Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palagan Ambarawa : Latar Belakang, Kronologi, dan Tokoh yang Gugur

Kompas.com - 10/02/2022, 19:53 WIB
Puspasari Setyaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Palagan Ambarawa adalah aksi pergerakan rakyat di daerah Ambarawa, Jawa Tengah untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Peristiwa ini juga dikenal dengan Perang Ambarawa atau The Battle of Ambarawa.

Baca juga: 5 Pahlawan Nasional dari Purworejo, Ada WR Supratman hingga Jenderal Ahmad Yani

Keberhasilan pejuang dalam mengusir penjajah membuat setiap tahun peristiwa ini diperingati sebagai Hari Juang Kartika atau Hari Infanteri.

Monumen Palagan Ambarawa, merupakan sebuah monumen yang terkenal dan terletak di Ambarawa sebagai bukti perjuangan mempertahankan wilayah Indonesia.

Baca juga: 6 Fakta Purwokerto, Kota yang Melahirkan Atlet Legendaris, Pahlawan Nasional, hingga Artis Ternama

Latar Belakang Palagan Ambarawa

Proklamasi Indonesia 17 Agustus 1945 nyatanya tidak mampu menghentikan langkah Belanda untuk menjajah negara kita.

Belanda terus berusaha termasuk menunggangi pasukuan sekutu untuk merebut wilayah-wilayah jajahannya.

Baca juga: Biografi Sukarni Kartodiwirjo, Pahlawan Nasional Asal Blitar yang Berani Culik Soekarno-Hatta

Rakyat yang tak mau menyerah juga melakukan perlawanan hingga meletuslah perang di berbagai daerah termasuk Ambarawa.

Melansir laman Kemendikbud, pada 20 Oktober 1945 tentara sekutu yang memboncengi NICA diketahui mempersenjatai tawanan perang di penjara Ambarawa dan Magelang.

Kedatangan pasukan Sekutu di bawah pimpinan Brigjen Bethel mendarat di Semarang dan membuat berbagai kerusuhan.

Baca juga: Bareskrim Tegaskan Penghentian Penyelidikan Ijazah Palsu Jokowi Sudah Benar

Hal ini membuat emosi kaum pribumi tersulut dan pecahlah insiden antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan sekutu pada 26 Oktober 1945.

Untuk mengatasi bentrokan, Presiden Soekarno dan Brigjen Bethel melakukan perundingan gencatan senjata pada 2 November 1945 dan jalan raya Ambarawa-Magelang pun dibuka kembali.

Kronologi Perang Ambarawa

Pada kenyataannya sekutu mengingkari perjanjian dan meletuslah pertempuran 20 November 1945 yang menjalar ke dalam kota pada 22 November 1945.

Baca juga: Apa Itu Abolisi yang Diberikan kepada Tom Lembong dan Bagaimana Prosedurnya?

Sekutu juga melakukan pemboman ke pedalaman Ambarawa yang mengancam posisi TKR.
Medan perang di Ambarawa kemudian terbagi menjadi 4 sektor yaitu sektor utara, timur, barat, dan selatan.

Sekutu terus melancarkan aksinya karena daerah Ambarawa strategis untuk menyerang markas TKR di Surakarta, Magelang, dan Yogyakarta.

Semangat yang membara dari rakyat Ambarawa yang bersatu dengan 19 batalyon TKR membuat sekutu kesulitan menaklukan wilayah tersebut.

Baca juga: Beda Abolisi dan Amnesti yang Diberikan Prabowo untuk Tom lembong dan Hasto Kristiyanto

Halaman Berikutnya
Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Penambang Timah Laut Tewas, Polisi Selidiki Pemilik Ponton
Penambang Timah Laut Tewas, Polisi Selidiki Pemilik Ponton
Regional
Penggugat Esemka: Kami Ingin Buktikan Mobil Esemka Itu Ada, tapi Sulit Diakses Masyarakat
Penggugat Esemka: Kami Ingin Buktikan Mobil Esemka Itu Ada, tapi Sulit Diakses Masyarakat
Regional
Saat Penyu Langka Dilayani Bak Tamu Agung di PLTU Bengkulu...
Saat Penyu Langka Dilayani Bak Tamu Agung di PLTU Bengkulu...
Regional
Fakta-fakta Kasus Penagih Kredit di Lampung Dibunuh Terduga Nasabah
Fakta-fakta Kasus Penagih Kredit di Lampung Dibunuh Terduga Nasabah
Regional
Kronologi Penagih Kredit di Lampung Dibunuh, Pelaku Jebak Korban Ambil Uang Cicilan
Kronologi Penagih Kredit di Lampung Dibunuh, Pelaku Jebak Korban Ambil Uang Cicilan
Regional
Kolam Intake Sering Dimasuki Penyu Langka, PLTU Bengkulu Akan Bangun Penangkaran
Kolam Intake Sering Dimasuki Penyu Langka, PLTU Bengkulu Akan Bangun Penangkaran
Regional
Polisi Bakar 4 Rakit Tambang Emas Ilegal di Kuansing, Penambang Kabur
Polisi Bakar 4 Rakit Tambang Emas Ilegal di Kuansing, Penambang Kabur
Regional
Pameran Foto dan Arsip Tapak Rasa Gastronomi di Salatiga, Mengungkap Proses Kreatif di Balik Sajian Makanan
Pameran Foto dan Arsip Tapak Rasa Gastronomi di Salatiga, Mengungkap Proses Kreatif di Balik Sajian Makanan
Regional
Menteri Nusron Tegaskan Tanah Adat Tak Bisa Diambil Alih Negara Walau Tak Dikelola
Menteri Nusron Tegaskan Tanah Adat Tak Bisa Diambil Alih Negara Walau Tak Dikelola
Regional
Wakil Presiden Gibran Dijadwalkan Menutup Fornas VIII di NTB
Wakil Presiden Gibran Dijadwalkan Menutup Fornas VIII di NTB
Regional
Senangnya Warga Blora Dapat Bantuan Beras 20 Kilogram
Senangnya Warga Blora Dapat Bantuan Beras 20 Kilogram
Regional
Jokowi: Semua Kok Diragukan, Ijazah, Skripsi, KKN, Teman...
Jokowi: Semua Kok Diragukan, Ijazah, Skripsi, KKN, Teman...
Regional
Kabur ke Riau, Pelaku Pembunuhan Sahabatnya di Kedai Tuak Simalungun Ditangkap
Kabur ke Riau, Pelaku Pembunuhan Sahabatnya di Kedai Tuak Simalungun Ditangkap
Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Pulau Puah Sulteng, Tak Berpotensi Tsunami
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Pulau Puah Sulteng, Tak Berpotensi Tsunami
Regional
Hasto Dapat Amnesti, Jokowi Sempat Singgung soal Hormati Putusan Hakim
Hasto Dapat Amnesti, Jokowi Sempat Singgung soal Hormati Putusan Hakim
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gencatan Senjata Thailand-Kamboja Rapuh, Tuding Saling Serang
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau