
Achmad Faizal,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Provinsi Jawa Timur menjadi provinsi dengan status zona kuning atau provinsi dengan risiko rendah penularan Covid-19.

Meski berstatus zona kuning, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat tidak euforia.

"Jatim mulai hari ini sudah zona kuning, saya minta masyarakat jangan euforia, sekali lagi jangan euforia. Pandemi Covid-19 belum berakhir," kata Khofifah di kantor Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pemprov Jatim, Rabu (22/9/2021) sore.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 22 September 2021

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Nasional per 22 September 2021, sebanyak 38 atau 100 persen daerah di Jawa Timur seluruhnya masuk zona kuning atau risiko rendah penyebaran Covid-19.

Menurut Khofifah, peta zonasi risiko daerah ditentukan berdasarkan indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan.

"Indikator-indikator yang digunakan di antaranya indikator epidemiologi, indikator surveilans kesehatan masyarakat hingga indikator pelayanan kesehatan," terangnya.

Status zonasi daerah, kata Khofifah, untuk saat ini menjadi acuan penting bagi kepala daerah untuk menentukan tindakan dan kebijakan.

Baca juga: Gubernur Khofifah: Tidak Ada Lagi Daerah PPKM Level 3 dan 4 di Jatim

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Jalanan Wonosari Gunungkidul Dipasang Lampu Senilai Rp 500 Juta, namun JJLS Masih Gelap
Jalanan Wonosari Gunungkidul Dipasang Lampu Senilai Rp 500 Juta, namun JJLS Masih Gelap
Regional
Pasien Kritis Dibawa Pakai Pikap dari RSAM Sitanggal, Dinkes Brebes: Kalau Ambulans Ada Harusnya Dipakai...
Pasien Kritis Dibawa Pakai Pikap dari RSAM Sitanggal, Dinkes Brebes: Kalau Ambulans Ada Harusnya Dipakai...
Regional
Rem Blong Tronton Bawa Semen Masuk Jurang, Pengemudi Tewas Terjepit
Rem Blong Tronton Bawa Semen Masuk Jurang, Pengemudi Tewas Terjepit
Regional
Pegawai Honorer di Ternate Ditangkap Saat Ambil Sabu di Kantor Jasa Ekspedisi
Pegawai Honorer di Ternate Ditangkap Saat Ambil Sabu di Kantor Jasa Ekspedisi
Regional
Jembatan Jebol Dihantam Banjir Rob, Akes ke Spot Wisata Wae Rebo NTT Lumpuh
Jembatan Jebol Dihantam Banjir Rob, Akes ke Spot Wisata Wae Rebo NTT Lumpuh
Regional
Polemik Kepemilikan Pulau Antara Sumut dan Aceh, Gubernur Bobby Minta Dibahas Bersama Kemendagri
Polemik Kepemilikan Pulau Antara Sumut dan Aceh, Gubernur Bobby Minta Dibahas Bersama Kemendagri
Regional
Polisi yang Cabuli Korban Pemerkosaan Dibawa ke Polda NTT
Polisi yang Cabuli Korban Pemerkosaan Dibawa ke Polda NTT
Regional
Dalam 3 Hari, 3 Pengedar Sabu di Sragen Ditangkap Polisi
Dalam 3 Hari, 3 Pengedar Sabu di Sragen Ditangkap Polisi
Regional
Ketika Tumpukan Sampah Hiasi Jalanan Kota Pekanbaru Riau...
Ketika Tumpukan Sampah Hiasi Jalanan Kota Pekanbaru Riau...
Regional
Anggaran Kurang, Perjalanan Dinas Luar Negeri Pemkot Pangkalpinang Distop
Anggaran Kurang, Perjalanan Dinas Luar Negeri Pemkot Pangkalpinang Distop
Regional
Keranjingan Judi Online, Mantri Bank BUMN di Jepara Tilap Uang Kredit Lebih dari Rp 800 Juta
Keranjingan Judi Online, Mantri Bank BUMN di Jepara Tilap Uang Kredit Lebih dari Rp 800 Juta
Regional
Pemilik Ayam Goreng Widuran Dilaporkan, Polisi: Sedang Dikaji Apakah Ada Unsur Pidana...
Pemilik Ayam Goreng Widuran Dilaporkan, Polisi: Sedang Dikaji Apakah Ada Unsur Pidana...
Regional
Dugaan Ijazah Palsu Wagub Babel Hellyana, Kuasa Hukum Kampus: Tanda Tangan Rektor Tak Sama
Dugaan Ijazah Palsu Wagub Babel Hellyana, Kuasa Hukum Kampus: Tanda Tangan Rektor Tak Sama
Regional
Pengakuan Pembuat Video AI Umrah Borobudur, Ternyata Promosi Jual Kemenyan
Pengakuan Pembuat Video AI Umrah Borobudur, Ternyata Promosi Jual Kemenyan
Regional
Kisah Pilu Pasien Kritis Diangkut Pikap, Keluarga Mau Kasih Uang Bensin Ambulans tetapi Ditolak RS
Kisah Pilu Pasien Kritis Diangkut Pikap, Keluarga Mau Kasih Uang Bensin Ambulans tetapi Ditolak RS
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau