Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Lintas Agama Bantu Bersihkan Sisa Kebakaran Kelenteng Poo An Kiong Blitar

Kompas.com - 19/12/2021, 12:27 WIB
Asip Agus Hasani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Puluhan kelompok lintas agama melakukan kerja bakti pembersihan kelenteng Poo An Kiong di Jalan Merdeka Barat, Kota Blitar, Minggu (19/12/2021).

Didominasi pemuda dan mahasiswa, mereka mengangkut bagian dari konstruksi kelenteng seperti bata dan potongan kayu yang rontok akibat kebakaran yang terjadi pada 22 November 2021.

Beberapa dari kelompok itu antara lain Gusdurian, Gerakan Masyarakat Anti Radikalisme dan Intoleransi, dan beberapa kelompok aktivis mahasiswa Universitas Islam Blitar.

Baca juga: Kebakaran di Balikpapan Hanguskan Ratusan Rumah

Koordinator Gusdurian Kota Blitar Wahidul Anam mengatakan kerja bakti oleh kelompok lintas agama tersebut lebih merupakan gerakan simbolik untuk meneguhkan kerukunan umat beragama di Kota Blitar.

"Ini lebih untuk menunjukkan ungkapan turut prihatin atas musibah yang dialami saudara-saudara kami umat Khonghucu," ujar Anam.

Pada kesempatan yang sama, Ketua I Yayasan Poo An Kiong Alik Swan Kiang menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh sejumlah kelompok masyarakat Kota Blitar tersebut.

"Bukan besarnya bantuan yang membuat kami bahagia tapi perhatian yang mereka berikan kepada kami yang sedang tertimpa musibah," kata Alik.

Baca juga: Alun-alun dan Taman Kota Blitar Tutup Saat Tahun Baru, Wisata Makam Bung Karno Tetap Buka

Tidak ada yang tersisa

Menurut Alik, hampir tidak ada yang tersisa dari kebakaran yang disebabkan oleh korsleting listrik itu kecuali dua buah patung penjaga yang terbuat dari batu.

Puluhan patung dari 7 dewa dan dewi di kelenteng itu, ujarnya, hangus terbakar berikut tujuh altar yang ada di ruang suci lokasi patung-patung itu ditempatkan.

Beberapa almari dan rak yang kebanyakan terbuat dari kayu juga turut hangus tak tersisa.

Halaman:
Komentar
salut gusdirian dan bmar


Terkini Lainnya
Viral Perkelahian Pedagang Sayur Pasar di Gowa, Dikeroyok 3 Wanita
Viral Perkelahian Pedagang Sayur Pasar di Gowa, Dikeroyok 3 Wanita
Regional
Menteri Lingkungan Hidup: Pabrik Sawit Perparah Asap Riau
Menteri Lingkungan Hidup: Pabrik Sawit Perparah Asap Riau
Regional
Amukan Pejabat BIN Kalteng di Kantor Gubernur karena Salah Parkir, Pukul dan Perintahkan Satpol PP Push Up
Amukan Pejabat BIN Kalteng di Kantor Gubernur karena Salah Parkir, Pukul dan Perintahkan Satpol PP Push Up
Regional
Cemburu dengan Istri, Pria di Demak Paksa Anak Minum Air Kloset
Cemburu dengan Istri, Pria di Demak Paksa Anak Minum Air Kloset
Regional
Produk Kayu Jati Blora Tembus Pasar Ekspor: Dikirim ke Amerika, Selandia Baru, hingga Austria
Produk Kayu Jati Blora Tembus Pasar Ekspor: Dikirim ke Amerika, Selandia Baru, hingga Austria
Regional
Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Palu, 3 Rumah Dilaporkan Rusak
Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Palu, 3 Rumah Dilaporkan Rusak
Regional
GP Ansor Sesalkan Bentrokan Berdarah di Pemalang, Ajak Ormas Tempuh Jalan Damai
GP Ansor Sesalkan Bentrokan Berdarah di Pemalang, Ajak Ormas Tempuh Jalan Damai
Regional
Hasto Kristiyanto Divonis Jumat Besok, PDI-P Solo Gelar Doa Bersama
Hasto Kristiyanto Divonis Jumat Besok, PDI-P Solo Gelar Doa Bersama
Regional
 Wagub Jateng: Content Creator dan Influencer Perlu Dikenalkan Kode Etik Jurnalistik dan UU ITE
Wagub Jateng: Content Creator dan Influencer Perlu Dikenalkan Kode Etik Jurnalistik dan UU ITE
Regional
Bentrok Saat Ceramah Rizieq Shihab, FPI dan PWI-LS Sempat Dimediasi dan Buat Kesepakatan Sebelum Acara
Bentrok Saat Ceramah Rizieq Shihab, FPI dan PWI-LS Sempat Dimediasi dan Buat Kesepakatan Sebelum Acara
Regional
Pantau Karhutla di Rokan Hulu, Menteri LH: Kita Akan Lakukan Pagar Betis
Pantau Karhutla di Rokan Hulu, Menteri LH: Kita Akan Lakukan Pagar Betis
Regional
Atraksi Terjun Payung Pukau Ribuan Warga Wonosobo Saat Puncak HUT Ke-200
Atraksi Terjun Payung Pukau Ribuan Warga Wonosobo Saat Puncak HUT Ke-200
Regional
Bos Pabrik Obat Keras dan 3 Anak Buahnya di Banten Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun
Bos Pabrik Obat Keras dan 3 Anak Buahnya di Banten Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun
Regional
Minyakita di Labuan Bajo Dijual di Atas HET, Sistem Distribusi Jadi Penyebab
Minyakita di Labuan Bajo Dijual di Atas HET, Sistem Distribusi Jadi Penyebab
Regional
Karhutla di Rokan Hulu Sulit Dipadamkan Melalui Darat, BNPB Kerahkan Helikopter 'Water Bombing'
Karhutla di Rokan Hulu Sulit Dipadamkan Melalui Darat, BNPB Kerahkan Helikopter "Water Bombing"
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau