Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Bantu Guru Sri Hartuti, Rumah Tak Layak dan Tinggal bersama Kambing

Kompas.com - 26/10/2021, 05:13 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Seorang guru tidak tetap di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, bernama Sri Hartuti terpaksa tinggal di tempat tak layak.

Bersama suami dan tiga anaknya, Sri Hartuti hidup satu atap dengan kambing-kambingnya.

Keluarga tersebut tinggal menumpang di lahan Perhutani, di tengah hutan jati kawasan KPH Ngawi.

Baca juga: Camat di Ngawi Ini Menangis Lihat Guru di Wilayahnya Tinggal bersama Kambing

Berdinding anyaman bambu

Rumah Sri Hartuti yang berada di Dusun Suren, Desa Pandean, memang terlihat memprihatinkan.

Rumah itu berlantai tanah dengan lebar 2,5 x 6 meter.

Baca juga: Ironi Ayah dan Anak di Pusaran Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina

Dinding dan pintunya terbuat dari anyaman bambu. Tampak celah-celah menganga di beberapa sisi.

Keluarga tersebut tinggal satu atap dengan kambing-kambingnya.

Tak heran, bau tak sedap kerap menyeruak.

"Mohon maaf, baunya tak sedap, dari kandang kambing," tutur Sri Hartuti.

Baca juga: Direksi Jawa Pos Sebut Ada Dividen Rp 89 M yang Tidak Disetor Dahlan Iskan dan Nany Wijaya

Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu perjuangan guru Sri Hartuti dan keluarganya.

Anda bisa mengirimkan donasi dengan klik di sini.

Anak diejek tidur dengan kambing

Sri mengatakan, dia memelihara kambing untuk membantu perekonomian keluarga.

Baca juga: Roy Suryo Yakin Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu, Bawa Bukti ke Bareskrim

Kambing-kambing itu terkadang dijual untuk membeli beras.

Lantaran memiliki rumah yang sangat sederhana, kambing-kambingnya pun ditempatkan berdampingan dengan rumah utama.

"Anak saya yang nomor dua yang kelas 1 sering diejek temannya tidur dengan kambing," kata dia.

Baca juga: Susi Air Buka Rute Bandung-Yogyakarta PP, Susi Pudjiastuti: Airlines Kecil Kami Diapresiasi

Namun, Sri kemudian membesarkan hati sang anak jika mereka diolok-olok.

Dia meminta sang anak sabar lantaran Tuhan sedang menguji kehidupan mereka.

"Biar mereka ingat bagaimana rasanya menjadi orang tidak punya sehingga tidak sombong kalau sudah sukses," kata dia.

Baca juga: Anaknya Diejek Tidur dengan Kambing, Guru Sri Hartuti: Kelak Mereka Ingat Rasanya Jadi Orang Tak Punya

Halaman:
Komentar
ketika sang pencerah dunia pendidikan, hidup dan kehidupan sehari-harinya tak secerah matahari pagi. semoga pemerintah dan pak menteri nadiem bersegera utk membantu sang pendidik tunas bangsa ini. #jernihberkomentar


Terkini Lainnya
Dulu Jaya, Kini Sepi Murid: SD Muhammadiyah Wareng Gunungkidul Bertahan dengan 33 Murid
Dulu Jaya, Kini Sepi Murid: SD Muhammadiyah Wareng Gunungkidul Bertahan dengan 33 Murid
Regional
Alami KDRT dan Diasingkan, Perempuan Asal Tangerang Laporkan Suaminya ke Polisi
Alami KDRT dan Diasingkan, Perempuan Asal Tangerang Laporkan Suaminya ke Polisi
Regional
Kecelakaan Mobil dan Truk di Simalungun, 2 Tewas, 1 Luka Berat
Kecelakaan Mobil dan Truk di Simalungun, 2 Tewas, 1 Luka Berat
Regional
Uji Coba Timnas Rencana Digelar di Surabaya, Eri Cahyadi: Kami Siap
Uji Coba Timnas Rencana Digelar di Surabaya, Eri Cahyadi: Kami Siap
Regional
Program Cek Kesehatan Gratis Pelajar di Sukoharjo Dimulai, Sasar 114.317 Siswa
Program Cek Kesehatan Gratis Pelajar di Sukoharjo Dimulai, Sasar 114.317 Siswa
Regional
Dana Rp 23 Miliar untuk Biayai 6.470 Penghuni Panti, Ahmad Luthfi Minta Serap Lebih Banyak Penerima Manfaat
Dana Rp 23 Miliar untuk Biayai 6.470 Penghuni Panti, Ahmad Luthfi Minta Serap Lebih Banyak Penerima Manfaat
Regional
Siswa di Sulbar Wajib Baca 20 Buku sebagai Syarat Kelulusan, Salah Satunya Tentang Baharuddin Lopa
Siswa di Sulbar Wajib Baca 20 Buku sebagai Syarat Kelulusan, Salah Satunya Tentang Baharuddin Lopa
Regional
Konflik PTSL di Berau Kaltim: Tanah Warga Diserobot, Mediasi Berulang Kali Buntu
Konflik PTSL di Berau Kaltim: Tanah Warga Diserobot, Mediasi Berulang Kali Buntu
Regional
Gerakan Pangan Murah Digelar di 10 Daerah di Jateng, Berikut Tempat dan Daftar Bahan Pokok yang Dijual
Gerakan Pangan Murah Digelar di 10 Daerah di Jateng, Berikut Tempat dan Daftar Bahan Pokok yang Dijual
Regional
PCNU Pemalang Inventarisasi Naskah dan Kitab Islam Kuno, Tertua Ditulis Tahun 1700 Masehi
PCNU Pemalang Inventarisasi Naskah dan Kitab Islam Kuno, Tertua Ditulis Tahun 1700 Masehi
Regional
Di Kabupaten Ini, Pengendara Motor Malah Senang Ada Razia Polisi, Bagaimana Ceritanya?
Di Kabupaten Ini, Pengendara Motor Malah Senang Ada Razia Polisi, Bagaimana Ceritanya?
Regional
Pemkot Surabaya Tak Miliki Lahan Untuk Sekolah Rakyat, Eri Cahyadi Kenalkan RIAS
Pemkot Surabaya Tak Miliki Lahan Untuk Sekolah Rakyat, Eri Cahyadi Kenalkan RIAS
Regional
Pemprov Jateng Tanggapi Wacana Pemangkasan Durasi Magang Luar Negeri Jadi 6 Bulan
Pemprov Jateng Tanggapi Wacana Pemangkasan Durasi Magang Luar Negeri Jadi 6 Bulan
Regional
Telat Bayar Pajak Motor? Di Demak Bisa Langsung Lunas Saat Kena Razia
Telat Bayar Pajak Motor? Di Demak Bisa Langsung Lunas Saat Kena Razia
Regional
Pesta Rakyat Sapuran Meriahkan Hari Jadi Ke-200 Kabupaten Wonosobo
Pesta Rakyat Sapuran Meriahkan Hari Jadi Ke-200 Kabupaten Wonosobo
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau