Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Libur Imlek, Ganjil Genap Akan Diberlakukan di Puncak Bogor

Kompas.com - 31/01/2022, 21:33 WIB
Afdhalul Ikhsan,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Sistem ganjil genap akan kembali diberlakukan di jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, mulai Selasa (1/2/2022) pagi.

Kebijakan ganjil genap ini diambil untuk membatasi kendaraan atau mobilitas masyarakat ke kawasan wisata pada libur Tahun Baru Imlek.

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan, aturan ganjil genap ini masih seperti dengan sebelumnya, mengikuti sesuai dengan tanggal pada kalendar.

Baca juga: Kronologi Anggota Dishub Bekasi Ditilang di Jalur Puncak Bogor, Berawal Kawal Mobil Mewah

"Besok tetap kita laksanakan (ganjil genap), kemudian kita kasih imbauan ke tempat wisata untuk memaksimalkan aplikasi PeduliLindungi," kata Iman usai menggelar vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Ciawi, Kabupaten Bogor, Senin (31/1/2022).

Iman memastikan bahwa pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor dalam rangka pembatasan kegiatan atau aktivitas wisatawan.

Sehingga, tidak terjadi penumpukan sesuai kapasitas pembatasan wisatawan.

Baca juga: Selama Akhir Pekan, Kasus Baru Covid-19 di Kabupaten Bogor Bertambah 1.069 Orang

Selain itu, identifikasi tempat wisata yang menjadi sasaran liburan agar memiliki protokol kesehatan yang baik dan benar.

Iman menjelaskan, skema arus lalu lintas berbasis nomor polisi ganjil genap bagi kendaraan roda dua dan empat ini diberlakukan sebagai upaya antisipasi lonjakan Covid-19 di wilayah Bogor.

Sebab, di hari libur biasanya pengunjung atau wisatawan jumlahnya melonjak khususnya di penginapan-penginapan dan villa.

Baca juga: Wilmar Group Milik Siapa? Ini Profil Raksasa Sawit yang Kembalikan Dana Rp 11 Triliun di Kasus Korupsi Ekspor CPO

Karena itu, mobilitas masyarakat dari luar Bogor akan dibatasi dengan ganjil genap tersebut.

Pasalnya, di satu sisi, ekonomi di kawasan wisata berhawa dingin itu juga harus tetap berjalan.

"Salah satu upayanya ganjil genap itu. Dengan ganjil genap ini orang-orang dibatasi mau naik. Jadi bisa memotong setengah jumlah pengunjunglah paling enggak," ujarnya.

"Gage (ganjil genap) ini sifatnya fleksibel, lihat situasi. Karena gimana caranya juga itu ekonomi harus jalan dan Covid-19 juga bisa terkendali," jelas Iman menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Kuasa Hukum Keluarga 3 Polisi Korban Penembakan di Way Kanan Minta Hakim Fokus Perencanaan Pembunuhan Terdakwa
Kuasa Hukum Keluarga 3 Polisi Korban Penembakan di Way Kanan Minta Hakim Fokus Perencanaan Pembunuhan Terdakwa
Regional
Erupsi Lewotobi Laki-laki, Pertamina Patra Niaga Pastikan Distribusi BBM di Pulau Flores Aman
Erupsi Lewotobi Laki-laki, Pertamina Patra Niaga Pastikan Distribusi BBM di Pulau Flores Aman
Regional
Erupsi Dasyat Lewotobi, 12 Penerbangan di Bandara Internasional Komodo Batal meski Hasil Paper Test Negatif
Erupsi Dasyat Lewotobi, 12 Penerbangan di Bandara Internasional Komodo Batal meski Hasil Paper Test Negatif
Regional
Koperasi Merah Putih di Purworejo Tembus 139, Terbanyak di Jateng
Koperasi Merah Putih di Purworejo Tembus 139, Terbanyak di Jateng
Regional
Skandal PAD Bengkulu Ratusan Miliar, Mega Mall Diambil Alih dan 3 Orang Ditahan
Skandal PAD Bengkulu Ratusan Miliar, Mega Mall Diambil Alih dan 3 Orang Ditahan
Regional
Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki Masuk Ruang Udara Manggarai Barat, Warga Diimbau Pakai Masker
Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki Masuk Ruang Udara Manggarai Barat, Warga Diimbau Pakai Masker
Regional
Erupsi Dasyat Gunung Lewotobi, Warga Tak Boleh Beraktivitas dalam Radius 7 Km
Erupsi Dasyat Gunung Lewotobi, Warga Tak Boleh Beraktivitas dalam Radius 7 Km
Regional
Bantu 40 Penyandang Disabilitas, Pemkab Jembrana Bagikan Alat Bantu Senilai Rp 96 Juta 
Bantu 40 Penyandang Disabilitas, Pemkab Jembrana Bagikan Alat Bantu Senilai Rp 96 Juta 
Regional
Popda Jateng 2025, 2.344 Atlet Pelajar Adu Ketangkasan di 21 Cabang Olahraga
Popda Jateng 2025, 2.344 Atlet Pelajar Adu Ketangkasan di 21 Cabang Olahraga
Regional
Wabub Flores Timur Ancam Hentikan Bantuan bagi Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi yang Bandel
Wabub Flores Timur Ancam Hentikan Bantuan bagi Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi yang Bandel
Regional
Erupsi Dasyat Gunung Lewotobi Bikin Abu Vulkanik Melanda Sikka, Warga Diimbau Pakai Masker
Erupsi Dasyat Gunung Lewotobi Bikin Abu Vulkanik Melanda Sikka, Warga Diimbau Pakai Masker
Regional
Kalteng Mulai Kemarau, Waspada Karhutla Akibat Alam dan Ulah Manusia
Kalteng Mulai Kemarau, Waspada Karhutla Akibat Alam dan Ulah Manusia
Regional
Setelah 36 Tahun Mengabdi, Edi Wahyono Akhirnya Resmi Jadi PPPK di Kebumen
Setelah 36 Tahun Mengabdi, Edi Wahyono Akhirnya Resmi Jadi PPPK di Kebumen
Regional
PNS Jadi Korban Terbanyak Pinjol dan Investasi Bodong di Kalteng
PNS Jadi Korban Terbanyak Pinjol dan Investasi Bodong di Kalteng
Regional
53 Desa Di Purworejo Tak Bisa Bentuk Koperasi Merah Putih Sendiri, Kenapa ?
53 Desa Di Purworejo Tak Bisa Bentuk Koperasi Merah Putih Sendiri, Kenapa ?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau