Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Tolak Tambang di Parigi Moutong, Satu Korban Dilaporkan Tewas

Kompas.com - 13/02/2022, 16:15 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Aksi protes warga terkait aktivitas tambang yang di wilayah Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Sabtu (12/2/2022), memakan korban jiwa. Satu orang pengunjuk rasa bernama Aldi dikabarkan tewas.

 

Diduga, korban tewas akibat terkena tembakan aparat saat berusaha membubarkan paksa aksi pemblokiran Jalan Trans Sulawesi di Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan.

 

Unjuk rasa tersebut berlangsung sejak Sabtu (12/2/2022) pukul 12.00 Wita hingga pukul 24.00 Wita.

 

Baca juga: Demo Tolak Tambang di Parigi Moutong Ricuh, Satu Orang Tewas, Ini Kata Kapolda Sulteng

 

Aksi unjuk rasa menentang Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Trio Kencana di wilayah tersebut. Aksi itu bukan baru sekali itu terjadi.

 

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, sebelum adanya tindakan dari pihak kepolisian untuk membuka jalan, Kapolres Parigi Moutong sudah memberikan peringatan agar bertindak sesuai SOP.

 

Karenanya, Rudy akan profesional menangani kasus tersebut. Pihaknya akan memberikan tindakan tegas terhadap anggotanya yang ketahuan mengeluarkan tembakan ke arah para pendemo.

 

"Kita akan profesional, terkait unjuk rasa tanpa izin atau anggota yang tidak profesional kita akan tindak tegas," kata Rudy, Minggu (13/2/2022).

 

Baca juga: DPO Teroris MIT Ahmad Panjang Diduga Tewas dalam Kontak Tembak di Parigi Moutong

 

Untuk diketahui, aksi yang terjadi pada Sabtu itu mendesak agar Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura menemui para pendemo. Namun, karena tidak ada informasi kedatangan gubernur, pengunjuk rasa memblokir jalan dari pukul 12.00 Wita hingga pukul 24.00 Wita.

 

Akibatnya, kemacetan terjadi hingga kurang lebih 7 kilometer di jalan poros yang menghubungkan wilayah Kabupaten Parigi Moutong dan Provinsi Gorontalo. Jalan itu tidak bisa dilalui.

 

Rudy mengatakan, tidak boleh ada aksi unjuk rasa di jalan poros.

 

"Itu adalah Jalan Trans Sulawesi tidak seharusnya dilakukan penutupan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Merasa Jadi Alat Eksploitasi dan Pencitraan, Dosen Mogok Makan Kembalikan Bantuan dari UKSW
Merasa Jadi Alat Eksploitasi dan Pencitraan, Dosen Mogok Makan Kembalikan Bantuan dari UKSW
Regional
Operasional Bandara Wamena Tetap Berjalan, Meski Ada Gangguan KKB Pimpinan Egianus Kogoya
Operasional Bandara Wamena Tetap Berjalan, Meski Ada Gangguan KKB Pimpinan Egianus Kogoya
Regional
KKN-nya Sewaktu Kuliah di UGM Jadi Perbincangan, Jokowi: Dicek Saja ke Sana...
KKN-nya Sewaktu Kuliah di UGM Jadi Perbincangan, Jokowi: Dicek Saja ke Sana...
Regional
Strategi Gubernur Aceh Selesaikan Sengketa 4 Pulau, Meyakini Komitmen Prabowo untuk Aceh
Strategi Gubernur Aceh Selesaikan Sengketa 4 Pulau, Meyakini Komitmen Prabowo untuk Aceh
Regional
Sengketa Pulau Aceh, DPR Aceh: Siapa Aktor Invisible Hand, Tangan Kuat Tak Tampak yang Ikut Bermain...
Sengketa Pulau Aceh, DPR Aceh: Siapa Aktor Invisible Hand, Tangan Kuat Tak Tampak yang Ikut Bermain...
Regional
Sambil Tertawa, Istri Rekam Suaminya Siksa Bayi 2 Tahun hingga Tewas karena Rewel di Riau
Sambil Tertawa, Istri Rekam Suaminya Siksa Bayi 2 Tahun hingga Tewas karena Rewel di Riau
Regional
Siksa Bayi 2 Tahun, Suami Istri di Riau Karang Cerita Korban Tewas Kecelakaan
Siksa Bayi 2 Tahun, Suami Istri di Riau Karang Cerita Korban Tewas Kecelakaan
Regional
Suami Istri di Riau Siksa Balita hingga Tewas dan Rekam Aksinya Sambil Tertawa
Suami Istri di Riau Siksa Balita hingga Tewas dan Rekam Aksinya Sambil Tertawa
Regional
Sebanyak 71 Persen Siswa Terverifikasi, Pengambilan PIN SPMB Tingkat SMA/SMK Diperpanjang
Sebanyak 71 Persen Siswa Terverifikasi, Pengambilan PIN SPMB Tingkat SMA/SMK Diperpanjang
Regional
Rismon Sianipar Curigai KKN Jokowi di Wonosegoro Fiktif, Sekdes: Kami Ada sejak 1954!
Rismon Sianipar Curigai KKN Jokowi di Wonosegoro Fiktif, Sekdes: Kami Ada sejak 1954!
Regional
Pria di Jambi Tewas Usai Terpelanting dari Kap Mobil Saat Pergoki Mantan dengan Pria Lain
Pria di Jambi Tewas Usai Terpelanting dari Kap Mobil Saat Pergoki Mantan dengan Pria Lain
Regional
Mahasiswi Sebut Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Pesan 3 Anak untuk Disetubuhi
Mahasiswi Sebut Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Pesan 3 Anak untuk Disetubuhi
Regional
Gaduh Pembangunan Islamic Center di Jambi, Dewan Minta Aparat Hukum Turun Tangan
Gaduh Pembangunan Islamic Center di Jambi, Dewan Minta Aparat Hukum Turun Tangan
Regional
Muzakir Manaf Ungkap Alasan 4 Pulau Milik Aceh Diperebutkan: Kandungan Energi, Gas...
Muzakir Manaf Ungkap Alasan 4 Pulau Milik Aceh Diperebutkan: Kandungan Energi, Gas...
Regional
100.000 Warga NU Aksi di Lokasi Banjir Rob Pantura Demak Besok, Taj Yasin: Kami Tidak Melarang
100.000 Warga NU Aksi di Lokasi Banjir Rob Pantura Demak Besok, Taj Yasin: Kami Tidak Melarang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau