Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Risma Marah ke Pendamping PKH di Gorontalo, Gubernur: Itu Contoh yang Tidak Baik

Kompas.com - 03/10/2021, 10:41 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Video Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini marah-marah kepada salah satu pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Gorontalo, viral di media sosial.

Risma yang saat itu menghadiri sebuah pertemuan, tampak marah sambil menunjuk-nunjuk seseorang.

Kejadian itu bermula saat pendamping PKH tersebut menjelaskan ada warga yang terdata, tetapi saldonya tidak pernah terisi lagi.

Baca juga: Gubernur Gorontalo Tidak Terima Risma Marah-marah dan Tunjuk-tunjuk Warganya: Saya Tersinggung

“Pendamping PKH itu menyampaikan kepada ibu menteri ada nama-nama ini saldonya kosong karena informasinya sudah dicoret. Itu yang bikin naik darahnya,” ujar Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Jumat (1/10/2021).

Meski memahami laporan pendamping PKH itu menimbulkan emosi, tetapi Rusli tidak sepakat dengan cara Risma merespons laporan tersebut.

Ia pun mengaku tersinggung atas sikap Risma itu.

“Itu pegawai saya, meskipun dia pegawai rendahan, tapi manusia juga. Saya alumni STKS, tahun 80-an sudah kenal Menteri Sosial Nani Soedarsono, para Dirjen, tapi tidak ada yang sikapnya begitu. Saya tersinggung, saya enggak terima,” ucapnya.

Baca juga: Saat Tiba di Gorontalo, Risma Disambut Secara Adat, Warga: Tanpa Emosi Meledak, Kami Pasti Nurut

Halaman:
Komentar
bapak gubernur itu yang beri contoh tidak baik. bantuan untuk rakyat miskin kok bisa tidak tersalurkan dengan benar. sudah pernah hidup miskin belum kau gubernur?


Terkini Lainnya
Kepala BGN: Pelaksanaan MBG di Papua Tengah Akan Utamakan Pangan Lokal
Kepala BGN: Pelaksanaan MBG di Papua Tengah Akan Utamakan Pangan Lokal
Regional
Pemkab Serang Beberkan Bukti 8 Pulau yang Akan Dicomot Masuk Wilayahnya
Pemkab Serang Beberkan Bukti 8 Pulau yang Akan Dicomot Masuk Wilayahnya
Regional
Ustaz di Kukar Lolos Kasus Pencabulan Santri pada 2023, Kini Berulah Lagi
Ustaz di Kukar Lolos Kasus Pencabulan Santri pada 2023, Kini Berulah Lagi
Regional
Andre dan Marsya Berdebat Foto Kelinci, Antusias Siswa Mengikuti Aksi Jagat Literasi
Andre dan Marsya Berdebat Foto Kelinci, Antusias Siswa Mengikuti Aksi Jagat Literasi
Regional
Dua Kerangka Badak Jawa Hasil Buruan Diserahkan ke Museum Negeri Banten
Dua Kerangka Badak Jawa Hasil Buruan Diserahkan ke Museum Negeri Banten
Regional
Pelapor Cabut Laporan Kasus Video AI Umrah ke Borobudur, Polisi Belum Setop Penyidikan
Pelapor Cabut Laporan Kasus Video AI Umrah ke Borobudur, Polisi Belum Setop Penyidikan
Regional
Rekonstruksi Kasus Balita Tewas di Cilacap Nyaris Ricuh, Warga Emosi Saat Selingkuhan Ibu Korban Memeragakan Adegan
Rekonstruksi Kasus Balita Tewas di Cilacap Nyaris Ricuh, Warga Emosi Saat Selingkuhan Ibu Korban Memeragakan Adegan
Regional
Bupati Fachri Ajak Koalisi Pendanaan Ekologis Dukung Hilirisasi Sagu di SBT
Bupati Fachri Ajak Koalisi Pendanaan Ekologis Dukung Hilirisasi Sagu di SBT
Regional
Kasus Tewasnya Prada Lucky, TPDI NTT: 20 Tersangka Harus Dipecat!
Kasus Tewasnya Prada Lucky, TPDI NTT: 20 Tersangka Harus Dipecat!
Regional
Investasi Ilegal Intai Masyarakat yang Ingin Peroleh Penghasilan Lebih Cepat
Investasi Ilegal Intai Masyarakat yang Ingin Peroleh Penghasilan Lebih Cepat
Regional
Andra Soni Akui Fasilitas Banten International Stadium Belum Lengkap
Andra Soni Akui Fasilitas Banten International Stadium Belum Lengkap
Regional
Dianiaya Dua Kali di Bukit, Balita di Cilacap Tewas di Tangan Ibu dan Selingkuhan
Dianiaya Dua Kali di Bukit, Balita di Cilacap Tewas di Tangan Ibu dan Selingkuhan
Regional
Diduga Kelaparan, Pembunuh Wartawan Media Online Ditangkap di Palembang
Diduga Kelaparan, Pembunuh Wartawan Media Online Ditangkap di Palembang
Regional
Dijatuhkan Vonis Mati, Kopda Bazarsah Ajukan Banding, Kuasa Hukum: Terdakwa Punya Keluarga
Dijatuhkan Vonis Mati, Kopda Bazarsah Ajukan Banding, Kuasa Hukum: Terdakwa Punya Keluarga
Regional
Kronologi dan Motif Pemborong Asal Langkat Dibunuh Lalu Dibuang ke Laut Aceh
Kronologi dan Motif Pemborong Asal Langkat Dibunuh Lalu Dibuang ke Laut Aceh
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau