Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berteduh di Gubuk Saat Hujan, Dua Pelajar di Sumut Tersambar Petir

Kompas.com - 08/11/2021, 19:57 WIB
Teguh Pribadi,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Dua pelajar yakni Ahmad Farel Lubis (14) dan Fahri (12) tersambar petir saat berteduh di sebuah gubuk tak berdinding di area perkebunan di Huta Andarasih, Nagori Parbalogan, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Kapolsek Tanah Jawa, Kompol Selamat mengatakan, kejadian itu berawal saat kedua korban berteduh di gubuk usai bermain lantaran hujan lebat disertai gemuruh.

Baca juga: Disangka Suara Petir, Ternyata Pohon Kelapa Tumbang dan Timpa 2 Rumah di Blitar

"Kejadiannya itu hari Sabtu (6/11). Pas hujan pula. Kita dapat laporan dari warga baru ke TKP (tempat kejadian perkara)," ujar Kompol Selamat dihubungi via telepon, Senin (8/11/2021) sore.

Selamat mengatakan, saat mereka berteduh tiba-tiba petir menyambar kedua korban.

Mereka lalu mengalami luka bakar pada bagian punggung, dada dan bahu membiru.

Baca juga: Hendak Berteduh Usai Peringatkan Truk Menjauh dari Sungai, Penambang Pasir Tewas Tersambar Petir

"Mungkin orang itu pas main-main, namanya anak-anak. Orang itu berteduh di pondok-pondok itu. Disambar petir. Dua orang itu kena. Mungkin karena atapnya dari seng," katanya.

Ia mengatakan, warga yang mengetahui peristiwa itu langsung memberitahu kepada orangtua korban.

Keduanya pun dilarikan ke Rumah Sakit Harapan di Jalan Farel Pasaribu, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Pematangsiantar.

Saat diperiksa di ruang IGD, korban Ahmad Farel Lubis (14) dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.

Sementara rekannya, Fahri (12) kini masih dirawat intensif di rumah sakit.

"Sempat juga dibawa ke rumah sakit tapi enggak tertolong lagi. Satu lagi masih dirawat. Kita dapat laporan hari Minggu (7/11) kemarin. Kita sudah turun ke lokasi rumah sakit dan ke rumah duka," ucapnya.

Selamat mengatakan, korban meninggal dunia telah dibawa pihak keluarga ke rumah duka untuk dimakamkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Kebohongan Kopda Bazarsah Terbongkar, Kuasa Hukum: Kami Puas!
Kebohongan Kopda Bazarsah Terbongkar, Kuasa Hukum: Kami Puas!
Regional
Atlet Riau Desak Bonus Penuh, Kadispora Minta Jangan Salahkan Gubernur
Atlet Riau Desak Bonus Penuh, Kadispora Minta Jangan Salahkan Gubernur
Regional
Wakil Wali Kota Semarang Ternyata Pernah Jadi Korban Mbak Ita, TPP Dipotong karena Lebihi Wali Kota
Wakil Wali Kota Semarang Ternyata Pernah Jadi Korban Mbak Ita, TPP Dipotong karena Lebihi Wali Kota
Regional
Polisi Tilang Wakil Wali Kota Serang, Jenis Pelanggaran Terungkap
Polisi Tilang Wakil Wali Kota Serang, Jenis Pelanggaran Terungkap
Regional
5 Desa Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi di Sikka Alami Krisis Air Bersih
5 Desa Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi di Sikka Alami Krisis Air Bersih
Regional
Momen Manis Hari Pertama Sekolah: Aira Minta Ayahnya Hanya Antar Sampai Gerbang
Momen Manis Hari Pertama Sekolah: Aira Minta Ayahnya Hanya Antar Sampai Gerbang
Regional
PSI Ubah Logo Jadi Gajah, Jokowi: Brand Perlu Diperbaharui Sesuai Permintaan Pasar...
PSI Ubah Logo Jadi Gajah, Jokowi: Brand Perlu Diperbaharui Sesuai Permintaan Pasar...
Regional
Pemerintah Riau Hanya Mampu Bayar Bonus 45 Persen, Atlet PON: Mana Mau Kami!
Pemerintah Riau Hanya Mampu Bayar Bonus 45 Persen, Atlet PON: Mana Mau Kami!
Regional
Bisnis Sabung Ayam Kopda Bazarsah Rp 12 Juta Per Bulan, Hakim: Kalah Gaji Jenderal
Bisnis Sabung Ayam Kopda Bazarsah Rp 12 Juta Per Bulan, Hakim: Kalah Gaji Jenderal
Regional
Jokowi Pastikan Hadir di Kongres PSI 2025, Pertimbangkan Jadi Kader
Jokowi Pastikan Hadir di Kongres PSI 2025, Pertimbangkan Jadi Kader
Regional
Seorang Penambang Ilegal di Gunung Botak Ditemukan Tewas dengan Tubuh Penuh Luka
Seorang Penambang Ilegal di Gunung Botak Ditemukan Tewas dengan Tubuh Penuh Luka
Regional
Harga Beras di Samarinda Terus Naik, Pedagang Keluhkan Berkurangnya Pembeli
Harga Beras di Samarinda Terus Naik, Pedagang Keluhkan Berkurangnya Pembeli
Regional
Wawali Serang Nur Agis Minta Maaf dan Siap Ditilang, Ngaku Salah Antar Anak Tanpa Helm
Wawali Serang Nur Agis Minta Maaf dan Siap Ditilang, Ngaku Salah Antar Anak Tanpa Helm
Regional
Abrasi Parah Ancam Warga Pulau Maratua Kaltim, 30 Rumah Terdampak
Abrasi Parah Ancam Warga Pulau Maratua Kaltim, 30 Rumah Terdampak
Regional
Beruntungnya Siswa Sekolah Rakyat, Dapat Cek Kesehatan Gratis dan Fasilitas 'Boarding School'
Beruntungnya Siswa Sekolah Rakyat, Dapat Cek Kesehatan Gratis dan Fasilitas "Boarding School"
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau