Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut SMA Tawangmangu Dibangun Asal-asalan, Ganjar ke Kontraktor: Anda Perbaiki atau Pidana?

Kompas.com - 31/01/2022, 14:38 WIB
Riska Farasonalia,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menerjunkan tim khusus untuk mengawal dan mengawasi perbaikan bangunan SMA di Tawangmangu.

Hal ini menyusul adanya temuan kualitas bangunan yang buruk saat Ganjar melakukan sidak kemarin.

Ganjar meminta kontraktor bertanggung jawab terhadap pembangunan sekolah tersebut.

Baca juga: Marah-marah Temukan Tembok SMA Jebol Saat Ditendang, Ganjar: Pekerjaan kayak Gini, Mau Saya Bawa ke Kejaksaan?

“Kita kirimkan tim dari kita lengkap, insinyur-insinyur kita minta untuk ngecek terus kemudian inspektorat kita ngecek, dinas kita ngecek, dan sekarang sudah ada yang ke sana. Saya minta untuk panggil pengawas, panggil kontraktornya,” tegas Ganjar di kantornya, Senin (31/1/2022).

Usai sidak, Ganjar mengaku belum menerima klarifikasi apapun dari kontraktor terkait kondisi bangunan yang dibuat asal-asalan itu.

“(Alasan kontraktor) Ya nggak tahu, belum ketemu. Katanya sudah selesai. Selesai apa? Begitu saya dikasih tahu, itu kan tidak kelihatan esbes, ketika saya tendang jebol, maka saya kemudian telepon, Anda perbaiki atau pidana,” tegas Ganjar.

Saat ditanya nilai proyek pembangunan sekolah itu, Ganjar tidak menyebutkan secara spesifik berapa jumlahnya. "(Nilai proyek) banyak," jawabnya singkat.

Namun, Ganjar memberi waktu selama enam bulan kepada kontraktor untuk segera memperbaiki hasil pekerjanya.

“Kalau hari ini dia punya waktu enam bulan untuk disiapkan, maka saya pastikan kalau kualitasnya begitu tidak saya terima. Kemarin sudah saya telepon untuk memperbaiki maka kita butuh kontrol terus menerus. Zaman seperti ini kok ngapusi, tak thuthuki (Kok berbohong, saya pukul),” tegas Ganjar.

Baca juga: Mengamuk karena Gedung SMA Dibangun dengan Tembok Palsu, Ganjar: Jangan Main-main, Telepon Bosmu!

Ganjar akan terus memantau baik secara langsung maupun melalui jajarannya terkait perbaikan bangunan di sekolah tersebut.

“Kan orang kalau lihat bangunan itu, kalau bukan insinyur pasti bilang Wah apik. Semua yang kemarin masuk ke sekolah itu tidak ada yang bilang tidak bagus, semua bilak apik. Begitu saya lihat detailnya, saya bilang ini sih tidak bagus. Sekarang saya suruh cek, ya audit kecil, teknis,” jelas Ganjar.

Menyusul hal tersebut, Ganjar memperingatkan kepada seluruh kontraktor pelaksana proyek pembangunan di Jawa Tengah agar menjaga integritas.

Ganjar tidak ingin kejadian serupa seperti di SMA Tawangmangu terulang kembali di wilayahnya.

“Ini warning untuk semua maka saya minta untuk OPD yang punya pekerjaan itu musti dicek karena beberapa hari sebelumnya kita minta cek,” ujar Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
alhamdulillah.. mantap pak gubernur. perilaku kontraktor dan pengawas yang kong kalikong wajib dibuang. tidak rugi..


Terkini Lainnya
Pegawai Bank Banten Dapat Sanksi karena Main Game Saat Antrean Panjang di Samsat Cikande
Pegawai Bank Banten Dapat Sanksi karena Main Game Saat Antrean Panjang di Samsat Cikande
Regional
Pilkada Ulang Pangkalpinang, Prabowo Merestui Maulan Aklil dan Zeki Yamani
Pilkada Ulang Pangkalpinang, Prabowo Merestui Maulan Aklil dan Zeki Yamani
Regional
Kisah Inspiratif Dua Guru NTT: Bantu Ibu Tunggal Hidupi 8 Keponakan dan Cucunya di Rumah Reyot
Kisah Inspiratif Dua Guru NTT: Bantu Ibu Tunggal Hidupi 8 Keponakan dan Cucunya di Rumah Reyot
Regional
Nyala Api dalam Kebersamaan: Antusiasme Warga Sambut 1 Suro di Samarinda
Nyala Api dalam Kebersamaan: Antusiasme Warga Sambut 1 Suro di Samarinda
Regional
Setelah Kepala Desa, Sekdes Kertosari Singorojo Kendal Jadi Tersangka Dugaan Kasus Korupsi Dana Desa
Setelah Kepala Desa, Sekdes Kertosari Singorojo Kendal Jadi Tersangka Dugaan Kasus Korupsi Dana Desa
Regional
Gajah Tak Bisa Melompat tapi Berlari Kencang dan Mampu Memanjat Tebing
Gajah Tak Bisa Melompat tapi Berlari Kencang dan Mampu Memanjat Tebing
Regional
Menteri P2MI Ungkap Penyebab Maraknya WNI Bekerja Luar Negeri Secara ilegal, Banyak Calo dan Minim Informasi
Menteri P2MI Ungkap Penyebab Maraknya WNI Bekerja Luar Negeri Secara ilegal, Banyak Calo dan Minim Informasi
Regional
Mandi Balimau Kenduri Sko Kerinci, Kesucian Batin hingga Ruang Maaf Tak Terbatas
Mandi Balimau Kenduri Sko Kerinci, Kesucian Batin hingga Ruang Maaf Tak Terbatas
Regional
5 Kerbau Kiai Slamet Jadi Cucuk Lampah Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Solo
5 Kerbau Kiai Slamet Jadi Cucuk Lampah Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Solo
Regional
Polisi Ungkap Perempuan Tersangka Jual Gadis Aceh Beroperasi 2014
Polisi Ungkap Perempuan Tersangka Jual Gadis Aceh Beroperasi 2014
Regional
Marak PMI Ilegal Jadi Scammer Judol, Menteri P2MI Tegaskan Tak Ada Kerja Sama Penempatan di Kamboja, Laos dan Myanmar
Marak PMI Ilegal Jadi Scammer Judol, Menteri P2MI Tegaskan Tak Ada Kerja Sama Penempatan di Kamboja, Laos dan Myanmar
Regional
Konflik Iran dan Israel, Pemprov Sebut Tak Ada Warga Jateng Bekerja di 2 Negara Itu
Konflik Iran dan Israel, Pemprov Sebut Tak Ada Warga Jateng Bekerja di 2 Negara Itu
Regional
Sambut 1 Suro, Keris-keris Pusaka Dijamas di Purworejo dalam Prosesi Sakral
Sambut 1 Suro, Keris-keris Pusaka Dijamas di Purworejo dalam Prosesi Sakral
Regional
Tewasnya Juliana Marins, Pemprov NTB Evaluasi Wisata Pendakian di Gunung Rinjani
Tewasnya Juliana Marins, Pemprov NTB Evaluasi Wisata Pendakian di Gunung Rinjani
Regional
Bahaya Gangguan Tidur pada Lansia, Benarkah Tingkatkan Potensi Demensia dan Stroke?
Bahaya Gangguan Tidur pada Lansia, Benarkah Tingkatkan Potensi Demensia dan Stroke?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau