Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Manusia dalam Kerangkeng Rumah Bupati Nonaktif Langkat, Datang Diantar Orangtua, Bekerja Tanpa Gaji, Diduga Disiksa

Kompas.com - 25/01/2022, 07:24 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com - Kerangkeng manusia di rumah Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin-Angin, di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, sudah ada sejak 2012.

"Ternyata kerangkeng itu sudah ada sejak 2012. Informasi awal dijadikan tempat rehabilitasi untuk orang atau masyarakat yang kecanduan narkoba atau ada yang dititipkan orangtuanya terkait kenakalan remaja," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Senin (24/1/2022) sore.

Baca juga: Kerangkeng Manusia Ditemukan di Rumah Bupati Nonaktif Langkat, Kapolda Sumut: Itu Tempat Rehabilitasi

Kerangkeng itu diketahui ketika operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK) beberapa waktu lalu.

Ukuran 6x6 meter

Hadi menjelaskan, ada dua kerangkeng manusia di rumah Bupati nonaktif Langkat yang berukuran 6x6 meter.

Kedua sel itu diisi 27 orang yang setiap hari bekerja di kebun sawit. Saat pulang bekerja, mereka akan dimasukkan ke dalam kerangkeng lagi.

"(Saat ini) mereka masih ada di situ (kerangkeng)," katanya.

Menurut polisi, 27 orang tersebut diantarkan sendiri oleh orangtua masing-masing. Bahkan, para orangtua dan menandatangani surat pernyataan.

"Mereka datang ke situ diantarkan oleh orangtuanya dengan menandatangani surat pernyataan. Isinya antara lain, direhabilitasi, dibina dan dididik selama 1,5 tahun. Mereka umumnya adalah warga sekitar lokasi," kata Hadi.

Belum ada izin

Dijelaskan Hadi, pada 2017, BNNK Langkat sudah sempat berkoordinasi dengan Terbit Rencana Perangin-Angin, jika memang dijadikan tempat rehabilitasi harus ada perizinannya.

"Namun, sampai detik ini belum ada (perizinannya) dan saat ini sedang didalami oleh tim gabungan," katanya.

Baca juga: 2 Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Nonaktif Langkat Diisi 27 Orang, Pekerja Kebun Sawit

 

Dikatakannya, hal-hal yang berkembang saat ini masih digali informasinya di lapangan.

"Selnya ada. Ruang tahanan itu ada, betul dan ini yang sedang didalami tim. Tim sudah meminta keterangan dua penjaga di tempat itu," ungkap Hadi.

Diduga disiksa dan tak digaji

Dugaan tindak perbudakan manusia itu pertama kali diungkap oleh Perhimpunan Indonesia untuk Buruh Migran Berdaulat (Migrant Care).

Menurut Migrant Care, pihaknya menerima laporan adanya kerangkeng manusia serupa penjara, yakni berupa besi yang digembok, di dalam rumah Terbit.

Diduga, kerangkeng itu digunakan sebagai penjara bagi para pekerja sawit yang bekerja di ladang bupati tersebut.

Halaman:
Komentar
ada sahabat kompas yg pernah berkunjung ke tempat rehabilitasi narkoba ga sih? memang dikerangkeng ya pasiennya? fyi, saya pernah baca status fb kuli sawit kabur lintasi rimba karena tdk kuat dengan pekerjaannya, mohon ada investigasi lanjutan untuk bisnis serupa #jernihberkomentar


Terkini Lainnya
Sampah Capai 120 Ton Per Hari, Pemprov Gorontalo Benahi TPA Talumelito
Sampah Capai 120 Ton Per Hari, Pemprov Gorontalo Benahi TPA Talumelito
Regional
Tanah 2 Hektare Dibangun Rumah Ibadah dan Perumahan, Warga Mengaku Pemilik Lapor ke Kejati Kalbar
Tanah 2 Hektare Dibangun Rumah Ibadah dan Perumahan, Warga Mengaku Pemilik Lapor ke Kejati Kalbar
Regional
Ratusan Peselancar Dunia Serbu Krui, Polda Lampung Gelar Operasi Tuhuk Krakatau 2025 Sepekan
Ratusan Peselancar Dunia Serbu Krui, Polda Lampung Gelar Operasi Tuhuk Krakatau 2025 Sepekan
Regional
Diculik 3 Orang Tak Dikenal, Mantan Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diturunkan di Bangkalan
Diculik 3 Orang Tak Dikenal, Mantan Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diturunkan di Bangkalan
Regional
Ini Alasan Polisi Tetapkan Pentolan Partai Hanura Jadi Tersangka Kasus Karaoke Striptis di Semarang
Ini Alasan Polisi Tetapkan Pentolan Partai Hanura Jadi Tersangka Kasus Karaoke Striptis di Semarang
Regional
GP Ansor Salurkan 10.000 Ton Minyak Sawit, Dukung Ketahanan Pangan Nasional
GP Ansor Salurkan 10.000 Ton Minyak Sawit, Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Regional
Bupati Aceh Utara Larang Pelajar Keluar Malam Tanpa Didampingi Orangtua
Bupati Aceh Utara Larang Pelajar Keluar Malam Tanpa Didampingi Orangtua
Regional
Dikira Tukang Bersih-bersih, Pria Bersenjata Egrek Mengamuk di Balai Kota Solo
Dikira Tukang Bersih-bersih, Pria Bersenjata Egrek Mengamuk di Balai Kota Solo
Regional
Terpeleset Saat Padamkan Api, Nurbaiti Jalani Operasi Tempurung Lutut
Terpeleset Saat Padamkan Api, Nurbaiti Jalani Operasi Tempurung Lutut
Regional
Polisi Sebut Karaoke Milik Bambang Raya di Semarang Tawarkan Paket Striptis 'Mas Potato' Rp 5 Juta
Polisi Sebut Karaoke Milik Bambang Raya di Semarang Tawarkan Paket Striptis "Mas Potato" Rp 5 Juta
Regional
Krayan Sempat Gelap Gulita 3 Hari, Camat: Mau Mengharap Siapa? Dari Dulu Tetap Seperti Ini
Krayan Sempat Gelap Gulita 3 Hari, Camat: Mau Mengharap Siapa? Dari Dulu Tetap Seperti Ini
Regional
Belanja Menggunakan Uang Palsu, IRT di Palembang Dibawa ke Kantor Polisi
Belanja Menggunakan Uang Palsu, IRT di Palembang Dibawa ke Kantor Polisi
Regional
Kisah Nur Syahriza, Mahasiswi Malaysia di Jambi yang Torehkan Prestasi Lewat Panahan
Kisah Nur Syahriza, Mahasiswi Malaysia di Jambi yang Torehkan Prestasi Lewat Panahan
Regional
Tambang Nikel Raja Ampat, Anggota DPR: Kedatangan Menteri ESDM Tak Jawab Aspirasi Masyarakat
Tambang Nikel Raja Ampat, Anggota DPR: Kedatangan Menteri ESDM Tak Jawab Aspirasi Masyarakat
Regional
Libur Idul Adha, Kunjungan ke Ketep Pass Naik tapi Wahana Sepi Peminat
Libur Idul Adha, Kunjungan ke Ketep Pass Naik tapi Wahana Sepi Peminat
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Disorot karena Tambang Nikel Raja Ampat, di Mana Letak Pulau Gag?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau