Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakamla Tangkap Kapal Vietnam Pencuri 2 Ton Ikan di Laut Natuna Utara

Kompas.com - 24/12/2021, 14:20 WIB
Hadi Maulana,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Unsur Patroli Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) KN Pulau Dana-323, berhasil menangkap Kapal Ikan Asing (KIA) berbendera Vietnam yang menangkap ikan secara ilegal di perairan Natuna Utara, perbatasan Indonesia-Malaysia bagian Barat, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (24/12/2021).

Melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kabag Humas dan Protokol Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita mengatakan, penangkapan ini merupakan hasil dari operasi akhir tahun yang dilakukan unsur Patroli Bakamla RI Laut Natuna.

Baca juga: Densus 88 Tangkap 14 Teroris di Sumut, Sumsel, dan Batam

Penangkapan KIA Vietnam ini bermula saat Kapal patroli Bakamla KN Pulau Dana-323  yang dikomandani Letkol Bakamla Hananto Widhi, mendapatkan perintah dari Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia melalui Direktur Operasi Laksma Bakamla Suwito selaku Palakhar Opskamla untuk tetap menjaga perairan Natuna Utara jelang akhir tahun.

Penjagaan dilakukan melalui operasi pengamanan semua aktivitas maritim, baik operasi drilling dan juga perikanan yang berada di Laut Natuna Utara.

Saat menjalankan patroli, pada pukul 06.15 WIB, KN Pulau Dana-323 mendeteksi kontak radar 2 KIA sedang melakukan aktivitas penangkapan ikan di wilayah perairan perbatasan Indonesia-Malaysia pada posisi 04°.14'.30" U-105°.02'.13" T.

"Saat KN Pulau Dana-323 mendekati, dua KIA tersebut langsung menambah kecepatan untuk menghindar dan keluar dari perairan Indonesia," kata Wisnu, Jumat.

Baca juga: Hingga 10 Desember, Tinggi Gelombang di Natuna Utara Bisa Capai 6 Meter

Menyikapi hal tersebut, Komandan KN Pulau Dana-323 memerintahkan agar menurunkan RHIB dan tim VBSS untuk mengejar KIA Vietnam bernomor lambung KG 2118 TS dan berhasil dihentikan. 

Sementara satu KIA Vietnam lainnya kabur masuk perairan Malaysia.

"Hasil pemeriksaan awal diperoleh data KIA Vietnam KG 2118 TS diawaki 20 orang ABK berkebangsaan Vietnam. Terdapat muatan ikan campur hasil tangkapan ilegal kurang lebih 2 ton," jelas Wisnu.

Baca juga: Koperasi Merah Putih di Tuban Ditutup 1 Hari Usai Diresmikan, Perusahaan Mitra Tarik Semua Barang

Ia mengatakan, KIA Vietnam diduga telah melanggar batas wilayah dan melakukan aktivitas penangkapan di perairan laut Indonesia tanpa dilengkapi dokumen dari pemerintah Republik Indonesia.

"Untuk mempertanggungjawabkan pelanggarannya kapal beserta ABK dikawal menuju Batam," pungkas Wisnu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Lansia di Banyumas Tewas Tenggelam di Sungai, Diduga Terpeleset saat Buang Air
Lansia di Banyumas Tewas Tenggelam di Sungai, Diduga Terpeleset saat Buang Air
Regional
Dua Hari Diresmikan Presiden, Belum Ada Koperasi Merah Putih di Lhokseumawe yang Beroperasi
Dua Hari Diresmikan Presiden, Belum Ada Koperasi Merah Putih di Lhokseumawe yang Beroperasi
Regional
Ribuan Orang Berebut Gunungan di Pisowanan Agung 2025, Puncak HUT ke-200 Wonosobo
Ribuan Orang Berebut Gunungan di Pisowanan Agung 2025, Puncak HUT ke-200 Wonosobo
Regional
Polda Jambi Tangkap Dua Petani yang Bakar 1,5 Hektare Hutan
Polda Jambi Tangkap Dua Petani yang Bakar 1,5 Hektare Hutan
Regional
Kronologi 75 Siswa SMA di Sumba Barat Daya NTT Diduga Keracunan MBG
Kronologi 75 Siswa SMA di Sumba Barat Daya NTT Diduga Keracunan MBG
Regional
Dua Kali Terbakar dalam Sebulan, Big Mall Samarinda Nekat Buka Lagi
Dua Kali Terbakar dalam Sebulan, Big Mall Samarinda Nekat Buka Lagi
Regional
DIY Siapkan Lahan 6 Hektare untuk Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik
DIY Siapkan Lahan 6 Hektare untuk Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik
Regional
Wali Kota Solo: Masih Ada Perusahaan yang Tolak Pekerja Disabilitas
Wali Kota Solo: Masih Ada Perusahaan yang Tolak Pekerja Disabilitas
Regional
Garmen Masih Jadi Primadona di Job Fair Solo 2025, Ini Alasannya
Garmen Masih Jadi Primadona di Job Fair Solo 2025, Ini Alasannya
Regional
Bocah 9 Tahun Diduga Dilecehkan di Ruang Kerja Mapolresta Serang Kota
Bocah 9 Tahun Diduga Dilecehkan di Ruang Kerja Mapolresta Serang Kota
Regional
Ruwatan Rambut Gimbal Warnai HUT ke-200 Wonosobo, Simbol Spiritual dan Warisan Leluhur
Ruwatan Rambut Gimbal Warnai HUT ke-200 Wonosobo, Simbol Spiritual dan Warisan Leluhur
Regional
Tren Olahraga Padel di Solo, Komunitas Xplod Gaet 120 Anggota dalam 3 Bulan
Tren Olahraga Padel di Solo, Komunitas Xplod Gaet 120 Anggota dalam 3 Bulan
Regional
Viral! Ada TPA Ilegal di Bekas Galian C Brown Canyon, Warga Mengeluh
Viral! Ada TPA Ilegal di Bekas Galian C Brown Canyon, Warga Mengeluh
Regional
Gubernur Kaltim Minta Maaf Asprinya Intimidasi Jurnalis
Gubernur Kaltim Minta Maaf Asprinya Intimidasi Jurnalis
Regional
BEM UGM Tak Bentuk Aliansi Baru Usai Keluar dari BEM SI
BEM UGM Tak Bentuk Aliansi Baru Usai Keluar dari BEM SI
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau