Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra Museum Holocaust di Minahasa, Sebagian Sebut untuk Edukasi, Lainnya Nilai Tak Relevan

Kompas.com - 04/02/2022, 11:45 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Terdapat pro kontra dari Museum Holocaust yang didirikan di Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara.

Museum ini dibangun pada Oktober 2021 dan diresmikan pada Kamis (27/1/2022).

Sebagian pihak menyebut museum itu dibuka untuk mengenang keluarga yang meninggal saat pembantaian oleh Nazi terhadap warga Yahudi.

Baca juga: Koperasi Merah Putih di Tuban Ditutup 1 Hari Usai Diresmikan, Perusahaan Mitra Tarik Semua Barang

Pihak lainnya berpendapat bahwa museum tersebut tidak tepat dibangun di Indonesia.

Mengenang keluarga

Yaakov Baruch, Rabi Yahudi di Sinagoge Shaar Hasyamayim, memberikan penjelasan terkait beberapa tujuan didirikannya Museum Holocaust di Minahasa.

"Pertama, karena itu untuk mengenang keluarga oma saya atau nenek saya yang meninggal di Holocoust. Kemudian yang kedua itu, untuk edukasi ke masyarakat umum tentang bahayanya rasisme dan kebencian," ungkapnya.

Baca juga: Museum Holocaust Didirikan di Minahasa Sulut, Ini Tujuannya

"Dari peristiwa holocoust ini kita lihat rasisme dan kebencian itu kalau tidak dilawan bisa mengakibatkan keburukan, bisa melahirkan holocoust, jadi sangat-sangat berbahaya," sebut Yaakov Baruch.

Ia berharap dengan adanya museum ini, anak muda bisa belajar bahwa dari sekarang harus melawan kebencian dan rasisme terhadap etnis atau kelompok tertentu.

Soal hubungan diplomatik Indonesia dengan Israel, Yaakov tak berkomentar panjang.

Baca juga: Saksi Sebut Dirut BUMN Minta Direksi Patungan Beli Emas, Diserahkan ke Kementerian BUMN

Ia menegaskan, pihaknya tidak memiliki urusan dengan politik.

"Karena bangunan museum ini murni dari kami sendiri, hanya untuk mengenang tentang yang terjadi terhadap bangsa kami, keluarga kami," paparnya.

Sementara untuk urusan politik luar negeri merupakan urusan pemerintah.

Baca juga: Angin Segar untuk Pelaku Wisata, "Study Tour" Jabar Jalan Lagi

Sikap mereka sebagai Komunitas Yahudi Indonesia adalah mendukung sikap pemerintah Indonesia, dalam hal ini yang berjuang bagi masyarakat Palestina dan membangun hubungan diplomatik.

"Kami mendukung sikap pemerintah apa pun itu dan kami hanya fokus hanya urusan agama aja. Tidak ada urusan politik," tegasnya.

Di dalam Museum Holocaust, ada beberapa barang yang dipajang, salah satunya foto yang dikirim dari Yerusalem.

Untuk diketahui, peresmian museum ini dihadiri Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel, Wakil Gubernur Sulut Steaven Kandouw, dan Bupati dan Wakil Bupati Minahasa.

Baca juga: Cerita Penerima Adhi Makayasa, Sempat Gagal Masuk Akmil Berujung Jadi Lulusan Terbaik Akpol

Tak relevan

Sementara Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Amirsyah Tambunan mempertanyakan maksud didirikannya Museum Holocaust itu.

Halaman:
Komentar
minta dikasihani atas kejadian masa lalu, tp saat ini dg dengan segala kerakusannya mereka hancurkan rumah2 warga palsetina dg biadab, mikir!!


Terkini Lainnya
Karhutla di Rokan Hulu Sulit Dipadamkan Melalui Darat, BNPB Kerahkan Helikopter 'Water Bombing'
Karhutla di Rokan Hulu Sulit Dipadamkan Melalui Darat, BNPB Kerahkan Helikopter "Water Bombing"
Regional
Respons Warga yang Protes Larangan Joget, Wawalkot Baubau: Aspirasi Tidak Perlu Harus Direalisasikan...
Respons Warga yang Protes Larangan Joget, Wawalkot Baubau: Aspirasi Tidak Perlu Harus Direalisasikan...
Regional
Peternak Ayam di Banten Menjerit, Ada Pengusaha Jual di Bawah Rp 18.000
Peternak Ayam di Banten Menjerit, Ada Pengusaha Jual di Bawah Rp 18.000
Regional
Napi Narkotika di Lapas Palangka Raya Ditemukan Tewas Tergantung di Kamar Mandi
Napi Narkotika di Lapas Palangka Raya Ditemukan Tewas Tergantung di Kamar Mandi
Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 2 Kali Malam Ini, Disertai Dentuman dan Lontaran Lava Pijar
Gunung Ile Lewotolok Meletus 2 Kali Malam Ini, Disertai Dentuman dan Lontaran Lava Pijar
Regional
512 Hektare Lahan Pertanian Terdampak Banjir di Demak Masih dalam Pemulihan
512 Hektare Lahan Pertanian Terdampak Banjir di Demak Masih dalam Pemulihan
Regional
Masih Ada 3 Juta Penunggak Pajak Kendaraan di Jateng, Bakal Ditagih 'Door to Door'
Masih Ada 3 Juta Penunggak Pajak Kendaraan di Jateng, Bakal Ditagih "Door to Door"
Regional
Rugikan Negara Rp 500 Miliar, Rumah dan Mobil Mewah Bos Tambang Disita Kejati Bengkulu
Rugikan Negara Rp 500 Miliar, Rumah dan Mobil Mewah Bos Tambang Disita Kejati Bengkulu
Regional
Anggota KKB Roberth Wenda Ditangkap Satgas Damai Cartenz di Wamena
Anggota KKB Roberth Wenda Ditangkap Satgas Damai Cartenz di Wamena
Regional
Lewat Pakta Integritas, Walkot Semarang Pastikan Pengadaan Barang dan Jasa Bebas Korupsi
Lewat Pakta Integritas, Walkot Semarang Pastikan Pengadaan Barang dan Jasa Bebas Korupsi
Regional
Helen, Gembong Narkoba di Jambi Dituntut Hukuman Mati
Helen, Gembong Narkoba di Jambi Dituntut Hukuman Mati
Regional
Atlet Fornas VIII Asal Yogyakarta Meninggal Saat Snorkeling di Gili Trawangan
Atlet Fornas VIII Asal Yogyakarta Meninggal Saat Snorkeling di Gili Trawangan
Regional
Warga Solo yang Ingin Bekerja ke Luar Negeri Bisa Dapat Dana Talangan dari Pemkot
Warga Solo yang Ingin Bekerja ke Luar Negeri Bisa Dapat Dana Talangan dari Pemkot
Regional
Kronologi Pejabat BIN Kalteng Mengamuk dan Pukul Satpol PP di Kantor Gubernur, Berawal dari Teguran soal Parkir
Kronologi Pejabat BIN Kalteng Mengamuk dan Pukul Satpol PP di Kantor Gubernur, Berawal dari Teguran soal Parkir
Regional
PWI-LS Buka Suara soal Bentrok di Ceramah Rizieq Shihab: Pihak Kami yang Jadi Korban
PWI-LS Buka Suara soal Bentrok di Ceramah Rizieq Shihab: Pihak Kami yang Jadi Korban
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau